Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Senin 11 Oktober 2021

11
Oct

Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Senin 11 Oktober 2021

  1. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui nota diplomatik Kedutaan Besarnya secara resmi telah mengizinkan pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah dari Indonesia. Respon Ketua MPR RI:

A. Menyambut baik atas kebijakan pemerintah Arab Saudi yang mengizinkan kembali pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah Indonesia serta mengapresiasi kerja dan usaha keras pemerintah Indonesia yang telah mampu meyakinkan pemerintah Arab Saudi dalam hal penanganan pandemi Covid-19, sebab izin pelaksanaan umrah bagi jemaah Indonesia diberikan atas dasar mulai membaiknya laju perkembangan Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

B. Meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan otoritas terkait di Kerajaan Saudi mengenai kebijakan baru penyelenggaraan ibadah umrah, agar pemerintah dapat menyesuaikan kebijakan baru tersebut khususnya yang terkait dengan karantina maupun vaksinasi.

C. Meminta Kementerian Agama untuk terus melakukan komunikasi yang baik dengan pemerintah Arab Saudi guna memastikan pembukaan ibadah umrah bisa segera direalisasikan, sekaligus memastikan kuota jemaah yang akan beribadah. Mengingat, masyarakat Indonesia sudah sangat menantikannya.

D. Meminta Kementerian Agama untuk memberikan prioritas keberangkatan umrah kepada jemaah yang tertunda keberangkatannya dan tidak mengundurkan diri, namun tetap memastikan calon jemaah tersebut telah memenuhi syarat keberangkatan ibadah umrah yang ditetapkan, seperti batas usia, memiliki kesehatan yang baik hingga telah divaksinasi.

E. Meminta komitmen pemerintah untuk melakukan percepatan vaksinasi ataupun memprioritaskan pemberian vaksinasi Covid-19 bagi calon jemaah Indonesia. Mengingat, vaksin Covid-19 merupakan hal utama yang harus dipenuhi calon jemaah untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.

  1. Penanganan Covid-19 di Indonesia dinilai terus membaik. Hal tersebut juga dapat dilihat dari menurunnya kasus kematian. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta kepada semua pihak untuk tetap waspada meskipun kondisi wabah Covid-19 di Indonesia sudah terkendali dan terus membaik, mengingat risiko lonjakan kasus tetap ada jika kita lalai dan tidak berhati-hati.

B. Meminta komitmen pemerintah dan pihak-pihak terkait penanggulangan Covid-19 untuk dapat mempertahankan status capaian ini, dengan terus berupaya mengendalikan mobilitas masyarakat, meningkatkan testing dan tracing, memperketat prokes hingga melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.

C. Meminta semua elemen bangsa untuk bersatu dan bangkit bersama-sama berjuang keluar dari krisis pandemi ini. Sebab, pemerintah tidak dapat mengatasi dan menanggulangi sendiri masalah pandemi ini tanpa peran aktif dari semua pihak khususnya peran serta masyarakat.

  1. Pandemi covid-19 menimbulkan dampak bagi kondisi kesehatan jiwa masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah dapat memahami penyebab-penyebab yang memicu terjadinya gangguan kesehatan jiwa/mental masyarakat selama pandemi, diantaranya seperti faktor kehilangan pekerjaan, pemotongan upah, kesulitan mendapatkan pekerjaan, dan ketidakpastian lainnya yang dapat membebani kesehatan jiwa/mental masyarakat, untuk kemudian diberikan solusi baik melalui berbagai perspektif pendekatan dan bantuan dari pemerintah, juga bantuan konseling dalam meringankan beban masyarakat.

B. Meminta pemerintah melalui Kementerian Kesehatan/Kemenkes membuka dan memperluas akses pelayanan dan konsultasi kesehatan kejiwaan sehingga aksesibilitas terhadap layanan kejiwaan makin merata hingga ke seluruh tanah air, dikarenakan World Health Organization/WHO memprediksikan bahwa depresi merupakan penyakit publik terbanyak pada tahun 2030 nanti apabila sejak saat ini tidak diperhatikan secara serius, dan nanti penyakit depresi itu dapat memicu terbentuknya penyakit lain yang lebih berat.

C. Meminta pemerintah tetap menjalankan program bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi secara merata, dikarenakan permasalahan perekonomian menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya depresi atau gangguan kesehatan jiwa/mental. Tidak hanya pemberian bantuan sosial, namun kebijakan yang prorakyat dan pembukaan lapangan kerja baru saat ini juga dinilai dapat membantu mengurangi beban perekonomian masyarakat.

D. Meminta pemerintah melalui Badan Pusat Statistik/BPS memperhatikan Indeks Kebahagiaan atau Index of Happiness yang menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat berdasarkan tingkat kebahagiaan masyarakat. MPR berpendapat agar indeks kebahagiaan tersebut juga dapat dijadikan salah satu indikator untuk menentukan satu kebijakan yang lebih mengedepankan dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

  1. Penggunaan narkotika di tengah pandemi masih terus terjadi. Belasan orang yang diduga pengedar dan pemakai narkoba ditemukan oleh Badan Narkotika Nasional/BNN di Kampus Universitas Sumatera Utara/USU pada Sabtu (9/10). Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta kepolisian dan BNN segera melakukan penelusuran dan penyelidikan akan kebenaran temuan tersebut, dan jika terbukti maka Kepolisian dan BNN dapat mengenakan sanksi tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengedaran dan pengonsumsian narkotika secara ilegal tersebut.

B. Meminta BNN menggencarkan edukasi dan sosialisasi anti narkotika kepada masyarakat, baik melalui media sosial, media visual, dan lain-lain untuk menjelaskan dampak negatif/bahaya dari penggunaan narkotika secara ilegal. Dikarenakan narkotika juga obat-obatan dan prekursor penggunaannya harus dengan izin dokter.

C. Meminta pemerintah mengoptimalkan upaya dalam melakukan tindakan preventif untuk mencegah penyalahgunaan narkotika, khususnya bagi kalangan remaja hingga dewasa. Dengan memberikan perizinan terhadap kegiatan yang bertujuan positif seperti melaksanakan berbagai lomba kreatif bagi remaja.

D. Meminta peran serta orang tua untuk mengawasi lingkup pergaulan anak-anak mereka, dan memberikan pemahaman dan penanaman kesadaran terhadap bahaya jika menggunakan narkotika, serta meminta orang tua agar mengarahkan anak mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang sesuai minat dan bakat anak, sehingga waktu keseharian anak terisi dengan kegiatan-kegiatan positif dan tidak terjerumus dalam pergaulan yang menyalahgunakan narkotika untuk kesenangan semata.

Terima kasih.

Leave a Reply