JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak berbagai club motor Besar yang ada di Indonesia bisa berhimpun dalam satu wadah. Dimana keanggotaannya nanti adalah club-club motor besar, bukan perorangan. Tapi pengurusnya merupakan ex-officio dari pimpinan atau tokoh club-club motor besar yang ada. Jumlah club motor besar yang mencapai ratusan itu merupakan modal sosial untuk melakukan berbagai perubahan positif demi kemajuan bangsa dan negara.
“Dengan demikian club motor besar tidak hanya dijadikan tempat ajang persahabatan dan kumpul-kumpul, melainkan juga menjadi bagian dari kekuataan bangsa Indonesia. Club motor bisa berkontribusi dalam menjaga kesopanan dan kepatuhan dalam berlalu-lintas hingga mencegah anarkisme, radikalisme ataupun terorisme yang menjadi ancaman serius bagi keutuhan NKRI,” ujar Bamsoet dalam Silaturahmi Motor Besar Indonesia (MBI) di Jakarta, Senin malam (10/12/18).
Hadir dalam acara ini antara lain Dewan Pembina Irjen Pol Sam Budigusdian, Denny Mulyono, Joe Frans, Suherly, Sahat Manalu, Pembina Ikatan Motor Indonesia Dyan Dilato, Ketua HOG Nusantara Dicky Lukman serta pengurus MBI dari sejumlah daerah.
Bamsoet yang juga menjadi Dewan Pembina MBI ini, mendorong agar dari mulai motor besar sampai kecil, dari yang tua sampai muda, semua harus diayomi dalam satu kesatuan wadah. Berhimpunnya club motor dalam satu wadah juga akan membuat sejarah baru dalam dunia otomotif Tanah Air.
“Selain bisa lebih berkontribusi dalam kampanye kesadaran keselamatan berkendara di jalan raya maupun kegiatan sosial lainnya, juga bisa turut berkontribusi dalam arah pembangunan nasional. Misalnya, memberikan masukan kepada pemerintah agar setiap membangun jalan tol disiapkan satu ruas khusus motor. Seperti di Jalan Tol Bali Mandara. Apalagi Presiden Joko Widodo juga memiliki hobi bermotor,” imbuh Bamsoet.
Adanya ruas jalan tol khusus motor, menurut Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini, merupakan bentuk keadilan negara kepada setiap pengendara kendaraan. Pembangunan jalan tol tidak hanya dinikmati oleh pengendara roda empat saja, tetapi juga oleh pemilik kendaraan roda dua.
“Jalan tol bagi pengendara motor bisa menarik wisatawan asing maupun lokal yang hobi touring menggunakan motor. Geliat kegiatan club motor bisa pula mendorong berkembangnya ekonomi kreatif. Mulai dari aksesoris, pakaian, hingga makanan, minuman dan pariwisata yang bisa turut dikembangkan dari para anggota club motor ini,” pungkas Bamsoet. (*)