Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Kamis 30 September 2021

30
Sep

Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Kamis 30 September 2021

  1. Hari Kesaktian Pancasila diperingati pada tanggal 1 Oktober 2021 yang bertema ‘Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila’. Respon Ketua MPR RI:

A. Menyampaikan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut, mengajak seluruh komponen bangsa untuk kembali memaknai nilai-nilai luhur yang terdapat dalam setiap sila Pancasila, sehingga dapat kita implementasikan dalam sikap berkehidupan berbangsa dan bernegara (way of life).

B. Mengimbau kepada pemangku kepentingan untuk mengajak masyarakat Indonesia agar terus menanamkan makna Pancasila dalam diri, memahami wujud implementasinya, dan kemudian menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya. Berharap agar seluruh masyarakat Indonesia tertanam jiwa patriot yang Pancasilais.

C. Meminta seluruh kementerian, lembaga, dan instansi bersama masyarakat agar memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa untuk mencapai Indonesia yang lebih baik, melalui kebijakan-kebijakan maupun peraturan yang ditetapkan berlandaskan Pancasila, dikarenakan Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum Negara Indonesia.

D. Menyampaikan agar setiap warga Negara Indonesia wajib menghormati para pahlawan yang telah gugur dalam melakukan tugas melindungi Negara dan Dasar Negara, yakni Pancasila. Mengingat, negara yang besar adalah negara yang tidak melupakan sejarah perjuangan dari pahlawannya.

  1. Pemerintah memberikan lampu hijau untuk izin penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dan acara besar seperti festival, konferensi, konser musik, hingga resepsi pernikahan. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah menetapkan aturan yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh penyelenggara acara besar tersebut, disamping memastikan dalam setiap penyelenggaraan kegiatan-kegiatan besar tersebut, sudah mendapatkan izin dari pemerintah daerah setempat, juga harus dibentuk Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk memantau penerapan protokol kesehatan selama acara berlangsung

B. Meminta pemerintah dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mendorong pelaksana acara untuk mempersiapkan secara matang penyelenggaraan kegiatan-kegiatan besar tersebut, guna memastikan sarana dan prasarana pendukung penanggulangan Covid-19 termasuk protokol kesehatan tetap diterapkan secara disiplin.

C. Meminta pemerintah menyosialisasikan secara masif mengenai ketentuan-ketentuan apa saja yang harus dipenuhi oleh penonton maupun panitia penyelenggara, seperti persyaratan vaksin, tes Covid-19, status level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat/PPKM di daerah terkait, maupun pembatasan-pembatasan lainnya, dikarenakan perlunya menjaga secara ketat seluruh pelonggaran kebijakan saat ini agar tidak terjadi lagi kluster-kluster Covid-19 di berbagai sektor.

D. Meminta pemerintah melakukan evaluasi secara berkala untuk setiap penyelenggaraan acara atau kegiatan besar diiringi dengan perbaikan dan mengkaji perkembangan maupun dampak dari terselenggaranya acara-acara berskala besar tersebut. MPR meminta pemerintah bersikap tegas apabila terdapat indikasi penyebaran virus di suatu tempat.

  1. Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 mengundang antusiasme besar dari warga sekitar. Namun, antusiasme warga tidak diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 sesuai standar oleh panitia. Seperti, penonton masuk tanpa melalui proses pemeriksaan sertifikat vaksin, terjadinya kerumunan penonton, hingga adanya penonton yang tidak mengenakan masker. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta panitia penyelenggara PON XX Papua secara ketat menerapkan aturan yang sudah ditetapkan. Panitia bersama aparat keamanan terus berupaya secara optimal mencegah berulangnya kembali pelanggaran prokes di sekitar arena, agar tidak terjadi kluster baru Covid-19.

B. Meminta panitia PON Papua bersama aparat keamanan yang terdiri dari TNI-Polri untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan dalam penerapan prokes selama PON berlangsung, sekaligus memberi teguran hingga tindakan tegas baik kepada penonton maupun atlet yang tidak mematuhi aturan, khususnya aturan terkait prokes. Hal ini diperlukan, agar penyelenggaraan PON Papua 2021 berjalan lancar dan kondusif.

C. Meminta komitmen pemerintah dan aparat TNI-Polri serta masyarakat untuk dapat menjamin keamanan sekaligus kedisiplinan terhadap prokes benar-benar diterapkan selama PON berlangsung.

D. Meminta panitia PON Papua untuk terus mengingatkan atlet maupun calon penonton agar menaati prokes secara ketat, mulai dari menggunakan masker dengan baik hingga menjauhi kerumunan. Mengingat, masih adanya sejumlah atlet dan penonton menyaksikan lomba diantara kerumunan serta sebagian diantaranya tidak bermasker.

  1. Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas ditengah situasi pandemi Covid-19 yang mulai membaik menghadapi tantangan untuk mengatasi ketertinggalan pembelajaran sekaligus memastikan sekolah aman dari penyebaran Covid-19. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta komitmen pemerintah agar dapat membantu tenaga pendidik dalam mengejar ketertinggalan pembelajaran anak didik, dengan meningkatkan kualitas pembelajaran. Sebagai salah satu upaya mengatasi permasalahan yang ada, khususnya learning loss sekaligus demi memberikan keamanan dan kenyamanan belajar bersama, pemerintah harus memperluas cakupan vaksinasi untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan dalam proses belaja mengajar.

B. Meminta pemerintah dengan dibantu pihak sekolah dan orang tua siswa untuk terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi kepada peserta didik usia 12-17 tahun hingga mencapai minimal 70 persen. Disamping memastikan penyediaan vaksin untuk anak merata di seluruh Indonesia. Hal ini penting agar terbentuk kekebalan kelompok, dalam hal ini para peserta didik maupun tenaga pendidik.

C. Meminta komitmen pemerintah untuk terus mengawal pelaksanaan PTM yang sudah disesuaikan dengan kurikulum yang standar serta aman dan sehat dalam menjamin kesehatan anak Indonesia, dengan memastikan setiap sekolah telah siap baik dari sisi sarana prasarana, SOP hingga kesiapan SDM/tenaga pendidik dalam proses belajar-mengajar secara tatap muka.

Terima kasih

Leave a Reply