JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menekankan, cikal bakal IMI yang didirikan sejak 27 Maret 1906, adalah untuk mewujudkan visi mulia mempersatukan dan membesarkan seluruh elemen yang terkait dengan dunia otomotif tanah air. Terutama pada tiga aspek, yaitu pengembangan olahraga otomotif, pembinaan komunitas otomotif, serta peningkatan peran industri otomotif untuk menopang perekonomian nasional.
“Pengembangan olahraga otomotif dilakukan IMI melalui penyelenggaraan kejuaraan otomotif, baik dalam rangka penjaringan bakat, pembinaan atlit, hingga memastikan kesejahteraan atlit. Tidak lupa juga mendorong pembangunan infrastruktur. Semisal dengan penyediaan sirkuit dan fasilitas pendukung bertaraf internasional” ujar Bamsoet saat membuka Rapat Kerja IMI Provinsi Jawa Barat, secara virtual dari Jakarta, Minggu (2/5/21).
Turut serta antara lain Ketua IMI Jawa Barat Fachruzar Sarman, Ketua KONI Jawa Barat Brigjen TNI (purn) Ahmad Saefudin, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Kombes Eddy Djunaedi, Ketua pelaksana Rapat Kerja Provinsi IMI Jawa Barat Erie F. Syauta, serta Komunikasi dan Media Sosial IMI Pusat Dwi Nugroho dan Hasby Zamri.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, IMI telah mengagendakan serangkaian kejuaraan otomotif di tanah air. Salah satunya Kejuaraan Nasional Balap Motor Bebek Piala Presiden RI Tahun 2021, yang diikuti para pembalap muda dari 34 provinsi. Dalam pertemuan dengan IMI Pusat pada 14 April 2021, Presiden Joko Widodo sudah memberikan dukungan.
“Pada PON XX di Papua, IMI juga memfasilitasi 116 atlit dari 31 provinsi yang akan turun dalam kejuaraan balap motor dan motocross. IMI juga akan menggelar beberapa event balap internasional di tahun 2021, antara lain World Mini GP Series dan FIM World Superbike Championship di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Kejuaraan Dunia Motocross-MXGP of Indonesia di Borobudur, Jawa Tengah dan di Jembrana, Bali,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, pada aspek pembinaan komunitas otomotif, IMI telah menyelenggarakan berbagai program. Khususnya melalui penyelenggaraan event otomotif yang disertai program diseminasi informasi dan sosialisasi mengenai berbagai aturan berkendara yang baik dan benar.
“Beberapa kegiatan yang diselenggarakan dengan merangkul berbagai komunitas otomotif, antara lain meliputi sosialisasi dan pelatihan keselamatan berkendaraan (safety riding) yang dilakukan bekerjasama dengan Korlantas POLRI, touring wisata yang disertai aksi sosial-kemanusiaan dan pelestarian lingkungan hidup, dukungan legalitas industri mobil/motor custom, klasik dan olahraga, serta inisiasi aktivitas elektrik/energi terbarukan yang ramah lingkungan,” terang Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, sebagai upaya meningkatkan wawasan kebangsaan kepada seluruh elemen masyarakat, program pembinaan komunitas otomotif juga telah dilakukan bersamaan dengan kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Keluarga besar IMI patut berbangga menjadi organisasi yang pertama kali secara eksplisit menyebutkan Empat Pilar MPR RI di dalam anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
“Pada aspek ketiga, dalam peningkatan peran industri otomotif untuk menopang perekonomian nasional, IMI berkomitmen meningkatkan kontribusi nilai investasi otomotif di tanah air. Dari total 48 perusahaan otomotif yang ada di tanah air (26 perusahaan kendaraan roda dua, dan 22 perusahaan kendaraan roda empat atau lebih), nilai investasi yang disumbangkan mencapai Rp. 109,21 triliun, dengan total kapasitas produksi 11,88 juta unit per tahun, dan telah menyerap 70,39 ribu tenaga kerja langsung, serta memberi dampak positif bagi 1,5 juta tenaga kerja dalam rantai industri yang terkait,” pungkas Bamsoet. (*)