Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Senin, 13 Juli 2020

13
Jul

Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Senin, 13 Juli 2020

  1. Tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin (13/7) dan sejumlah sekolah yang berada di zona hijau mulai membuka kembali pembelajaran tatap muka, respon Ketua MPR RI:

A. Mengingatkan pemerintah tetap mengutamakan keselamatan para siswa dalam kegiatan belajar-mengajar di masa pandemi Covid-19, ada baiknya sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu dilakukan penyemprotan disinfektan dikelas maupun lingkungan sekolah, mengingat persebaran virus Covid-19 masih terus terjadi di seluruh wilayah.

B. Mendorong pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dan Tim Gugus Tugas Covid-19 memastikan sekolah yang memulai pembelajaran tatap muka sudah memenuhi protokol kesehatan, sudah membentuk tim Covid-19 khusus sekolah, dan memastikan tenaga pengajar beserta anak didiknya dalam kondisi sehat serta bekerjasama dengan fasilitas kesehatan terdekat.

C. Mendorong pemda melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara berkala, untuk mengetahui efektivitas dari pembelajaran tatap muka dimasa pandemi Covid-19.

D. Mengimbau kepada setiap sekolah yang berada di zona hijau, untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat dalam kegiatan belajar-mengajar maupun di lingkungan sekolah serta tidak memaksakan pembelajaran tatap muka apabila terdapat kasus baru Covid-19 baik didalam maupun diluar lingkungan sekolah.

  1. Hingga 10 Juli 2020 terdapat lebih dari 100 Pemerintah Daerah dengan realisasi anggaran Pilkada masih di bawah 50% dari anggaran yang disepakati dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah/NPHD, respon Ketua MPR RI:

A. Mendorong pemerintah pusat untuk mendorong pemerintah daerah segera membelanjakan dana hibah daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan pilkada dan juga meningkatkan perhatian kepada pemerintah daerah dalam pemenuhan anggaran Pilkada 2020 sesuai yang tercantum dalam NPHD.

B. Mendorong agar anggaran tambahan sebesar Rp5.6 triliun untuk pengadaan alat pelindung diri/APD sebagai salah satu syarat untuk memenuhi protokol covid-19, dapat segera dicairkan dan disalurkan secara maksimal dan optimal di setiap daerah, guna memenuhi persiapan Pilkada di tengah pandemi covid-19 dapat berjalan secara baik dan matang.

C. Mendorong pemerintah memetakan daerah-daerah yang masih kesulitan dalam realisasi anggaran Pilkada 2020, khususnya daerah yang kapasitas fiskalnya rendah, agar dapat menjamin kualitas proses tahapan Pilkada berjalan sesuai dengan ketetapan yang sudah disepakati.

D. Mendorong pemerintah dapat mempertimbangkan kembali pelaksanaan Pilkada yang persiapannya masih kurang atau belum maksimal untuk diundur pelaksanaannya, khususnya perihal anggaran yang masih menjadi kendala, dikarenakan pentingnya mengutamakan kualitas Pilkada dan juga menjaga kesehatan dan keamanan seluruh penyelenggara Pilkada dan juga masyarakat.

  1. Kasus Tengkes atau stunting yang masih tinggi di Indonesia, berdasarkan data tahun 2019 prevalensi tengkes masih 27.7%, respon Ketua MPR RI:

A. Mendorong pemerintah melalui Kementerian Kesehatan agar meningkatkan upaya dalam menurunkan angka tengkes di Indonesia, dikarenakan kondisi pandemi covid-19 berpotensi meningkatkan kembali risiko kenaikan angka tengkes tersebut, mengingat ada potensi terganggunya perekonomian rakyat.

B. Mendorong pemerintah fokus dalam mencapai target angka prevalensi tengkes di Indonesia pada 2024 menjadi 14%, dengan mengaktifkan kembali Posyandu di kelurahan untuk memberikan penjelasan kepada ibu dan anak tentang asupan gizi anak, agar Indonesia memiliki sumber daya manusia/SDM yang sehat dan berkualitas.

C. Mendorong pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, khususnya pada ibu hamil, terkait bagaimana menjaga gizi selama masa kehamilan hingga ketika anak sudah dilahirkan agar dapat diberikan makanan bergizi yang seimbang dan bernutrisi baik.

D. Mendorong pemerintah untuk memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait tumbuh kembang anak yang optimal dan pola pengasuhan yang baik sehingga gizi sejak dini tercukupi.

Terimakasih.

Leave a Reply