JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo prihatin dengan terus meningkatnya penderita kanker di berbagai negara dunia, termasuk Indonesia. International Agency for Research on Cancer (IARC) melaporkan bahwa penderita kanker global diperkirakan telah meningkat menjadi 18,1 juta penderita baru dan 9,6 juta kematian di tahun 2018.
Satu dari lima pria dan satu dari enam wanita di dunia terserang kanker. Satu dari delapan pria dan satu dari sebelas wanita meninggal akibat kanker. Tak jauh berbeda, Pusat Pengawasan Kanker Internasional (UICC) memperkirakan pada 2030 akan ada 21,7 juta warga dunia yang mengidap kanker.
“Laporan IARC tahun 2018 juga mencatat bahwa dari sekitar 267 juta jiwa penduduk Indonesia, sebanyak 348.809 menderita kanker, serta terdapat 207.210 kematian akibat kanker. Kanker merupakan penyakit nomor dua terbanyak yang diderita warga Indonesia. Untuk mengatasinya, kita perlu semarakan kembali gaya hidup sehat dimulai dari masing-masing anggota keluarga,” ujar Bamsoet saat mengikuti Charity Run 5K ‘Run for Hope’, di Jakarta, Minggu (10/02/19).
Turut hadir antara lain, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Pendiri Lippo Group Mochtar Riady, CEO Lippo Group James Riady, para penderita kanker, dokter, perawat serta masyarakat umum lainnya.
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini mengapresiasi MRCCC Siloam Hospitals yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia tanggal 4 Februari. Mengambil rute Plaza Semanggi – Patung Pemuda Membangun – Senayan – kembali ke Plaza Semanggi, kegiatan positif seperti ini bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya meningkatkan kesehatan.
“Gaya hidup tidak sehat dikombinasikan dengan konsumsi makanan yang sembarangan, menjadi bukti bahwa sebagian dari kita abai terhadap kesehatan. Padahal untuk sehat tidak terlalu sulit, rutin olahraga, makan yang seimbang, istirahat yang cukup, dan secara berkala memeriksakan kesehatan ke rumah sakit,” tutur Bamsoet.
Dengan rutin memeriksa kesehatan, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini berharap setiap orang dapat mendeteksi sejak dini jika ada penyakit yang diderita, khususnya kanker. Karena berdasarkan data, hampir 65 persen pasien datang berobat kanker saat sudah memasuki stadium lanjut. Padahal jika bisa di deteksi sejak dini, maka dapat segera diobati dengan baik. Apalagi, 70-80 persen kasus kematian akibat kanker sebenarnya dapat dihindari.
“Amerika dan Korea merupakan dua negara yang sukses menurunkan angka kematian akibat kanker. Keduanya punya sebuah sistem pengendalian yang komprehensif dimulai sejak deteksi dini, pencegahan, dan pengobatan,” urai Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, sejak 2014 pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah membentuk Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) yang bertujuan menurunkan angka kematian akibat kanker di Indonesia. Namun, penanggulangan kanker tetap harus dilakukan terintegrasi, bukan hanya dari pemerintah saja. Tetapi, juga melibatkan unsur swasta dan masyarakat.
“Kita berharap dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang kedokteran, akan semakin menemukan cara-cara baru dalam pengobatan kanker. Termasuk juga dalam penurunan resiko kanker. Langkah mudah menghindari kanker bisa dimulai dari mengurangi konsumsi minuman beralkohol, rokok, menjaga berat badan, serta rutin berolahraga,” pungkas Bamsoet. (*)