JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Animo Indonesia meluncurkan sepeda kuning lipat special edition model Brompton, merek ‘Bamsoet’. Pembuatan sepeda ini melibatkan sekitar 18 UMKM di Bandung. Dibandrol dengan harga jual Rp 13,5 juta, memiliki kualitas tak kalah dibanding sepeda lipat import buatan Inggris seperti Brompton dan sejenisnya yang memiliki harga jual puluhan hingga ratusan juta rupiah.
“Produksi sepeda dibuat limited edition, collector item, terbatas hanya seratus unit. Di setiap unitnya ada nomor seri dari 001 sampai 100. Pembeli juga akan mendapatkan sertifikat otentikasi. Karena jumlahnya yang terbatas, sepeda ini juga bisa dijadikan sebagai koleksi dan investasi. Saya bersama Animo Indonesia sengaja memproduksi sepeda ini dengan tujuan mengembangkan pelaku usaha milenial UMKM sepeda. Sekaligus mengkampanyekan penggunaan sepeda produksi anak bangsa,” ujar Bamsoet saat launching Sepeda Kuning ‘Bamsoet’ yang langsung terjual 11 unit, diantara dibeli oleh anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi di Jakarta, Jumat (4/12/20).
Calon Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini mengungkapkan spesifikasi sepeda kuning lipat ‘Bamsoet’ yang spesial itu. Antara lain memiliki berat 12 Kg, frame set dari chromoly, brake system U Brake, crankset alloy, handlebar alloy, internal gear shimano Nexus 3 speed, shifter shimano, bottom bracket square, tapered saddle Syte, pedal PVC folding, tire 16+ kenda, dan wheel alloy.
“Beratnya yang ringan, lebih ringan dari Brompton dan bentuknya yang menawan menjadi nilai tersendiri bagi sepeda ini. Walaupun mungil, sepeda ini memiliki kekuatan luar biasa, mampu menahan beban hingga 110 Kg. Jadi siapapun dengan berat dibawah 110 Kg bisa menggunakan sepeda ini dengan nyaman dan aman,” ungkap Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 dan wakil ketua umum Kadin Indonesia ini memaparkan, data Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) mencatat penjualan sepeda selama pandemi Covid-19 melonjak 3-4 kali lipat dibanding kondisi normal. Data lain dari Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) mencatat per tahunnya Indonesia bisa mengimpor 6-7 juta unit sepeda. Sedangkan yang diproduksi lokal berkisar 2-2,5 juta unit.
“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha sepeda dalam negeri dan juga para pecinta sepeda untuk lebih peduli terhadap karya anak bangsa. Jangan sampai kecintaan masyarakat dalam bersepeda justru mendatangkan keuntungan devisa bagi negara lain,” pungkas Bamsoet. (*)