Beri Kuliah Pascasarjana Universitas Pertahanan (Unhan), Bamsoet Ingatkan Pentingnya Kepemimpinan yang Kuat
JAKARTA – Anggota DPR RI sekaligus dosen tetap Pascasarjana Universitas Pertahanan (UNHAN), Universitas Borobudur, Trisakti dan Jayabaya Bambang Soesatyo menuturkan seorang pemimpin harus mampu menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang mungkin timbul di perjalanan kepemimpinannya. Seorang pemimpin yang tangguh, mampu bertahan dan tetap tenang dalam situasi sulit, mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, serta mampu mengatasi tekanan dengan baik.
“Kepemimpinan yang kuat membantu pemimpin untuk tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai, mengatasi ketakutan dan keraguan, serta bersikap positif dalam menghadapi segala jenis masalah. Dengan memiliki mental yang kuat, seorang pemimpin dapat memberikan contoh yang baik bagi timnya dan memimpin mereka menuju kesuksesan,” ujar Bamsoet saat memberikan kuliah ‘Kepemimpinan Strategis Dalam Budaya Organisasi’, Pascasarjana Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan (Unhan), secara daring, di Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Ketua MPR RI ke-16 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan berkaca pada kepemimpinan nasional, seluruh presiden Indonesia mulai dari Presiden Soekarno hingga Presiden Terpilih Prabowo Subianto memiliki karakter kepemimpinan.yang khas dan kuat. Presiden pertama RI Soekarno dikenal sebagai presiden yang berkharisma, berwibawa, cendekiawan serta ideolog. Presiden Soekarno memiliki daya tarik dan kemampuan persuasif untuk mempengaruhi persepsi orang lain, sekaligus membangun loyalitas. Kemampuan orasinya mampu membangun optimisme serta membakar semangat juang.
Pada kepemimpinan Presiden RI ke-2 Soeharto, Indonesia mampu mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Soeharto juga telah meletakkan pondasi pembangunan di Indonesia melalui REPELITA, serta membangun stabilitas sosial-politik.
“Sementara, Presiden ke-3 BJ Habibie dikenal sebagai presiden yang peduli kepada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan. Habibie menjadi orang pertama di dunia yang menemukan teori untuk mengkalkulasikan gejala perambatan retakan sayap pesawat terbang secara acak (crack propagation on random), sehingga dikenal sebagai Mr. Crack,” kata Bamsoet.
Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Waketum Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan KADIN Indonesia ini memaparkan, Presiden RI ke-4 KH Abdurahman Wahid dikenal sebagai presiden yang bergaya kharismatik, senantiasa menonjolkan sikap anti kekerasan dalam mengambil kebijakan serta menghormati pluralisme. Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri adalah sosok yang memiliki karakter dan kepribadian kuat, serta menjunjung tinggi adat ketimuran. Selama kepemimpinannya, Megawati dikenal tegas dan berpegang teguh pada prinsip berpolitik dengan ideologi dan sesuai konstitusi.
“Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikenal sebagai sosok demokratis, serta menghormati kompromi dan konsensus demi menghindarkan sikap otoriter. SBY memiliki karakter pemimpin yang mengedepankan sikap kehati-hatian, kecermatan dan kematangan berfikir sebelum mengambil suatu keputusan,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI menguraikan, Presiden RI ke-7 Joko Widodo memiliki karakter partisipatif dan karismatik, dekat dengan rakyat. Program pemerataan pembangunan terasa begitu nyata, dengan menggalakan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa. Kepedulian pada kehidupan rakyat dimanifestasikan melalui berbagai program bantuan sosial, seperti KIP dan BPJS, yang sangat dirasakan manfaatnya oleh kelompok ekonomi lemah.
“Presiden Terpilih Prabowo Subianto kita kenal sebagai pimpinan yang berjiwa patriotik. Setia kepada prinsip, nilai dan cita-cita. Prabowo juga sosok yang tidak pernah menyerah. Gagal tiga kali dalam pemilihan presiden di tahun 2009, 2014 dan 2019, tidak membuat dirinya patah arang. Prabowo terbukti mampu memotivasi timnya untuk tetap optimis dan berjuang meraih kemenangan di Pilpres 2024,” pungkas Bamsoet. (*)