Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Pajero Sebarkan Nilai-Nilai Kebangsaan
BALI – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengajak semua komunitas otomotif mengedepankan nilai-nilai persaudaraan dan brotherhood. Selain, membangun komitmen bersama untuk memperkuat wawasan kebangsaan dan mempertebal jati diri bangsa.
“Perayaan HUT ke-11 Indo Pajero Community (IPC) Bali ditengah pandemi Covid-19 tidak diisi dengan kegiatan hura-hura. Tetapi diisi dengan kegiatan bakti sosial memberikan bantuan kepada para musisi tuna netra di Bali. Menjadi momentum untuk semakin menegaskan klub otomotif yang mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, semangat solidaritas, brotherhood dan gotong royong,” ujar Bamsoet usai menghadiri HUT ke-11 IPC Bali di Bali, Sabtu malam (26/3/22).
Turut hadir antara lain Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Ketua IMI Bali Ajik Krisna, Penglingsir Puri Blahbatuh AA Alit Karkarsana, Ketua IPC Bali I Ketut Alit Anom, Pengurus IMI Pusat Hubungan Antar Lembaga Andrys Ronaldi serta Komunikasi dan Media Dwi Nugroho.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III bidang Hukum, HAM dan Keamanan ini mengajak seluruh komunitas otomotif untuk terus menebar kebajikan bagi sesama. Antara lain melalui berbagai aksi sosial kemanusiaan di daerah terdampak bencana alam, kegiatan bakti sosial, dan yang tidak kalah pentingnya adalah aksi peduli lingkungan dengan mengurangi dan mengelola sampah plastik ataupun gerakan penghijauan lingkungan dengan melakukan penanaman pohon.
‘Spirit kebersamaan dan kultur organisasi IPC Bali yang keanggotaannya bersifat inklusif dan merangkul semua golongan, menjadikannya sebagai rumah besar bagi seluruh pecinta mobil Pajero. Terlebih, pada akhir tahun ini akan diadakan Jambore di Bali melibatkan seluruh komunitas Pajero dengan menghadirkan seribu Pajero dari seluruh Indonesia,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini mengingatkan, semangat kebersamaan yang dibangun dalam komunitas otomotif merupakan manifestasi dari nilai kebangsaan yang harus terus diperjuangkan. Hal tersebut sangat penting, karena ke depan, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi akan mengubah paradigma, dinamika, dan kompleksitas berbagai tantangan kebangsaan yang akan dihadapi.
“Di tengah dinamika zaman dan semakin kompleksnya tantangan kehidupan kebangsaan yang kita hadapi saat ini, semangat persaudaraan yang tumbuh dan berkembang dalam komunitas otomotif harus dapat dimanifestasikan menjadi semangat dan komitmen kolektif oleh segenap elemen bangsa. Semangat brotherhood yang kuat dari komunitas otomotif, harus dapat kita bangun dan kembangkan agar menjadi modal sosial yang sangat penting untuk merekatkan kohesi ikatan kebangsaan,” pungkas Bamsoet. (*)