Buka Pameran Mobil Klasik Legendaris ‘Tuksedo Studio’, Bamsoet Tegaskan Miliki Mobil Ikonik Bernilai Seni Tinggi Bukan Hedon Tapi Investasi
JAKARTA – Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengapresiasi digelarnya pameran tunggal Tuksedo Studio Bali bertajuk “Legendary Automobile Showcase – An Exhibition of Elegance” dari tanggal 12-18 Agustus di Pondok Indah Mall 2 Jakarta. Menampilkan kendaraan ikonik klasik legendaris (collector itrm) yang diproduksi secara handmade oleh anak bangsa. Diantaranya, mobil Aston Martin DB5, Mercedez 300SL Gullwing, Toyota 2000GT, Porsche 356 Speedster, Porsche 356 Coupe serta Porsche 550 Spyder.
“Pameran mobil klasik yang menjadi koleksi sekaligus investasi bernikai tinggi bagi para orang-orang kaya diseluruh dunia karya Tuksedo Studio menjadi salah satu bukti bahwa anak muda Indonesia mampu menghasilkan dan mengembangkan karya bermutu kelas dunia. Tuksedo Studio mampu membuat ulang mobil-mobil klasik yang legendaris dan elegan. Istimewanya dalam proses produksi Tuksedo Studio mengerjakan pembuatan mobil klasik tersebut secara handmade,” ujar Bamsoet usai membuka Pameran “Legendary Automobile Showcase – An Exhibition of Elegance” di Jakarta, Selasa (13/8/24).
Pengurus Pusat IMI hadir antara lain Dewan Pembina Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna, Wakil Ketua Umum Rifat Sungkar dan Irfan Bahran, Hubungan Antar Lembaga Erwin MP serta Komunikasi dan Media Dwi Nugroho. Hadir pula Founder Tuksedo Studio Puji Handoko dan Lilik Mardianto serta Co-Founder Tuksedo Studio Laksamana Gusti Handoko.
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Tuksedo Studio hingga kini telah membuat beberapa mobil klasik legendaris. Diantaranya, Porsche 356 Speedster (1957), Porsche 356 A Coupe (1955-1959), Porsche 550 Spyder (1953-1956), Mercedes Benz 300 SL Gullwing (1954 1957), Toyota 2000 GT 1968 (1967-1970), Jaguar XK 120 (1948-1954), Ferrari 250 GTO (1962-1964), hingga Maserati 450S (1956-1958). Semua kendaraan dibuat dari nol, mulai dari desain hingga rancang bangun, dengan menggunakan bahan dasar alumunium.
“Tuksedo Studio juga telah sukses menyelesaikan uji jalan terhadap berbagai mobil klasik legendaris yang diproduksinya. Antara lain mobil Mercedez 300SL Gullwing, Porsche 550 Spyder, Porsche 356 Coupe, dan Porsche 356 Speedster. Uji jalan tahap pertama menempuh rute dari workshop Tuksedo Studio di daerah Gianyar menuju kawasan Denpasar dan menjelajahi berbagai kawasan di Bali,” kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, ada sejumlah keunggulan produk yang dibuat secara handmade. Pertama, produk buatan tangan adalah karya seni yang khas, eksklusif, menonjolkan sisi individualitas dan kreativitas yang membedakan dengan yang produk massal. Kedua, produk buatan tangan biasanya dibuat dengan memperhatikan detil dan penuh kehati-hatian, sehingga memiliki nilai estetika serta memiliki daya tahan yang lebih baik. Ketiga, produk handmade dapat mengangkat perekonomian lokal, karena dalam proses produksinya juga melibatkan peran serta UMKM. Pada hakikatnya produk handmade menawarkan lebih dari sekadar nilai material, sehingga value dan kualitas produk menjadi prioritas utama.
“Saya sendiri telah memiliki salah satu karya mereka, yaitu Mercedes Benz 300 SL Gullwing. Orang sering keliru menilai. Dipikirnya buang-buang duit, padahal ini adalah investasi yang menguntungkan,” ujar Bamsoet.
Menurutnya, memiliki mobil klasik ikonik dan legendaris itu bukan soal hidup hedon, tapi lebih pada pilihan investasi dan penghargaan kita pada karya seni.
“Yang saya beli bukan karena mobilnya, tetapi lebih kepada mahakarya seni yang bernilai tinggi dari para anak bangsa. Lebih dari itu, menyalurkan hobi penting juga untuk menjaga keseimbangan otak kiri yang terus bekerja dari senin-jumat sebagai pemikir yang logis serta teliti dan otak kanan yang berjiwa bebas dan artistik,” pungkas Bamsoet. (*)