JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Dewan Pendiri Majelis Ta’lim Baitus Sholihin (MT-BS) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengadakan buka puasa sekaligus memberikan santunan anak yatim. Melalui buka puasa bersama serta santunan anak yatim diharapkan mampu menumbuhkembangkan kasih sayang serta nilai-nilai solidaritas sosial antar sesama.
“Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, yang mempunyai dimensi vertikal (hablumminallah) dan dimensi horizontal (hablumminanas). Karena itu sebagai implementasi hablumminanas, MT-BS ingin keberkahan Ramadan juga bisa dirasakan oleh para anak yatim melalui buka puasa bersama dan santunan anak yatim ini,” ujar Bamsoet saat acara Buka Puasa dan Santunan Anak Yatim Majelis Ta’lim Baitus Sholihin di Jakarta, Selasa (11/4/23).
Pengurus MT-BS hadir antara lain Ketua Umum Iskandar Hasibuan, Ketua Harian Amriyati Amin, Sekjen Devi Indah Kartika, Bendahara Ella Tubagoes serta Ketua Bidang Dewi Razif.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini mengajak masyarakat yang memiliki kecukupan ekonomi untuk mau memberikan bantuan kepada anak yatim. Data Yayasan Yatim Mandiri mencatat jumlah anak yatim di Indonesia saat ini mencapai 3,2 juta jiwa. Dimana jumlah anak yatim terbanyak di Indonesia ada di NTT dengan jumlah mencapai 492.519 anak, kemudian disusul Papua berjumlah 399.462 anak.
“Butuh partisipasi semua elemen bangsa untuk mau peduli serta membantu para anak yatim. Tanpa dukungan dari kita semua yang memiliki kelebihan rezeki, sulit rasanya anak-anak ini bisa hidup dengan layak dan nyaman,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini berharap keberadaan MT-BS mampu memperkuat ukhuwah islamiyah, menyebarluaskan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin serta menjadikan ajaran agama sebagai sumber perdamaian. Karena perbedaan harus dijadikan salah satu kekayaan yang menguatkan bangsa Indonesia.
“Di Indonesia hidup dengan damai 1.340 suku bangsa dengan 6 agama dan puluhan aliran kepercayaan yang tersebar di 17.504 pulau. Jangan biarkan karena pandangan yang sempit, perbedaan malah dijadikan sumber pertikaian,” pungkas Bamsoet. (*)