JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang juga Bendahara Umum DPP Partai Golkar periode 20014-2016 kembali mendapatkan dukungan untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024. Setelah sebelumnya dukungan diberikan oleh perwakilan DPD Golkar Kepulauan Riau, DPD Tingkat II Jawa Barat, DPD Tingkat II Maluku, DPD Tingkat II Maluku Utara serta DPD Tingkat II dari Papua Barat, kini dukungan datang dari perwakilan DPD DKI Jakarta dan DPD Kalimantan Selatan.
“Kedatangan arus bawah Partai Golkar ini bukan hanya menyampaikan dukungan saja. Melainkan juga memberikan semangat perubahan agar Partai Golkar bisa lebih maju lagi. Sebagaimana diketahui, pergerakan suara Partai Golkar dalam Pemilu kali ini tidak seindah Pemilu sebelumnya. Secara nasional kita berada di posisi ke-3, kalah dari PDI-Perjuangan dan Partai Gerindra,” ujar Bamsoet usai menerima dukungan seluruh DPD II Partai Golkar DKI Jakarta (Jakpus, Jaksel, Jakbar, Jaksel, Jakut, Kepulauan Seribu) dan seluruh DPD I dan II Partai Golkar Kalimantan Selatan, di Jakarta, Sabtu (29/06/19).
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan bahwa arus bawah Partai Golkar menyampaikan lima aspirasi yang sangat bagus untuk ditindaklanjuti. Pertama, Partai Golkar tetap berkomitmen mendukung dan setia terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kedua, Tidak akan ada keputusan tanpa melalui mekanisme AD/ART dan Peraturan Organisasi partai yang berlaku, serta mengelola keuangan partai secara transparan dan akuntabel.
“Ketiga, zero Plt di semua tingkatan. Mengutamakan musyawarah mufakat dan melakukan pembinaan pada daerah sebagaimana layaknya mengelola partai. Keempat, kepengurusan Partai Golkar akan diisi mayoritas anak muda dengan komposisi 60-70 persen dengan memperhatikan prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela. Serta kelima, Ketua Umum Partai Golkar hanya satu periode,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menyatakan kelima aspirasi tersebut sangat tepat untuk diperhatikan dan dijalankan oleh Partai Golkar. Khususnya yang menyangkut komposisi kepengurusan dari generasi muda dan jabatan ketua umum yang hanya satu periode saja. Sehingga, memudahkan regenerasi dan menghindari kemandegan organisasi.
“Sudah waktunya yang muda diberikan kesempatan ikut terlibat dalam organisasi politik. Didampingi para senior yang menjadi pengawas dan penasihat. Kehadiran kaum muda dalam kepengurusan Partai Golkar akan membuat partai ini kembali menjadi hidup, bergairah, dan dinamis. Tidak mandeg dan hanya gitu-gitu saja,” tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini merasakan betul bahwa Partai Golkar sebenarnya bisa kembali kepada kejayaannya. Syaratnya adalah roda organisasi harus dihidupkan. Segala keputusan yang dibuat oleh DPP haruslah berdasarkan aspirasi arus bawah dengan mendengarkan masukan dari banyak pihak.
“Partai Golkar adalah partai semua orang. Karenanya kepemimpinan organisasi harus dijalankan secara terbuka. Jika mesin roda organisasi bisa dihidupkan, khususnya dengan mengandalkan banyak anak-anak muda, lima tahun kedepan Pohon Beringin yang menjadi lambang Partai Golkar pasti akan kembali rindang,” pungkas Bamsoet. (*)