JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo dipercaya menjadi Ketua Dewan Pembina Indonesian Fudokan Federation (INAFF), induk organisasi cabang olahraga bela diri Fudokan di Indonesia, yang telah menjadi bagian dari World Fudokan Federation (WFF) yang berkedudukan di Serbia. Selain di Indonesia, olahraga bela diri Fudokan juga sudah eksis di sekitar 100 negara dunia.
Di cabang olahraga lainnya, Bamsoet juga menduduki berbagai posisi strategis. Antara lain Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT), Ketua Dewan Pembina Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), serta Pembina Pengurus Besar Persatuan Olahraga Menembak dan Berburu Indonesia (PB Perbakin).
“Delapan atlet Fudokan Indonesia akan mengikuti event bergengsi dunia, 9th World Fudokan Karate Championship pada 20-26 November 2023 di Beigrade, Serbia. Di berbagai kejuaraan dunia sebelumnya, atlet Fudokan Indonesia sudah banyak yang mengharumkan nama bangsa. Antara lain, Heizmy Gurshyfa, atlet cilik Fudokan asal Purwakarta, yang berhasil meraih juara pada ajang European Fudokan Cup 2019 di gedung olahraga BB Arena, Praha 18,” ujar Bamsoet usai menerima pengurus INAFF, di Jakarta, Rabu (15/11/23).
Pengurus INAFF yang hadir antara lain, Ketua Umum Eben Heizer Sembiring, Wakil Ketua Joeslin Nasution, Sekretaris Jenderal Robi Cahyadi, Bendahara Umum Edy Junaedi, dan Ketua Bidang Hukum Arsyad.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, selain melakukan pembinaan terhadap para atlet, INAFF juga sedang mempersiapkan pembentukan Asia Fudokan Federation, yang diharapkan bisa berkantor di Indonesia. Sehingga bisa semakin memberikan country branding yang positif bagi Indonesia.
“INAFF juga mendukung langkah WFF yang sedang berjuang agar Fudokan bisa diperlombakan dalam ajang olimpiade, dengan terlebih dahulu dipertandingkan sebagai eksebisi di Olimpiade Los Angeles, Amerika 2028 atau Olimpiade Brisbane Australia 2032,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, menekuni olahraga bela diri dengan jenis apapun, bisa memberikan banyak manfaat. Selain untuk pertahanan diri dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, olahraga bela diri juga bisa dijadikan sarana untuk menggapai kebugaran. Bela diri juga mengajarkan disiplin dan mengajarkan kepercayaan diri dengan tetap menghormati orang lain.
“Tidak hanya memadukan aktivitas fisik dan seni, bela diri juga memadukan teknik untuk membela atau melindungi diri, dengan melibatkan olah batin. Hal lain yang perlu ditekankan, olahraga bela diri tidak hanya milik kaum pria, melainkan juga milik kaum wanita,” pungkas Bamsoet. (*)