5
Mar
Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Kamis (5/3/20)
Pertama : Masih kurangnya kelengkapan dan jumlah peralatan medis untuk menangani pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19 di sejumlah Rumah Sakit (RS) di berbagai daerah, respon Ketua MPR RI:
- Mendorong Kementerian Kesehatan untuk segera mengirimkan kelengkapan peralatan yang dibutuhkan RS di daerah untuk penanganan terhadap pasien yang terjangkit virus corona, terutama kelengkapan untuk membuat ruang isolasi, serta memastikan tenaga medis yang memadai dan mencukupi untuk menangani pasien terjangkit virus tersebut.
- Mendorong Kementerian Kesehatan untuk membuat standar kesehatan RS yang sama, seperti standar perlindungan diri dan kelengkapan peralatan yang layak guna, sehingga kualitas RS di seluruh Indonesia merata, dan masyarakat dapat dengan mudah melakukan pengobatan tanpa perlu terlebih dahulu dirujuk ke RS yang lebih jauh.
- Mendorong Pemerintah untuk dapat mencari tambahan alat pelindung diri untuk RS yang masih kekurangan atau belum memiliki, mengingat alat tersebut saat ini diperlukan sebagai salah satu kelengkapan penanganan terhadap pasien dengan virus corona.
- Setiap RS harus memberlakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai standar yang berlaku ika terpantau ada pasien yang terindikasi terjangkit virus corona.
- Mendorong seluruh Pemerintah Daerah (Pemda), perangkat desa, RS, maupun Puskesmas di seluruh Indonesia untuk terus melakukan sosialisasi tentang cara pencegahan penyebaran COVID-19 kepada masyarakat, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai gejala, penanganan, dan pencegahan yang benar, agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum dapat diketahui secara pasti kebenarannya.
Kedua : Perlunya antisipasi Pemerintah dengan meningkatkan persiapan-persiapan pada musim haji tahun 2020, khususnya persiapan kesehatan calon jemaah (Calhaj) dalam mencegah penyebaran virus Covid-19, respon Ketua MPR RI:
- Mendorong Kementerian Agama (Kemenag) bersinergi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Tim Kesehatan Haji untuk melakukan optimalisasi kesehatan Jemaah Haji pada musim haji tahun ini, seperti dengan menggencarkan vaksinasi bagi para calhaj (meningitis dan influenza) sebagaimana hal ini sejalan dengan peraturan Pemerintah Saudi yang dikuatkan oleh rekomendasi WHO yaitu mewajibkan vaksinasi meningitis dan berbagai anjuran vaksin lainnya serta meminta kepada calhaj untuk menerapkan pola hidup sehat, baik sebelum berangkat maupun setelah berada di Tanah Suci.
- Mendorong Kemenag bersama Kemenkes melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk memastikan calon jemaah yang akan berangkat ke Tanah Suci dalam kondisi sehat dan memiliki imunitas bagus guna mencegah terhadap kemungkinan terinfeksi virus Covid-19, dengan melakukan pengecekan, pemeriksaan hingga pembinaan kesehatan secara maksimal.
- Mendorong tim kesehatan haji, baik dari Kemenag maupun Kemenkes untuk mendampingi calon-calon jemaah haji, serta memantau kondisi kesehatan para jemaah haji selama beribadah di Tanah Suci dan mempersiapkan upaya pencegahan penularan penyakit selama di Tanah Suci, guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi para jemaah.
Ketiga : Berpotensinya Indonesia dalam mengembangkan inovasi digital dunia, sehingga dapat turut meningkatkan devisa negara, respon Ketua MPR RI:
- Kementerian Riset dan Teknologi /Badan Riset dan Inovasi Nasional harus mengembangkan dan meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang riset dan inovasi, dengan pelatihan khusus, agar mendapatkan SDM memadai dan dapat mengembangkan inovasi digital dunia.
- Mendorong Kementerian Riset dan Teknologi /Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk selalu mendukung lomba karya ilmiah yang dapat menghasilkan peneliti-peneliti unggul di Indonesia yang dapat diarahkan untuk pengembangan penelitian yang mengarah kepada inovasi digital.
- Perlunya Pemerintah untuk mensosialisasikan dan membangun kecintaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, dunia pendidikan, dan teknologi, sehingga ke depannya dapat diperoleh SDM-SDM unggul yang dapat mengembangkan inovasi digital hingga ke kancah internasional.
- Mendorong Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahwa ekonomi digital merupakan salah satu sektor yang menyelamatkan laju investasi internasional tanah air, sehingga perlu dukungan dan upaya untuk dilakukan pengembangan terhadap inovasi digital dunia, mengingat pesatnya perkembangan ekonomi digital di beberapa sektor yang mengubah pola usaha dari offline menjadi online, serta mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.
Terimakasih