JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo bersyukur dalam satu tahun kepemimpinannya, DPR RI terus melakukan bebagai gebrakan. Sejak dilantik menjadi Ketua DPR RI pada 15 Januari 2018, dirinya dihadapi pada tantangan yang tidak mudah untuk membalikan citra DPR RI yang sempat terperosok tajam. Termasuk dalam hal penyelesaian legislasi.
“Citra DPR RI yang terperosok hanya bisa diperbaiki dengan meningkatkan kinerja. Karena itu fokus utama saya sejak dilantik adalah meningkatkan kesolidan DPR RI. Sehingga DPR RI kembali ke khitahnya dalam menyelesaikan program legislasi, budgeting, dan controling terhadap pemerintah,” ujar Bamsoet saat menerima anggota DPR dari Komisi III dan anggota beberapa fraksi yang datang mengucapkan selamat satu tahun dirinya menjadi Ketua DPR RI, di ruang kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Selasa (15/01/19).
Sebagai langkah awal, beberapa minggu sejak dilantik menjadi Ketua DPR RI, politisi Partai Golkar ini langsung mengumpulkan para pimpinan DPR RI, fraksi, komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) untuk secara rutin mengadakan makan siang dan ngopi bareng. Pertemuan informal semacam ini rutin dilakukan di awal pekan.
“Adakalanya untuk mengurangi ketegangan dan mencari jalan keluar dari situasi yang buntu, kita perlu sejenak cooling down. Tidak semua hal bisa diselesaikan di meja rapat. Pertemuan santai sambil makan siang dan ngopi bareng terbukti mampu mencairkan suasana. Sehingga masing-masing pihak bisa menyampaikan unek-unek dan permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian jalan keluar lebih mudah dicari,” papar Bamsoet.
Melalui pertemuan rutin tersebut, terbukti RUU Penanggulangan Terorisme yang sempat mangkrak, bisa diselesaikan hanya dalam waktu lebih kurang dua minggu. Kini menjelang akhir kepemimpinannya, DPR RI menargetkan menyelesaikan RUU KUHP sebagai kado indah bagi Bangsa Indonesia.
“Selain itu, DPR RI juga sudah mengesahkan RUU Kekarantinaan Kesehatan dan RUU Penerimaan Negara Bukan Pajak. Memang dari jumlah tidak terlalu banyak, sesuai komitmen dari pemerintah bahwa bukan kuantitas yang kita kejar, melainkan kualitas,” terang Bamsoet.
Setahun mejabat kursi Ketua DPR RI, publik tidak akan melupakan gebrakan besar yang dilakukan oleh Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini dalam mendekatkan DPR RI dengan rakyat. Ditengah sorotan berbagai kalangan yang mengatakan DPR RI tidak ubahnya tembok besi yang kebal terhadap kritik, Bamsoet malah membuat festifal lomba kritik DPR RI.
“Kita persilakan rakyat menyampaikan kritiknya melalui stand up comedy, essai dan meme. Cara ini dibuat agar para Anggota DPR RI juga tidak kaku dengan perkembangan zaman, khususnya dari kalangan milenial,” tutur Bamsoet.
Selain itu, kehadiran aplikasi DPR NOW yang digagas oleh Wakil Ketua Umum KADIN ini juga semakin menguatkan legacy yang luar biasa bagi kemajuan DPR RI menuju Parlemen Modern. Dikombinasikan dengan kehadiran ruang pusat informasi dan penyiaran parlemen, DPR RI membuka pintu selebar-lebarnya bagi rakyat agar bisa mengawasi aktifitas kedewanan secara real time dan real life, detik per detik.
“DPR NOW merupakan jalan bagi DPR RI menuju Parlemen Modern yang menekankan pada tiga aspek utama, yaitu meningkatkan partisipasi publik dan keterbukaan informasi, memanfaatkan teknologi informasi digital, dan optimalisasi performa fungsi representasi. Di dunia, rasanya hanya DPR RI yang bisa seterbuka ini,” jelas Bamsoet.
Tak hanya itu, dalam mewujudkan Open Parliament menuju Parlemen Modern, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga telah menghadirkan Sistem Data dan Informasi Penelitian (SDIP) DPR RI yang bisa diakses melalui situs www.sdip.go.id. SDIP memuat berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Keahlian Dewan DPR RI. Mulai dari jurnal, buku, kajian analisis, hasil diskusi, sampai policy brief. Berbagai hasil penelitian juga ditampilkan dalam infografis yang menarik.
“Masyarakat bisa memanfaatkan open data ini untuk melihat sejauhmana kinerja penelitian kedewanan maupun untuk keperluan ilmiah penunjang kegiatan akademik lainnya. Sehingga bisa merangsang tradisi penelitian dan kegiatan ilmiah di lingkungan kedewanan maupun di kehidupan masyarakat luas,” tandas Bamsoet.
Atas berbagai langkah yang telah dilakukan oleh mantan Ketua Komisi III DPR RI ini, tidak heran jika publik memberikan banyak apresiasi terhadap dirinya. Polaris Data and Story Lab menempatkan Bamsoet dalam 10 Tokoh Politik dengan Branding Otentik 2018. Sedangkan Berlian Organizer mengganjar Bamsoet The Best and The Next Legislator Award 2018.
“Diatas berbagai apresiasi tersebut, terpenting adalah apresiasi rakyat terhadap DPR RI. Alhamdulilah trennya terus meningkat. Survei Nasional Tren Persepsi Publik tentang Korupsi di Indonesia yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia bersama Indonesian Corruption Watch pada 8-24 Oktober 2018 menunjukan 60 persen masyarakat menaruh kepercayaan besar kepada DPR RI. Meningkat jika dibandingkan Survei Charta Politika pada 23-26 Agustus 2018 yang menunjukan 49,3 persen responden percaya terhadap kinerja DPR,” pungkas Bamsoet. (*)