Bamsoet Apresiasi dan Dukung BNPB Tangani Korban Erupsi Gunung Semeru BNPB
JAKARTA– Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melakukan komunikasi via telepon dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto. Mendukung berbagai upaya BNPB dalam menjalankan Operasi Penanganan Darurat Pasca Erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Pasca erupsi yang terjadi pada Sabtu lalu (4/12) lebih dari 900 personel gabungan terlibat dalam operasi penanganan darurat di bawah kendali pos komando (posko).
“Dari laporan sementara BNPB hingga Senin (6/12) malam, korban luka-luka mencapai 56 warga, 22 warga hilang, dan 22 warga meninggal dunia. Sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan warga mengungsi sebanyak 2.004 jiwa. Jumlah ini bisa jadi akan semakin bertambah, karena petugas di poko masih melakukan pendataan dan validasi,” ujar Bamsoet usai berkomunikasi via telepon dengan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, di Jakarta, Selasa (7/12/21).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III Bidang Hukum & Keamanan DPR RI ini menjelaskan, BNPB dengan dukungan berbagai pihak telah membangun 19 titik pengungsian yang tersebar di 3 kecamatan, antara lain Kecamatan Pronojiwo, Candipuro dan Pasirian. Jumlah penyintas tertinggi berada di Kecamatan Candipuro dengan jumlah 1.136 jiwa, Pasirian 563 jiwa dan Pronojiwo 305 jiwa.
“BNPB juga melaporkan, selain dampak korban jiwa, awan panas guguran Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan di sektor pemukiman, pendidikan maupun sarana dan prasarana. Posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material, dengan data sementara rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus 1 unit,” jelas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, uluran tangan dari berbagai pihak sangat diperlukan dalam membantu saudara sebangsa yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Kebetuhan para pengungsi antara lain berupa pakaian, selimut, makanan dan minuman, makanan bayi, susu bayi, popok, hingga pembalut. Dukungan dari masyarakat, selain meringankan beban pengungsi juga meringankan beban personel BNPB yang bertugas.
“Para personel BNPB telah melakukan berbagai upaya penanganan darurat yang saat ini memfokuskan pada pencarian dan evakuasi serta pelayanan dasar warga terdampak. Selain personel, sejumlah peralatan diterjunkan untuk membantu proses pencarian warga yang diduga masih hilang. Antara lain BNPB menyiagakan 3 unit helikopter dan Palang Merah Indonesia (PMI) mendorong 2 unit hagglund yang dapat menembus medan berat di lokasi terdampak material vulkanik,” pungkas Bamsoet. (*)