JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo memastikan MPR RI bersama para komunitas VW telah siap menyelenggarakan event bergengsi, “Road to Pecah VW 2024. Indonesia Bersatu. Mobil Rakyat di Rumah Rakyat,”. Sekaligus Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, pada Sabtu, 11 November 2023 di Komplek MPR RI. Melalui event ini, diharapkan pada tahun 2024 nanti Indonesia bisa menyelenggarakan “Pecah Seribu VW”, di Komplek MPR RI.
Road to Pecah VW 2024 menghadirkan dua ratus lebih mobil VW dari berbagai varian seperti Safari, Kodok, dan Combi. Diselenggarakan oleh IMI bersama Volkswagen Indonesia Association, Volkswagen Beetle Club (VBC), Volkswagen Thing Club (VTC), Volkswagen Van Club (VVC), dan VW Bekasi.
“Berbagai kegiatan menarik telah disiapkan untuk memeriahkan event ini. Antara lain kontes VW Bamsoet Choice, dan kontes VW Best Original Look. Selain itu, ada juga talk show dan review VW, penghargaan kepada para anggota komunitas VW yang datang dari lokasi terjauh, bazaar UMKM, hingga hiburan musik dan berbagai kegiatan entertainment lainnya. Tidak kalah pentingnya juga akan ada sesi foto khusus bagi para pemilik VW dan kendaraan VW di depan tangga Gedung Nusantara MPR RI,” ujar Bamsoet dalam konferensi pers Road to Pecah VW 2024, sekaligus Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Black Stone Garage, Jakarta, Kamis (9/11/23).
Turut hadir panitia Road to Pecah VW 2024, antara lain Ketua Ray, Wakil Ketua Julio, dan anggota Haries.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, selain Sosialisasi 4 Pilar MPR RI untuk menebalkan dan menyolidkan rasa kebangsaan para pecinta VW, dalam event Road to Pecah VW 2024 ini juga akan ada sosialisasi Peraturan Menteri Perhubungan RI No.45/2023 Tentang Kustomisasi Kendaraan Bermotor.
“Setelah sekian lama tidak memiliki dasar hukum, akhirnya berkat sinergi IMI Pusat dibawah koordinasi Wakil Ketua Umum Mobilitas Rifat Sungkar dan jajarannya dengan Kementerian Perhubungan dan pihak terkait lainnya, Indonesia bisa memiliki dasar hukum bagi para pecinta otomotif sekaligus pelaku usaha otomotif dalam melakukan kustomisasi kendaraannya. Peraturan tersebut menjadi tonggak kemajuan industri kustomisasi di Indonesia,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menceritakan, saat kuliah dirinya mulai menyukai otomotif. Mobil pertama yang dikoleksinya adalah VW Kodok yang dibeli seharga Rp 600 ribu dengan cara mencicil. Bamsoet juga tergabung dalam VW Beatle Club, dengan nomor keanggotaan 111. Bergabung dalam keanggotan club otomotif bisa membawa berkah tersendiri, karena selain bisa bertemu dengan orang-orang yang memiliki kesamaan hobi, juga bisa menambah jaringan pertemanan lintas profesi.
“Jadikanlah keberadaan klub otomotif sebagai media mempererat tali silaturahim. Karena dunia masa kini tidak lagi sekadar menuntut persaingan. Melainkan lebih mengedepankan semangat kolaborasi dalam kebersamaan. Dari kolaborasi, kita bisa menghasilkan banyak hal bermanfaat,” tandas Bamsoet. (*)