Bertemu Menteri Teten Masduki, Bamsoet: IMI Gandeng Kementerian Koperasi dan UKM Dalam Berbagai Event Olahraga Otomotif Indonesia
JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sepakat untuk membuat nota kesepahaman antara IMI dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Melalui nota kesepahaman tersebut, IMI dan Kemenkop UKM akan melakukan berbagai kerjasama.
Diantaranya, IMI akan melibatkan koperasi dan UKM dalam berbagai event motor sport yang diselenggarakan oleh keluarga besar IMI. Mengembangkan sekolah MiniGP untuk anak usia 4 tahun keatas, agar bisa melahirkan pembalap MotoGP dari Indonesia. Mengembangkan UKM bidang otomotif khususnya para builder agar bisa meningkatkan diri dari sekadar hobi menjadi perakitan dan modifikasi, hingga bisa menembus menjadi industri. Serta pengembangan Koperasi Multi Pihak (KMP) untuk pemberdayaan UKM sektor otomotif.
“Pelibatan koperasi dan UKM dibawah binaan Kemenkop UKM dalam berbagai event motorsport sangat penting. Dalam keadaan normal sebelum pandemi Covid-19 saja, per tahunnya keluarga besar IMI bisa menyelenggarakan sekitar 1.419 event balap di seluruh Indonesia, baik mobil maupun sepeda motor, dari tingkat internasional, nasional, regional, hingga antar klub. Seluruhnya bisa dimanfaatkan oleh koperasi dan UKM untuk memasarkan produk barang dan jasa mereka,” ujar Bamsoet usai bertemu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat (5/5/23).
Turut hadir pengurus IMI Pusat antara lain, Dewan Penasihat sekaligus Anggota Komisi X DPR RI Robert Kardinal, Wakil Ketua Umum Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis, Hubungan Antar Lembaga Djoko Iman Santoso, Komisi Sosial Aris Birawa, serta Komunikasi dan Media Hasby Zamri. Hadir pula jajaran Kemenkop UKM antara lain, Plh Deputi Bidang UKM Rulli Nuryanto, Staf Khusus Agus Santoso, serta Kasubbag Humas dan Publikasi M. Ali.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, pada tahun 2023 ini saja, IMI akan memfasilitasi 8 putaran kejuaraan internasional balap mobil dan motor. Untuk kejuaraan internasional balap mobil terdiri dari Jakarta E-Prix 2023 sebanyak dua putaran pada 3 dan 4 Juni 2023 di Jakarta International ePrix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta. Kemudian Asia Pacific Rally Championship (APRC) 2023 sebanyak dua putaran pada 22-23 September 2023 serta 24-26 November 2023 di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
“Untuk kejuaraan internasional balap motor, setelah World Superbike (WSBK) pada 3-5 Maret 2023 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, NTB, juga akan ada Kejuaraan Dunia Motocross (MXGP) sebanyak dua putaran pada 25 Juni 2023 di Samota Rocket Motor Circuit, Sumbawa, NTB serta 2 Juli 2023 di Lombok, NTB. Puncaknya MotoGP 2023 pada 13-15 Oktober 2023 di Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok, NTB. Seluruhnya harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha Koperasi dan UKM dalam meningkatkan pemasaran berbagai produk dan jasa mereka, dari mulai merchandise, souvenir, dan lainnya,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, kerjasama IMI dengan Kemenkop UKM juga sangat penting agar para pelaku koperasi dan UKM sektor otomotif bisa lebih diberdayakan untuk meningkatkan kemampuan produksi dan pemasaran. Mengingat Indonesia memiliki banyak pelaku usaha koperasi dan UKM yang berkualitas. Di Kabupaten Purbalingga saja, terdapat banyak sekali pelaku UKM yang memproduksi knalpot, bahkan sudah menembus pasar dunia.
Di Bali terdapat Tuksedo Studio, yang memproduksi dengan skema re-creation berbagai mobil klasik legendaris secara handmade. Diantaranya, Porsche 356 Speedster (1957), Porsche 356 A Coupe (1955 1959), Porsche 550 Spyder (1953-1956), Mercedes Benz 300 SL Gullwing (1954 1957), Toyota 2000 GT 1968 (1967-1970), Jaguar XK 120 (1948 1954), Ferrari 250 GTO (1962-1964), hingga Maserati 450S (1956-1958).
“Para pekerja di Tuksedo Studio berasal dari sumber daya manusia lokal Bali dan sekitarnya, dengan rata-rata bergelar sarjana. Tuksedo Studio juga membuka kesempatan kepada para mahasiswa untuk magang disana. Membuktikan bahwa anak bangsa sebetulnya mampu membuat kendaraan dengan kualitas internasional. Lokasi workshop yang berada di Bali juga menjadikan Tuksedo Studio sebagai destinasi sport automotive tourism yang bisa menarik wisatawan datang ke Bali,” pungkas Bamsoet. (*)