JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengajak para investor asing untuk tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia sekalipun Pemilu 2024 tinggal 3 bulan lagi. Penyelenggaraan Pemilu baik Pileg dan Pilpres, maupun Pilkada Serentak 2024, tidak akan membuat kondusifitas bangsa terganggu. Situasi politik di Indonesia tetap kondusif dan pro terhadap investasi.
“Tiga pasang Capres-Cawapres, yakni Ganjar Pranowo – Mahfud MD, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, serta Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, mereka semua saling bersahabat. Sehingga Pilpres 2024 tidak ubahnya seperti pertandingan persahabatan. Begitupun dengan partai politik yang kini sudah semakin dewasa dalam berpolitik. Kita sudah melewati Pemilu 2019 yang cukup keras yang mengajarkan bahwa politik tidak boleh lagi mengorbankan persaudaraan kebangsaan. Karenanya, Pemilu 2024 nanti diprediksi berjalan aman, nyaman, lancar dan tidak menimbulkan kegaduhan yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas perekonomian,” ujar Bamsoet usai menerima jajaran Citic Environment Investment Group Co., Ltd, di Jakarta, Selasa (24/10/23).
Turut hadir antara lain, Chairman of Citic Engineering Yang ShuPing, Chairman of Citic Environment SG Chong Weng Chiew, Vice Chairman of CITIC Engineering and Commissioner of CITIC Environment SG Wang Song, Principal of CITIC Design and Engineering Li GuoHong, Investment Director in CITIC Engineering Wu XiaoDong, serta Commissioner of PT. CITIC Envirotech Indonesia Wilfred Hanafi.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini juga mengapresiasi hadirnya Citic Group yang berinvestasi di Indonesia. Salah satunya melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Danareksa terkait pengolahan limbah menjadi air bersih pada kawasan industri dalam portofolio Holding Danareksa. Citic Group memiliki pengalaman dalam mengelola air bersih di berbagai kawasan industri. Antara lain pada kawasan industri Chaonan Textile Printing and Dyeing Industrial Park, di Kota Guangzhou.
Investasi penyediaan air bersih di Indonesia terbuka lebar. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015, serta Peraturan Menteri PUPR Nomor 19 Tahun 2016, dibuka peluang investor untuk melakukan kerja sama berupa investasi teknologi pengoperasian dan pemeliharaan dalam rangka mengupayakan penyelenggaraan infrastruktur air minum yang efektif dan efisien dengan mekanisme kontrak berbasis kinerja.
“Terlebih pada tahun 2024 nanti, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah perhelatan World Water Forum 2024. Dalam kick-off meeting Februari 2023 lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan bahwa konservasi air dan ketersediaan air bersih harus menjadi prioritas,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, data Kementerian PUPR tahun 2022 menunjukkan tingkat kebocoran air (non revenue water/ NRW) di Indonesia sebesar 33,72 persen. Artinya ada 1,7 miliar meter kubik air terbuang dalam 1 tahun, berakibat pada hilangnya potensi pendapatan sebesar Rp 9,6 triliun per tahun. Sedangkan secara kualitas, kebocoran pipa membuka potensi kontaminasi mikrobiologi dan fisik masuk ke pipa pelanggan.
“Data lain dari Kementerian PUPR mencatat layanan perpipaan di Indonesia masih rendah, hanya sekitar 21,69 persen. Menjadikan peluang penyediaan air bersih terbuka lebar. Sekaligus menempatkan Indonesia sebagai negara ‘terseksi’ dalam investasi penyediaan air bersih,” pungkas Bamsoet. (*)