BANGKOK – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendorong peningkatan kerjasama bilateral antara pemerintah Indonesia dan Thailand. Terlebih, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Thailand sudah berlangsung sejak tahun 1950.
“Saat ini hubungan diplomatik antara Indonesia dan Thailand berjalan harmonis dan saling menguntungkan. Kita harapkan kerjasama bilateral di berbagai sektor, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, ekonomi digital serta berbagai sektor lain bisa terus ditingkatkan. Seiring dengan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Thailand yang sudah menginjak usia 73 tahun,” ujar Bamsoet usai bertemu Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman di Bangkok, Senin (27/11/23).
Hadir mendampingi Bamsoet antara lain Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Robert Kardinal serta Anggota DPD RI Yorrys Raweyai.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, sebagai kekuatan ekonomi terbesar pertama dan kedua di ASEAN, Indonesia dan Thailand harus mampu memperkuat kerjasama di bidang ekonomi, investasi, perdagangan serta ekonomi digital. Apalagi, pasca pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi merupakan pekerjaan rumah semua negara.
“Para pengusaha Thailand jangan ragu untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Para pengusaha Thailand dapat memanfaatkan berbagai kemudahan proses berinvestasi di Indonesia melalui Omnibus Law on Job Creation dan Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko,” kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menilai Indonesia bisa belajar dari Thailand dalam pemanfaatan investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI). Di tahun 2022 realisasi investasi di Thailand mencapai US$ 20 miliar atau naik 39% dari tahun sebelumnya.
“Indonesia harus bisa memaksimalkan potensi investasi asing yang masuk ke Indonesia. Jika dibandingkan dengan Thailand, Indonesia memiliki tingkat perekonomian yang lebih tinggi. Seharusnya, jika dikelola secara maksimal, Indonesia bisa mengungguli jumlah investasi asing yang masuk ke Indonesia dibanding Thailand,” urai Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI mendukung kerjasama pembayaran berbasis QR Code lintas negara (cross-border QR payment linkage) antara Indonesia dan Thailand. Melalui kerjasama tersebut warga masyarakat di wilayah Indonesia dan Thailand dapat menggunakan aplikasi pembayaran yang terdapat pada telepon seluler dengan memindai Thai QR Codes dan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dalam melakukan transaksi pembayaran di merchant.
“Kerjasama pembayaran berbasis QR Code lintas negara merupakan implementasi G20 dalam roadmap pembayaran lintas negara dalam menciptakan sistem pembayaran antar negara yang lebih cepat, murah, transparan, dan inkusif. Selain, menjadi langkah nyata mewujudkan
ekosistem sistem pembayaran ASEAN yang terhubung dalam memperkuat pemulihan ekonomi,” pungkas Bamsoet. (*)