JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memandang Indonesia bisa mengambil peluang atas permasalahan yang tengah dihadapi Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Sebagaimana diketahui, Prancis tengah menyelidiki mantan Presiden Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) sekaligus Wakil Presiden FIFA, Michael Platini. Penyelidikan yang dilakukan Prancis tersebut menitikberatkan kepada intervensi Prancis yang melibatkan Michael Platini dan mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, atas dugaan skandal suap yang menjadikan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
“Sebagai sahabat, Indonesia tentu prihatin atas berbagai kejadian yang menimpa Qatar. Kita memang belum tahu seperti apa hasil akhir penyelidikan yang dilakukan Prancis. Apakah tidak ada sanksi apapun, atau justru akan berujung kepada tindakan FIFA menganulir keputusan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Sebagaimana pada tahun 1982, FIFA pernah membatalkan Colombia sebagai host Piala Dunia 1986. Jika seandainya hal itu sampai terjadi lagi pada Qatar, maka Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di benua Asia, bisa mengisi kekosongan host tersebut,” ujar Bamsoet saat menerima Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI), di Ruang Kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Rabu (26/06/19).
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain, Ketua Umum MSBI Sarman El Hakim, Sekjen MSBI Hary Saputra dan para pengurus lainnya seperti Bambang Roni, Eko S Tjiptadi, Noah Meriem, Zulfikar Utama, Hariqo serta Agres Setiawan.
Bendahara Umum DPP Partai Golkar periode 2014-2016 ini menambahkan, jika pun FIFA tidak menganulir Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Indonesia masih berpeluang menjadi host Piala Dunia pada 2034. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-34 yang saat ini tengah dilakukan di Bangkok, Thailand, sepuluh negara ASEAN termasuk Indonesia telah mengajukan tawaran bersama untuk menjadi host Piala Dunia 2034.
“Presiden The Asean Football Federation (AFF), Khiev Sameth, juga telah mendukung langkah tersebut. Sebagai sebuah kawasan yang tumbuh dengan pesat, di tahun 2013 saja PDB ASEAN mencapai USD 2,4 triliun dollar, dengan jumlah penduduk lebih dari 639 juta jiwa. Konektifitas masyarakat ASEAN juga sangat tinggi, transportasi dari satu negara ke negara lainnya sangat mudah, baik menggunakan jalur darat, laut, maupun udara. Tidak perlu ditanya mengenai kebudayaan, karena semua sudah tahu bagaimana kayanya kebudayaan dan kesenian masyarakat ASEAN,” tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menilai, dari segi infrastruktur, Indonesia sudah sangat siap menjadi host Piala Dunia. Masyarakat Indonesia yang terkenal keramahan dan kesantunannya akan dengan suka cita menyambut para tamu yang datang dari berbagai negara. Terbukti pada saat menjadi host ASIAN Games 2018 lalu, berbagai dunia mengakui kinerja dan pelayanan yang diberikan Indonesia.
“Selain menjadi kebanggaan nasional, dengan menjadi host sepakbola yang merupakan olahraga sejuta umat, Indonesia bisa semakin merekatkan persaudaraan sebagai sesama anak bangsa. Di sisi lain, dari segi potensi ekonomi, multiplier effectnya akan sangat besar sekali,” pungkas Bamsoet. (*)