Respon Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Atas Isu Aktual, Senin (24/2/20)
Pertama : Adanya pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyebutkan bahwa generasi muda dan perempuan masih rentan terpapar oleh paham radikal terorisme yang dapat berpotensi menyebabkan dirinya menjadi pelaku terorisme, Ketua MPR RI:
- Mendorong BNPT untuk dapat meningkatkan upaya pencegahan meluasnya paham radikal terorisme di lingkungan masyarakat, seperti dengan memberikan edukasi mengenai penjelasan terorisme, radikalisme, dan intoleransi, dan cara untuk mencegahnya masuk dalam kehidupan bermasyarakat, agar masyarakat, khususnya generasi muda dan perempuan, dapat memahami sehingga tidak mudah terpapar arus radikalisme maupun terorisme;
- Menyampaikan kepada masyarakat bahwa MPR bersama institusi maupun LSM terkait, akan terus melakukan sosialisasi Pancasila kepada seluruh masyarakat Indonesia, guna menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, agar dapat meningkatkan toleransi kepada sesama, memahami arti dan nilai Pancasila, serta memiliki rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);
- Mendorong seluruh Anggota MPR untuk terus meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa melalui pembinaan empat pilar kepada seluruh lapisan masyarakat serta pentingnya pemahamam terhadap UUD NRI 1945 dan Pancasila menuju kedisiplinan nasional, mengingat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan kepulauan;
- Mendorong masyarakat, terutama kepada orang tua, untuk turut berperan aktif dalam melakukan pencegahan radikalisme maupun terorisme, dan berani melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemukan konten radikal atau terorisme yang berdampak negatif di media sosial.
Kedua : Perlunya komitmen kebangsaan yang kuat dalam memajukan suatu bangsa sehingga dapat melahirkan pembangunan manusia yang unggul dan maju, Ketua MPR RI:
- Mendorong semua pihak agar menjaga komitmen kebangsaan yaitu Bhinneka Tunggal Ika dalam memperkuat semangat kebangsaan untuk membangun kehidupan harmonis bermasyarakat serta untuk dapat memahami sejarah perjuangan bangsa;
- Mendorong pemerintah agar terus membangun entitas bangsa dengan teologi kerukunan, keinginan untuk selalu rukun dan kemampuan untuk merukunkan;
- Mendorong seluruh anggota MPR untuk terus menjaga serta melindungi konsensus nasional dalam hal ini Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dari berbagai ancaman serta mengimbau masyarakat untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam praktik kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat dengan semangat gotong-royong, sehingga melahirkan komitmen kebangsaan yang kuat yang dapat memajukan bangsa.
Ketiga : Terkait dengan Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) yang mencoret Indonesia dari daftar negara berkembang dan dinyatakan sebagai negara maju dalam perdagangan internasional yang berpotensi menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti dihilangkannya fasilitas Generalize System of Preference (GSP) atau keringanan bea masuk impor barang ke AS serta terganggunya kinerja ekspor Indonesia ke AS, Ketua MPR RI:
- Mendorong Pemerintah Indonesia untuk memperkuat daya saing ekspor agar pasar ekspor Indonesia di AS memiliki daya saing, mengingat selama ini Indonesia mendapatkan keringanan bea masuk ke AS;
- Mendorong Pemerintah untuk menyiapkan strategi dalam menghadapi situasi terkini dengan memperkuat ekspor ke pasar non tradisional sebagai salah satu cara untuk meningkatkan laju ekspor, mengingat pasar AS dengan berbagai gejolak yang terjadi sudah tidak dapat diandalkan;
- Mendorong Pemerintah untuk meningkatkan kinerja ekspor, terutama di sektor nonmigas, dengan meningkatkan mutu dan kualitas dari komoditas nasional serta membangun hubungan diplomasi yang baik dengan negara-negara yang dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, sehingga kinerja neraca perdagangan Indonesia dapat meningkat;
- Mendorong Pemerintah untuk fokus dalam mempertahankan konsumsi domestik guna membebaskan Indonesia dari middle income trap.
Terimakasih