JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi lahirnya buku ‘Berpolitik Bersama 7 Presiden’ yang menceritakan pengalaman politisi senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait. Buku yang diluncurkan bersamaan dengan perayaan 50 Tahun pernikahan Sabam Sirait dengan dr Sondang Br. Sidabutar ini bisa dijadikan pedoman bagi berbagai kalangan. Khususnya politisi muda, untuk memegang teguh prinsip kebangsaan dalam berpolitik.
“Sebagai senior yang sudah makan asam garam dalam dunia politik, Pak Sabam Sirait telah menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia. Pergaulan beliau bersama tujuh Presiden Indonesia sejak Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo semakin meneguhkan dirinya bukan hanya sebagai seorang politisi, namun sudah menjadi negarawan yang handal. Setiap perilaku dan tindak tanduknya selalu bernafaskan kebangsaan, bukan semata untuk kepentingan golongannya saja. Beliau lebih mementingkan kepentingan bangsa dan negara,” ujar Bamsoet saat menghadiri peluncurkan buku ‘Berpolitik Bersama 7 Presiden’ di Jakarta, Senin malam (25/03/19).
Sejumlah tokoh tampak hadir dalam acara tersebut, antara lain Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Kapolda Metro jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Prof. Dr. Sri Adiningsih.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memandang kehadiran buku ‘Berpolitik Bersama 7 Presiden’ bisa menjadi warisan berharga bagi generasi muda dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Terbukti, dengan kekuatan cinta dan kebersamaan, pasangan Sabam Sirait dengan dr Sondang Br. Sidabutar mampu menghadapi pahit getir perjalanan biduk rumah tangga.
“Bahkan di usia senjanya, Pak Sabam Sirait dengan dr Sondang Br. Sidabutar tetap berbahagia bersama keluarga besar mereka. Sambil terus berkiprah untuk tanah air,” tutur Bamsoet.
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menambahkan, usia pernikahan merupakan tanda sejauh mana pasangan sudah mengarungi bahtera kehidupan secara bersama-sama. Perjalanan lima puluh tahun pernikahan tentu bukanlah hal yang mudah. Berbagai gelombang dan cobaan sudah pasti silih datang berganti.
“Tak peduli betapapun ganasnya terjal kehidupan, Pak Sabam Sirait dengan dr Sondang Br. Sidabutar bisa melaluinya dengan suka cita. Bahkan mereka juga melahirkan serta mendidik anak-anak yang luar biasa, seperti Maruarar Sirait. Terbukti kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya,” pungkas Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu. (*)