Site icon Bambang Soesatyo

RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYO KAMIS, 15 AGUSTUS 2024

1. Satgas Damai Cartenz berhasil mengungkap identitas lima orang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menjadi pelaku pembunuhan pilot asing asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta Satgas Damai Cartenz tidak hanya berhasil mengungkap lima pelaku pembunuhan pilot asing asal Selandia Baru, tetapi juga menangkap dan meminta pertanggungan jawaban dari kelima pelaku tersebut sesuai peraturan perundangan yang berlaku, disamping meminta Satgas Damai Cartenz bersama aparat gabungan untuk terus melakukan pengejaran dengan mempersempit ruang gerak KKB.

B. Meminta pimpinan Operasi Damai Cartenz bersama dengan Kepolisian dan TNI yang bertugas di Papua untuk terus bergerak melakukan penyisiran, dan pengejaran terhadap kelompok separatis bersenjata guna memberikan rasa aman bagi masyarakat disana.

C. Meminta pemerintah melalui Pimpinan Polri dan Panglima TNI untuk segera melakukan operasi bersama pemberantasan kelompok separatis bersenjata di Papua atau OPM hingga ke akarnya agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan, mengingat penyerangan dan pembunuhan yang dilakukan kelompok bersenjata yang mengatasnamakan Papua Merdeka itu, sudah sering dilakukan berulang kali.

D. Meminta pemerintah agar memberikan otoritas penuh kepada TNI untuk menghadapi OPM dengan strategi khusus militer sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga diharapkan dapat meredam hingga menghentikan aksi-aksi gerombolan bersenjata di Bumi Papua selama ini. Mengingat aksi bersenjata yang ada sudah merusak rasa kemanusiaan dengan menyasar semua pihak, termasuk masyarakat sipil, hingga warga asing.

2. Bali menjadi sorotan dikarenakan dinilai sudah overtourism. Terutama dikawasan Bali selatan yang sudah terlalu sesak oleh wisatawan. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta Pemerintah Daerah Bali agar mengatur cetak biru tata ruang pembangunan pariwisata di Bali dan bekerja sama Pemda Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan dukungan Kementerian Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar ekraf), untuk melakukan promosi wisata guna mengatasi persoalan overtourism ini. Upaya ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung tidak hanya berpusat di kawasan Bali selatan. Mengingat, kapasitas dan daya dukung pulau Bali dinilai sudah tidak lagi memadai untuk menyambut jutaan tamu dari dalam ataupun luar negeri.

B. Meminta pemda Bali juga mempromosikan daerah wisata lainnya selain di daerah Bali selatan baik melalui media sosial, dan media siar, maupun umbul-umbul dan pamflet, agar wilayah Bali lainnya juga dikunjungi oleh wisatawan, baik oleh wisatawan mancanegara maupun nusantara. Mengingat diketahui _overtourism_ di Bali hanya terjadi di kawasan Bali Selatan saja.

C. Mendorong Menparekraf berdasarkan masukan dari Pemda Bali untuk segera menyusun strategi jangka panjang yang dapat menekan ledakan wisatawan di Bali, diantaranya dengan segera merealisasikan pembangunan infrastruktur hingga menggencarkan promosi wisata di wilayah Bali lainnya. Dengan begitu diharapkan, kunjungan wisatawan di Bali dapat lebih merata ke kawasan Bali lainnya.

D. Meminta Kemenparekraf untuk mempertimbangkan pendekatan ecoturism dengan pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan di wilayah atau kawasan Bali lainnya. Sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan berwisata tidak hanya ke kawasan Bali Selatan.

E. Meminta Pemda Bali untuk terus mengupdate jumlah kunjungan wisatawan Bali, memantau dan memastikan tidak terjadi _overtourism_ yang bisa mempengaruhi persepsi kualitas hidup masyarakat dan/atau kualitas pengalaman pengunjung.

3. Kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla masih menjadi fenomena yang kerap terjadi Indonesia, terlebih jika memasuki musim kemarau, seperti yang baru-baru ini terjadi di Kalimantan Barat. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK bersama Jagawana dan Polisi hutan untuk meningkatkan patroli dan meningkatkan kewaspadaan di titik-titik yang rawan terjadi karhutla, dikarenakan saat ini telah memasuki musim kemarau yang berpotensi meningkatkan jumlah spot titik api dan terjadinya karhutla.

B. Meminta pemerintah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai dampak yang diakibatkan jika terjadi karhutla, dan menyelenggarakan pertemuan bersama perangkat desa dan masyarakat guna memberikan pemahaman terhadap risiko dari terjadinya karhutla dan menjelaskan tata cara pembukaan lahan, diantaranya tidak dengan cara membakar hutan dengan sengaja.

C. Meminta pemerintah bersikap tegas kepada masyarakat yang tidak mematuhi larangan membakar hutan dan lahan, seperti melakukan tindakan penangkapan dan pemberian sanksi tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku, mengingat karhutla sering terjadi berulang, sehingga diperlukan penegakan hukum yang tidak pandang bulu guna menekan terjadinya karhutla di Indonesia.

D. Meminta pemerintah, dalam hal ini KLHK, bekerjasama dengan pemerintah daerah atau pemda melalui Dinas terkait, dan aparat kepolisian dalam melakukan patroli hutan, guna mencegah terjadinya karhutla yang disengaja, mengingat masih banyak masyarakat yang melakukan pembakaran hutan dengan sengaja dan tujuan tertentu, karena untuk menghemat biaya.

E. Meminta agar pemerintah bisa tetap mensejahterakan masyarakat yang penghasilan atau pendapatannya sebagian besar dari hutan, tanpa harus merusak atau membakar hutan dengan sengaja.

F. Meminta pemerintah juga mempersiapkan langkah penanganan apabila terjadi karhutla agar karhutla tidak terus meluas, seperti dengan melakukan water bombing maupun penghijauan kembali kawasan hutan.

Terimakasih.

Exit mobile version