Site icon Bambang Soesatyo

Respon Ketua DPR RI Atas Isu-Isu Aktual, Rabu (17/07/19)

Pertama : Terkait dengan gempa bumi bermagnitudo 5.8 Skala Richter (SR) yang terjadi di Bali (16/7) yang berdampak pada rusaknya bangunan-bangunan di Bali hingga sejumlah bangunan-bangunan di Jawa Timur, Ketua DPR:

  1. Menyampaikan bela sungkawa dan rasa keprihatinan yang mendalam atas musibah gempa yang menimpa masyarakat Bali dan Jawa Timur, serta meminta pemerintah untuk terus memberikan bantuan yang diperlukan oleh masyarakat terdampak gempa;
  2. Mendorong Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Bali dan Jawa Timur untuk terus melakukan pendataan kerusakan terhadap rumah penduduk dan sarana prasarana umum, serta melakukan kalkulasi terhadap kerugian yang dialami akibat gempa dan mengkoordinasikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera melakukan perbaikan terhadap bangunan-bangunan yang rusak, agar masyarakat terdampak gempa dapat melakukan aktivitas seperti sediakala;
  3. Mendorong Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk terus memberikan informasi terkini kepada masyarakat mengenai kondisi terupdate daerah terkait, baik melalui media cetak, siber, dan siaran, maupun SMS broadcast, sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh PVMBG dan BMKG;
  4. Mendorong BNPB dan BPBD untuk meningkatkan mitigasi bencana guna menghadapi dampak yang ditimbulkan akibat gempa di wilayah tersebut, mengingat hingga pukul 00.30 WIB masih terjadi dua aktivitas gempa bumi susulan dengan kekuatan 3,1 SR dan 3,7 SR;
  5. Mengimbau kepada masyarakat terdampak gempa untuk selalu waspada dan tidak mempercayai dengan mudah berita-berita hoax yang beredar pasca gempa, dan hanya mempercayai berita atau informasi dari website resmi BMKG ataupun Pemda, serta menghindari berada di wilayah yang dekat dengan bangunan yang rusak.

Kedua : Terkait dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memaparkan produksi beras pada periode Januari-April 2019 mencapai 13,61 juta ton, menurun dibandingkan jumlah produksi beras yang sama di tahun lalu yaitu sebesar 14,37 juta ton, sehingga produksi beras pada 2019 diprediksi mengalami penurunan, Ketua DPR:

  1. Mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan kajian dan mencari solusi yang tepat agar target pemerintah dalam memproduksi beras sebesar 49 juta ton pada tahun ini dapat tercapai;
  2. Mendorong Kementan bersama Perum Bulog untuk mengkaji potensi produksi beras tahun ini dan jumlah konsumsi beras nasional guna mengetahui besaran kebutuhan beras dalam negeri, dan mencari langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras tersebut tanpa harus mengimpor beras;
  3. Mendorong Kementan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemerintah Daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengatasi kondisi kekerangan di beberapa daerah terutama daerah sentra beras, mengingat kekeringan menjadi penyebab turunnya produksi beras nasional;
  4. Mendorong Kementan memberikan bantuan berupa subsidi yang diperlukan petani yang mengalami kekeringan, sehingga petani tetap dapat bercocok tanam dan memproduksi beras di tengah musim kemarau.

Ketiga : Terkait adanya pemangkasan anggaran pendidikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 sebesar hampir Rp1 triliun dari jumlah anggaran tahun sebelumnya, serta adanya peningkatan anggaran transfer ke daerah, Ketua DPR:

  1. Mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk membuat perencanaan kerangka kerja atau road map kinerja Kemendikbud secara terperinci dan lebih efektif sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan untuk pendidikan nasional, sehingga anggaran-anggaran untuk pendidikan dapat memiliki road map yang jelas dan pengalokasian yang tepat sasaran;
  2. Mendorong Kemendikbud untuk dapat menfokuskan penggunaan anggaran untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagaimana arah pembangunan Presiden Republik Indonesia, seperti dengan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru, terutama di tahun 2020, agar didapat guru dengan keahlian khusus dan memiliki latar belakang pendidikan yang jelas, serta mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun dengan suasana global yang semakin dinamis;
  3. Mendorong Pemerintah untuk memperbaiki koordinasi dan sinkronisasi antar para pemangku kepentingan, agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan antarkementerian dan lembaga, mengenai kurikulum pendidikan dan tata kelola guru.

Keempat : Terkait berubahnya prioritas penggunaan dana desa selama lima tahun ke depan, yang sebelumnya diutamakan untuk pembangunan infrastruktur, menjadi lebih difokuskan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan tujuan menurunkan angka kemiskinan di perdesaan, Ketua DPR:

  1. Mendorong Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berkomitmen dalam implementasi dana desa untuk empat program prioritas desa, yaitu mendorong perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perdesaan, mendorong didirikannya industri pascapanen, mendorong pemerintah daerah melakukan perbaikan konektivitas wilayah perdesaan dengan perkotaan, serta meminta setiap desa memiliki produk unggulan dan memaksimalkan setiap potensi, sehingga target perekonomian desa sebesar 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dapat tercapai;
  2. Mendorong Kemendes PDTT bersama Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memastikan dana desa yang diberikan ke setiap desa tepat sasaran, serta melakukan pengawasan secara berkala kepada aparat desa yang mengelola dana desa tersebut dan memastikan progres dari program prioritas desa di setiap desa berjalan dengan baik dan sesuai target;
  3. Mendorong Kemendes PDTT untuk memastikan agar dana desa dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan tidak membebani keuangan negara, sehingga target pembentukan 6.000 desa mandiri dapat segera tercapai, mengingat saat ini baru tercipta 2.700 desa mandiri. (Bamsoet)
Exit mobile version