1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 menyebutkan agar pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia memperingati hari lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni, respon Ketua MPR:
A. Menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Kelahiran Pancasila dan menjadikan peringatan tersebut sebagai bentuk penghargaan yang setinggi-tingginya atas perjuangan para perumus dasar negara yaitu Pancasila.
B. Meminta agar dalam memperingati Hari Kelahiran Pancasila ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk bersama-sama membangun kembali rasa kebersamaan, rasa kegotongroyongan, optimisme rasa kebangsaan, dan semangat kerja produktif ditengah pandemi Covid-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan menuju Indonesia lebih tangguh dan lebih maju.
C. Meminta seluruh komponen bangsa agar dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga nilai-nilai Pancasila sebagai “way of life” (pedoman hidup) bangsa terpelihara dengan baik.
D. Meminta pemerintah dan pemangku kepentingan harus berperan dalam menanamkan pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara kepada anak sejak usia dini, sehingga anak tidak mudah terpengaruh oleh ideologi ataupun aliran-aliran yang tidak jelas, dan tetap berpegangan pada nilai Pancasila.
E. Mengapresiasi dan meminta pemerintah daerah yang menyelenggarakan sejumlah perlombaan dalam rangka peringatan hari kelahiran Pancasila, agar dalam pemberian penghargaan dan melakukan acara/lomba kepada masyarakat yang ikut berpartisipasi dapat melakukannya dengan menerapkan protokol kesehatan.
2. Ancaman terorisme masih melanda Indonesia, terlihat dari 11 terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Merauke, Papua, merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Jaringan tersebut terkait dengan kelompok teroris yang melakukan pengeboman di Gereja Katedral Makassar pada Januari 2021, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta pemerintah bersama TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memonitor aktivitas kelompok tersebut dan segera melakukan investigasi kepada 11 terduga teroris tersebut agar dapat diketahui rencana aksi mereka, dan aparat dapat segera menyusun rencana sebagai tindak antitipasi agar tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat.
B. Meminta pemerintah melalui aparat TNI dan Polri lebih meningkatkan kewaspadaan dan bersinergi dengan Badan Intelijen Negara/BIN untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi terjadinya aksi teror dan kekerasan.
C. Meminta pemerintah untuk memutus rantai pemasokan baik keuangan, maupun senjata bagi kelompok teroris, guna mempersempit ruang gerak dan mengantisipasi berulangnya aksi terorisme, dan meminta pemerintah memperhatikan sejumlah faktor penyebab terjadinya terorisme dan radikalisme, diantaranya faktor ideologi, faktor tekanan ekonomi, faktor politis, faktor perkembangan teknologi informasi dan internet, serta faktor transnasional, sehingga pemerintah dapat melakukan upaya preventif sejak dini untuk mencegah faktor-faktor tersebut berkembang menjadi aksi terorisme dan radikalisme, seperti upaya pemerintah menanamkan nilai-nilai Pancasila yang baik dan benar dalam kehidupan bermasyarakat, baik melalui pendidikan resmi ataupun melalui diskusi dan seminar, serta bagaimana upaya pemerintah berhati-hati dalam kemajuan teknologi informasi.
3. Capaian vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lanjut usia (lansia) sampai saat ini masih jauh dari target. Yakni per Ahad (30/5) baru 3.294.841 orang kelompok lansia yang telah menerima dosis pertama dari 21.553.118 orang yang ditargetkan, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta pemerintah untuk lebih meningkatkan upaya pelaksanaan pemberian vaksin baik dengan cara mengubah metode vaksinasi, khususnya terhadap lansia agar dapat mengakselerasi capaian. Sebab, data menunjukkan kelompok ini (lansia) memiliki risiko paling fatal jika terpapar Covid-19.
B. Meminta pemerintah pusat bersama pemerintah daerah untuk menggencarkan program vaksinasi bagi kelompok lansia dilakukan dengan jemput bola atau mendatangi langsung para lansia di kediamannya. Metode ini dianggap lebih efektif sekaligus memberikan kemudahan bagi lansia dalam memperoleh vaksin, dan meyakinkan masyarakat atas banyaknya informasi terkait vaksinasi yang simpang siur.
C. Meminta pemerintah untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah agar screening komorbid bagi lansia ditiadakan. Sebab, banyak lansia di daerah yang takut vaksinasi karena pemahaman yang salah dan dampak dari kegiatan screening komorbid. Sehingga kondisi itu menghambat cakupan vaksinasi Covid-19.
D. Meminta pemerintah mengkonter berita terkait vaksinasi yang membuat masyarakat menjadi bingung dan takut membawa anggota keluarganya yang telah berusia lanjut untuk mendapatkan vaksin Covid-19, memang sejauh pelaksanaan vaksinasi Covid-19, kelompok lansia justru memiliki kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang sangat rendah.
E. Meminta komitmen pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 khususnya bagi kelompok lansia, mengingat perlindungan kepada lansia menjadi penting dan harus menjadi prioritas.
Terima kasih.