JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengungkapkan, IMI bekerjasama dengan WIR Group sedang mempersiapkan Virtuaracer, liga racing berbasis teknologi informasi yang pertama kali dilakukan di Indonesia dan bahkan juga di dunia. Virtuaracer merupakan kompetisi racing hybrid dengan mengkombinasikan antara virtual dan nyata (online dan offline), tidak hanya bisa diikuti peserta dari seluruh Indonesia, melainkan juga dari berbagai negara di dunia.
“Konsep balapnya sangat unik, berbeda dengan konsep balap virtual menggunakan simulator yang memakai lintasan balap dan kendaraan maya (tidak nyata). Di Virtuaracer, kendaraan balap dan track balapnya ada secara fisik. Kendaraan yang digunakan tidak ubahnya seperti Tamiya. Keunikannya, para pembalap tidak perlu datang langsung ke lintasan. Cukup melalui smartphone atau tablet yang terhubung dengan aplikasi Virtuaracer, mereka bisa mengendalikan kendaraan balapnya melaju mengikuti balapan,” ujar Bamsoet usai menerima jajaran WIR Group, di Jakarta, Selasa (21/9/21).
Jajaran WIR Group yang hadir antara lain, Komisaris Daniel Surya, CEO Michael Budi, COO Jeffrey Budiman, dan Overseas Director Yasha Chatab. Hadir pula pengurus IMI Pusat, antara lain Badan Pembina Tinton Soeprapto, Badan Penasihat Moreno Soeprapto dan Robert Kardinal, Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis serta Publikasi dan Media Sosial Hasby Zamri.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, untuk tahap awal, track balap Virtuaracer akan menggunakan Kantor IMI di kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Tidak menutup kemungkinan juga akan menyasar lokasi lain di berbagai daerah, khususnya yang memiliki potensi pariwisata seperti di Bali, Danau Toba, dan berbagai kawasan menarik lainnya.
“Tidak hanya balapan, para pemain Virtuaracer juga bisa membeli secara online berbagai sparepart yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa kendaraan balapnya. Setelah melakukan pembayaran, teknisi dari Virtuaracer yang akan memasang berbagai sparepart tersebut. Sehingga, para pemain tidak perlu repot menghabiskan waktu dan tenaga,” jelas Bamsoet.
Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, ide melahirkan Virtuaracer tidak lepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang melanda di dunia. Pandemi Covid-19 justru menjadi tantangan bagi IMI untuk terus berinovasi dalam memberikan berbagai pengalaman balap bagi masyarakat.
“Kehadiran Virtuaracer menjadi penegasan bahwa anak Indonesia sangat inovatif dan kreatif dalam mengatasi pandemi Covid-19. Sekaligus menjadi penanda bahwa anak bangsa sangat adaptif terhadap kemajuan teknologi dan informasi. Khususnya dalam mengaplikasikannya di dunia otomotif,” pungkas Bamsoet. (*)