JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan bahwa Pancasila sejatinya sudah ada dalam setiap aliran darah bangsa Indonesia. Mengingat Bung Karno menggali Pancasila dari dasar jati diri bangsa Indonesia, bukan dari literatur buku luar, apalagi dari ideologi bangsa negara lainnya. Tinggal bagaimana setiap anak bangsa mau merawat, memelihara serta menumbuhkembangkannya dalam sikap dan perilaku keseharian.
“Pemberantasan Korupsi yang selama ini dilakukan oleh Saut dan kawan-kawan merupakan jalan menuju Keadilian Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang tertera dalam sila ke-5 Pancasila. Bagaimana caranya? Cara terbaik adalah memberikan kesadaran terhadap pentingnya pengejawantahan nilai-nilai Pancasila, bukanlah dengan cara kita menggurui, memerintahkan, mengindoktrinasi, apalagi memaksakan kehendak kepada warganya. Melainkan negara melalui para pejabat penyelenggara negara wajib menjadi teladan. Baik melalui kebijakan yang dijalankan, program pembangunan yang dilaksanakan, maupun sikap dan perilaku diri dan keluarganya dalam keseharian,” ujar Bamsoet saat menghadiri peresmian Rumah Bhineka yang diinisiasi mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang, di Jakarta, Kamis malam (20/2/20).
Hadir dalam acara peresmian tersebut Komisioner KPK 2019-2023 Alexander Mawarta, pengurus BPIP Romo Benny dan mantan juru bicara KPK Febri Diansyah.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengapresiasi kiprah Saut Situmorang yang selama mengemban amanah sebagai komisioner KPK, dapat menjadi teladan bagi warga negara lainnya. Tak hanya itu, di purna tugasnya ia mendirikan Rumah Bhineka sebagai wadah berhimpun membangun integritas bangsa ber-Pancasila.
“Peresmian Rumah Bhineka yang bertepatan dengan syukuran ulang tahun Pak Saut Situmorang yang ke-61 ini menandakan betapa ia tak pernah lelah berkiprah untuk Indonesia. Karena itu, generasi muda millenial dan Gen Z, maupun para pejabat publik lainnya, termasuk saya pribadi, sepatutnya jangan kalah langkah,” tandas Bamsoet.
Mantan Ketua DPR RI 2014-2019 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menjelaskan, jika para pejabat negara sudah mampu menjadi teladan, menghadirkan kebijakan sesuai nilai dalam kelima sila Pancasila, maka kecil kemungkinan warga negara terpapar ideologi transnasional. Karena mereka sudah bangga menjadi Indonesia.
“Pancasila bukan semata untuk diomongkan, diseminarkan, apalagi diperdebatkan. Melainkan harus dijalankan. Menjamin kemerdekaan setiap penduduk dalam beribadah, menghormati hak asasi manusia, pemerataan pembangunan, pengembangan demokrasi, serta mendistribuskan keadilan, adalah amanat Pancasila untuk diwujudkan negara dalam berbagai program pembangunan yang merata dan mensejahterakan,” pungkas Bamsoet. (*)