Bamsoet Rilis Buku ‘Jurus 4 Pilar’ dan ‘Solusi Jalan Tengah’
JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meluncurkan dua buku terbaru, ‘Jurus 4 Pilar’ yang tersedia dalam bahasa Indonesia dan Inggris, dicetak dan diterbitkan Balai Pustaka. Serta buku ‘Solusi Jalan Tengah’, dicetak dan diterbitkan Biro Humas Sekretariat Jenderal MPR RI. Sekaligus menerima Kartu Anggota Kehormatan Organisasi Penulis Satu Pena, dari Ketua Umum Satu Pena Nasir Tamara.
Peluncuran buku ke-16 dan ke-17 yang ditulis Bamsoet tersebut diluncurkan bertepatan dengan syukuran ulang tahunnya yang ke-58. Sudah menjadi tradisi tahunan Bamsoet, syukuran bertambahnya usia selalu dibarengi dengan bertambahnya karya buku.
“Sebagai orang yang pernah bergelut di dunia jurnalistik, kebiasaan menulis tak bisa dilepaskan begitu saja. Saya punya doktrin, selama hayat masih di kandung badan, tidak boleh berhenti berkarya. Beruntung teknologi informasi memudahkan saya dalam menulis. Salah satunya melalui note di handphone. Sehingga dalam perjalanan di mobil, menunggu pesawat, maupun di sela kegiatan, masih bisa menyempatkan diri untuk menulis. Berbagai tulisan tersebut kemudian dikompilasi dalam dua buku yang hari ini diluncurkan,” ujar Bamsoet dalam peluncuran dua bukunya, di Jakarta, Kamis (10/9/20).
Turut hadir antara lain Duta Besar Indonesia untuk Bosnia Herzegovina H.E Roem Kono, Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Arsul Sani, Fadel Muhammad, Zulkifli Hasan dan Lestari Moerdijat, Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin, Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai, Anggota Fraksi PDIP Masinton Pasaribu, Anggota Fraksi PKS DPR RI Aboe Bakar Al Habsyi, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Darul Siska dan Robert Kardinal, Muhammad Misbakhun, Direktur Utama Balai Pustaka Achmad Fachrodji, Mantan Wakapolri Nanan Soekarna, Pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Mr. Quedia, Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit, serta Ketua Dewan Pembina SOKSI Bobby Suhardiman, Wartawan Senior Wina Armada dan lain-lain.
Ketua DPR RI ke-20 ini mengungkapkan, melalui kedua buku tersebut dirinya ingin mempertanggungjawabkan kinerjanya selama hampir setahun memimpin MPR RI. Didalamnya terekam berbagai aktivitas, pertemuan dan kegiatan yang dilakukan Bamsoet. Dari mulai mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI melalui youtube dengan menggandeng selebritis dan youtuber seperti Rafi Ahmad, Atta Halilintar, Baim Wong, Ari Lasso, Ayu Ting Ting, hingga membidani proses lahirnya Majelis Syuro Parlemen Dunia.
“Berbagai kejadian selama setahun terakhir yang dialami bangsa Indonesia turut terekam dalam kedua buku ini. Dari masalah pandemi Covid-19 hingga menjaga harmonisasi sosial di Papua. Terlebih penting lagi, tentang bagaimana MPR RI memainkan perannya dalam menjaga suhu politik agar tetap sejuk, tak terlalu panas, tak juga terlalu dingin. Kesejukan suhu politik menjadi kunci stabilitas pergerakan roda ekonomi dan pembangunan, yang pada akhirnya mensejahterakan rakyat,” ungkap Bamsoet.
Sebagai catatan, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini telah melahirkan berbagai karya buku, antara lain Mahasiswa Gerakan dan Pemikiran (1990); Kelompok Cipayung, Pandangan dan Realita (1991); Ekonomi Indonesia 2020 (1995); Skandal Gila Bank Century (2010); Perang Perangan Melawan Korupsi (2011); Pilpres Abal-Abal Republik Amburadul (2011); Republik Galau (2012); Skandal Bank Century di Tikungan Terakhir (2013); Presiden dalam Pusaran Politik Sengkuni (2013); 5 Kiat Praktis Menjadi Pengusaha No.1 (2013); Indonesia Gawat Darurat (2014); Republik Komedi 1/2 Presiden (2015); Ngeri Ngeri Sedap (2017); Dari Wartawan ke Senayan (2018); dan Akal Sehat (2019).
“Berbagai buku tersebut menjadi warisan bagi anak-anak saya maupun generasi muda bangsa pada umumnya. Sekaligus menjadi motivasi bagi mereka agar tak letih belajar. Di usia yang tak lagi muda, saya terus berusaha menghasilkan sesuatu untuk ilmu pengetahuan. Salah satunya dengan menulis buku. Anak-anak muda yang punya semangat besar, tak boleh kalah menghasilkan karya dalam berbagai bentuk lainnya,” pungkas Bamsoet. (*)