Hadiri Halal Bihalal Black Stone Airline, Ketua MPR RI Bamsoet Ungkap 1 Pesawat Tertembak di Papua, 1 Pesawat Hancur Kena Bom di Sudan dan 1 Pesawat serta 5 Kru Ditahan 4 Bulan di Kongo
JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan salah satu pendiri serta pemilik Black Stone Airline Bambang Soesatyo mengapresiasi kiprah Asia Cargo Network (ACN), grup kargo udara terkemuka di Asia Tenggara dengan wilayah operasi yang luas di Asia, Afrika, Eropa hingga Timur Tengah, yang telah turut menumbuhkembangkan industri kargo nasional. ACN memiliki 4 maskapai penerbangan di Asia Tenggara dan Timur Tengah, yakni Asia Cargo Airlines, Mena Cargo, Black Stone Airlines, dan World Cargo Airlines.
“ACN didirikan pada tahun 1970 sebagai pionir logistik regional di Asia Tenggara. ACN kini menjadi operator maskapai kargo udara terkemuka di kawasan Asia Tenggara dengan kehadiran yang berkembang di Singapura, Indonesia, Malaysia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa. ACN mengoperasikan 12 unit pesawat pengangkut Boeing, dengan jumlah karyawan mencapai 800 orang lebih,” ujar Bamsoet dalam Halal Bihalal ACN Black Stone Airline, di Jakarta, Jumat malam (3/5/24).
Hadir antara lain, CEO ACN Marco Isaak, serta Presiden Director Black Stone Airlines Zack Isaak.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, setiap tahunnya ACN dan Black Stone Airline mengangkut 200 ribu ton kargo dari 64 jalur kargo udara. Pada 27 Oktober 2023, ACN menerima dua penghargaan industri terkemuka, “Best e-Commerce Carrier of the Year, Asia Pacific” untuk ACN Group dan “Express Provider of the Year, Asia Pacific” untuk World Cargo Airlines.
“Kesuksesan ACN Black Stone Airline diperoleh bukan tanpa hambatan. Tahun lalu, 2023 satu pesawat Black Stone Airline tertembak OPM ketika hendak menurunkan logistik di daerah pegunungan Papua. Kemudian, April di tahun yang sama, satu pesawat ACN black Stone Airline hancur di Bandara Khartoum Sudan terkena tembakan dan bom saat terjadi konflik. Alhamdulillah lima kru ACN berhasil kembali dengan selamat ke Indonesia, walaupun sempet terjebak selama dua pekan di zona perang Sudan. Belum lama ini, awal tahun 2024 lima kru ACN dan satu pesawat juga sempat ‘tertahan’ sekitar empat bulan dengan alasan tidak jelas oleh oknum berwenang di Kongo, sebelum akhirnya berkat intervensi pemerintah Indonesia melalui Menteri luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Duta Besar RI di Nairobi, Kenya Mohamad Hery Saripudin, bisa pulang ke Indonesia,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini juga mengungkap hambatan lain bisnis penerbangan kargo nasional adalah tingginya harga avtur di Indonesia. Untuk itu Bamsoet mendorong pemerintah bersama Pertamina untuk segera mengatasi tingginya harga avtur di Indonesia yang lebih tinggi 20 persen dibanding di Singapura dan Malaysia. Sehingga mengganggu mata rantai usaha sektor logistik dan kargo. Rata-rata biaya avtur berkontribusi sekitar 35 sampai 40 persen terhadap biaya operasi pesawat.
“Tidak hanya mengganggu penerbangan penumpang berjadwal, kenaikan harga avtur yang semakin tinggi ditambah menguatnya kurs dollar juga telah menyebabkan industri penerbangan kargo terkena dampaknya. Perusahaan kargo rata-rata telah menandatangani kontrak jangka panjang dengan perusahaan jasa pengiriman dalam negeri untuk mengangkut berbagai muatannya. Namun karena kondisi harga avtur yang terus melejit, membuat industri penerbangan kargo juga menjerit,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, jangan sampai karena masih tingginya harga avtur, dampaknya menyebabkan terjadinya pemangkasan lapangan pekerjaan. Terlebih industri penerbangan kargo merupakan bagian dari ekosistem pengembangan ekonomi digital Indonesia yang membantu UMKM memasarkan berbagai produknya secara digital.
“Sehingga pemasarannya tidak hanya di lokasi sekitar tempatnya berusaha, melainkan bisa menjangkau berbagai wilayah lain dari Sabang hingga Merauke melalui penerbangan kargo,” pungkas Bamsoet. (*)