JAWA TENGAH – KETUA MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI Bambang Soesatyo mengakui kesibukannya sebagai Ketua MPR telah menyita sebagian besar waktu yang dimiliki. Hampir setiap hari, termasuk hari libur, sangat banyak kegiatan yang harus diikuti. Karena itu kesempatannya untuk mengunjungi daerah pemilihan (Dapil) menjadi berkurang. Demikian pula peluangnya untuk bertemu langsung, bertatap muka dengan para konstituen menjadi banyak terkendala.
Tetapi menurut Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini, kesibukannya itu tidak membuatnya lupa dengan daerah pemilihan maupun konstituen. Ia selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di Dapil Jawa Tengah VII yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara.
Pada saat tertentu, ia bahkan menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan. Bukan itu saja, Kepala Badan Bela Negara sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila, ini mengaku acap kali mendapat laporan dari pengurus DPD Partai Golkar terkait kondisi yang ada.
“Jauh di mata dekat di hati. Begitu kata-kata yang pas. Sampai-sampai wajah para Ketua DPD dan jajarannya sering terbawa mimpi. Jelas, itu semua terjadi karena rasa rindu dan keinginan saya untuk bertemu dengan para kader dan konstituen semua. Tetapi apa daya karena harus menyelesaikan tugas di Jakarta, pada waktu-waktu tertentu saja kita bisa bertemu. Kalau lewat telpon atau WhatsApp, komunikasi diantara kita masih bisa dilakukan kapan saja,” ujar Bamsoet usai mengunjungi kantor DPD II Partai Golkar Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara di Jawa Tengah, Selasa (23/5/23).
Saat bertemu para kader Partai Golkar di Dapilnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini juga menyampaikan salam dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang tengah mendampingi Presiden Jokowi ke Jepang. Airlangga Hartarto meminta kader dan simpatisan Partai Golkar bersabar, karena saat ini Partai berlambang Beringin itu belum menentukan arah dukungan pada Pilpres 2024.
“Partai Golkar konsisten melanjutkan amanat Munas untuk mencalonkan kadernya menjadi presiden atau wakil presiden. Hingga kini Partai Golkar masih terus menjalin komunikasi intens dengan partai lain, sebelum memutuskan untuk berkoalisi dengan salah satu calon presiden yang sudah ada,” urai Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Karya Bhakti sekaligus pendiri Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) ini mengajak para kader dan simpatisan Partai Golkar untuk tidak melakukan kampanye hitam jelang Pemilu 2024. Termasuk, saling menjatuhkan ataupun menjelek-jelekkan caleg atau capres lain. Lebih baik saling memuji kelebihan masing-masing, sehingga menghadirkan kebahagiaan.
“Sebaiknya kita laksanakan Pemilu dengan rasa bahagia, sebagaimana seharusnya pesta dalam berdemokrasi. Hindari praktek politik identitas yang berpotensi memunculkan perpecahan. Kalau saling menjelekkan dan menjatuhkan yang muncul adalah pertikaian. Itu artinya bukan pesta demokrasi,” pungkas Bamsoet. (*)