Bamsoet: Waspadai Semua Ancaman Terhadap Pancasila
JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan agar senantiasa mewaspadai ancaman terhadap Pancasila, ancaman terhadap adab sopan santun, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa. Mengingat di era glbalisasi, berbaurnya ancaman militer dan non-militer mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi.
“Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini dan di masa depan, kita semua sepakat bahwa kita butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat kita bisa melompat dan mendahului bangsa lain. Kita butuh sumber daya manusia unggul yang berhati Indonesia, dan berideologi Pancasila. Kita butuh inovasi-inovasi yang menggebrak, yang membalik ketidakmungkinan menjadi peluang,” ujar Bamsoet saat memberikan materi dalam Pendidikan dan Latihan Kader Organisasi Tingkat Madya (DIKLATKORDYA), Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-POLRI (FKPPI) DKI Jakarta Raya, Jakarta, Sabtu (30/11/19).
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, Pancasila adalah konsensus nasional yang dapat diterima semua paham, golongan, dan kelompok masyarakat di Indonesia. Pancasila adalah dasar negara yang mempersatukan bangsa sekaligus bintang penuntun yang dinamis, yang mengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuannya.
“Dalam posisinya seperti itu, Pancasila merupakan sumber jati diri bangsa, kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa. Kehidupan bangsa Indonesia akan semakin kukuh, apabila segenap komponen bangsa, di samping memahami dan melaksanakan Pancasila, juga secara konsekuen menjaga sendi-sendi utama lainnya, yakni Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika,” jelas Bamsoet.
Kandidat Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024 ini memandang dalam konteks kekinian, bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan lain yang tak kalah berat adalah bagaimana menjadikan Pancasila sebagai gagasan dan rujukan berperilaku yang menarik, terutama bagi generasi muda. Globalisasi dan perkembangan teknologi telah memengaruhi berbagai macam aspek kehidupan umat manusia melalui produk-produk dan gaya hidup yang dikemas dan ditampilkan secara sangat menarik. Daya tarik itu harus dapat diimbangi, bahkan dilampaui oleh Pancasila.
“Karenanya, upaya memantapkan ideologi Pancasila perlu terus menerus dilakukan secara konsisten melalui pembinaan mental dan karakter masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan,” tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menegaskan, Indonesia membutuhkan generasi muda yang penuh inovasi, mampu membalik ketidakmungkinan menjadi peluang, mampu membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan, serta mampu membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan. Selain, mampu mengubah kesulitan menjadi kemampuan dan mampu mengubah tidak berharga menjadi bernilai untuk rakyat dan bangsa.
“Saya meyakini, melalui pendidikan dan pelatihan- pelatihan yang kontinyu kepada kader-kader FKPPI di seluruh wilayah Indonesia, maka kader kader muda FKPPI mampu berada pada kelompok pemuda yang saya sebutkan tadi,” pungkas Bamsoet, (*)