Bamsoet: IMI Resmikan dan Wadahi Para Pencinta Mainan Tamiya
JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengungkapkan, struktur kepengurusan IMI Pusat kini diperkuat Komisi Mini4wd Game, sebagai wadah menaungi para pecinta mainan 4WD atau yang akrab dikenal dengan Tamiya. Dalam rangka meresmikan komisi baru tersebut, Direktur Motorsport Games IMI Pusat Bimo Pradikto menyelenggarakan IMI Mini 4WD Championship Round 1 yang diikuti sekitar 40 peserta undangan dari berbagai komunitas pecinta Tamiya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Mainan Tamiya yang populer di dekade 1990-an, hingga kini tetap digandrungi para kawula muda hingga dewasa. Balapan Tamiya tidak ubahnya seperti balapan sepeda motor dan mobil. Butuh skill mumpuni, khususnya dalam melakukan modifikasi berbagai komponen, dari mulai dinamo, sasis, hingga ban,” ujar Bamsoet saat memberikan SK Tamiya, dalam acara peresmian kantor IMI Pusat, di kawasan GBK, di Jakarta, Jumat (10/9/21).
Turut hadir Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid dan Dirut Bulog Komjen Pol (Purn) Budi Waseso. Hadir pula pengurus IMI Pusat, antara lain Badan Pengawas Brigjen Pol Syamsul Bahri dan Jeffrey JP, Badan Pembina Tinton Soeprapto, Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna, Prasetyo Edi Marsudi, Ricardo Gelael, Sean Gelael, Romi Winata, dan Robert Kardinal, Bendahara Umum Effendi Gunawan, Wakil Ketua Umum Olahraga Sepeda Motor Sadikin Aksa, Wakil Ketua Umum Olahraga Mobil Ananda Mikola, Wakil Ketua Umum Mobilitas Rifat Sungkar, Wakil Ketua Umum Organisasi M. Riyanto, Wakil Ketua Umum IT dan Digital Tengku Irvan Bahran, Wakil Ketua Umum Event dan Internasional Happy Harinto, serta Komunikasi dan Media Sosial Atta Halilintar, Hasby Zamri dan Dwi Nugroho.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, melalui berbagai event kejuaraan Tamiya yang dilakukan secara profesional dan terstruktur, juga bisa menggerakan ekonomi rakyat. Karena bagi yang mahir melakukan modifikasi bisa mendatangkan penghasilan yang lumayan besar. Modifikasi Tamiya juga memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk membeli berbagai komponen, bisa menghabiskan 2-3 juta rupiah per Tamiya. Menjadi peluang usaha baru bagi kalangan UMKM untuk menyediakan spare part Tamiya.
“Tidak sekadar adu cepat, dalam balapan Tamiya, pada modifikator juga harus fokus pada keseimbangan Tamiya dalam menaklukan lintasan yang dirancang khusus dengan berbagai rintangan. Karenanya, memodifikasi Tamiya tidak kalah sulit dengan memodifikasi kendaraan mobil dan motor pada umumnya,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, dengan terwadahi di IMI, para pecinta Tamiya di berbagai daerah kini memiliki induk organisasi yang jelas. Mereka bisa menjadi lebih solid, sekaligus menjadi kekuatan sosial dalam merekatkan ikatan kebangsaan yang didasarkan pada kesamaan hobi.
“Dengan aktif terlibat dalam berbagai kejuaraan, sekaligus bisa mengasah jiwa sportifitas dan fair play dalam setiap diri anak bangsa. Sehingga ikatan kebangsaan kita tidak akan bisa digoyah oleh berbagai hal. Dari kesamaan hobi Tamiya, kita satukan Indonesia,” pungkas Bamsoet. (*)