Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Kamis 5 Agustus 2021
- Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melaporkan hingga 3 Agustus ini sebanyak 640 dokter meninggal dunia karena terpapar Covid-19, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta kemenkes memberikan perlindungan yang maksimal kepada dokter yang bertugas sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 karena tidak cukup hanya dengan APD lengkap, pemerintah harus mempunyai cara agar para dokter dapat lebih aman dalam menjalankan tugas. Terhadap dokter yang gugur dalam bertugas MPR turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya, dan berharap negara dapat menghargai pengorbanan mereka.
B. Meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Dinas Kesehatan daerah untuk mengevaluasi sistem pengamanan dalam penanganan pasien Covid-19 khususnya di wilayah dengan persentase kematian dokter terbanyak, mengingat hingga saat ini masih terus bertambahnya nakes yang terkonfirmasi positif maupun yang meninggal akibat Covid-19.
C. Meminta kemenkes sudah memulai merealisasikan pemberian vaksin dosis ketiga atau booster bagi para nakes secara merata, sebagai salah satu upaya pemerintah memberikan perlindungan kepada dokter dan nakes lainnya, sebab pemberian dosis ketiga dinilai dapat menciptakan kekebalan yang maksimal terhadap varian mutasi virus yang ada. Mengingat, perkembangan virus Covid-19 menjadi beberapa varian dan lonjakan kasus positif membuat nakes banyak terpapar Covid-19 meski telah menerima dosis Sinovac.
D. Meminta Kemenkes untuk terus memantau dan memperhatikan kondisi nakes saat bertugas, dengan memberikan vitamin dan makanan bergizi serta jam kerja yang efisien sebagai salah satu upaya dalam menjaga kesehatan/imun nakes.
E. Meminta komitmen kemenkes untuk terus berupaya memberikan proteksi atau perlindungan maksimal terhadap nakes yang berjibaku di lapangan merawat pasien Covid-19, disamping terus memperhatikan hak-hak nya terpenuhi seperti pemberian insentif tepat waktu.
- Jumlah anak yang kehilangan ayah, ibu atau keduanya akibat Covid-19 diperkirakan mencapai puluhan ribu di Indonesia dan diperkirakan akan terus bertambah, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) segera mendata keberadaan anak-anak yang kehilangan orang tua tersebut, selanjutnya pemerintah menetapkan kebijakan melalui APBN dengan pemberian beasiswa sampai mereka menyelesaikan sekolah atau kuliah.
B. Meminta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan lembaga lainnya untuk memberikan pengawasan dan pendampingan kepada setiap anak yang menjadi yatim piatu akibat Covid-19, khususnya pendampingan psikologi.
C. Meminta KPPPA untuk segera menetapkan surat edaran kepada pemerintah daerah agar dijadikan acuan dalam perumusan kebijakan perlindungan khusus anak pada masa pandemi Covid-19. Mengingat, hal ini diperlukan agar pendampingan pengasuhan anak tidak bertentangan dengan regulasi yang ada.
D. Meminta komitmen kemensos untuk memperkuat program-program bantuan yang selama ini diberikan kepada masyarakat tidak mampu, yatim piatu maupun masyarakat yang terdampak pandemi lainnya, untuk tetap disalurkan.
- Capaian vaksinasi dosis kedua atau full vaksin baru 21.965.366 orang atau sekitar 10,55 persen dari target, sementara jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 48.485.265 orang atau 23,28 persen, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta Kementerian Kesehatan terus menggiatkan untuk melakukan percepatan vaksinasi, sebagaimana target yang ingin dicapai yaitu vaksinasi mampu mencapai 60-70 juta suntikan pada bulan Agustus 2021.
B. Meminta Kementerian Kesehatan tetap melakukan strategi pelaksanaan vaksin yang tepat dan sesuai protokol kesehatan, dan mencegah pelaksanaan program vaksinasi yang justru menimbulkan klaster antri vaksin sebab ramainya jumlah masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi.
C. Meminta Kementerian Kesehatan berupaya menyediakan stok vaksin dan tenaga vaksinator yang mencukupi untuk jumlah penerima vaksin, sebab selama beberapa bulan pelaksanaan vaksinasi berlangsung, jumlah penerima vaksin masih jauh dari target, sementara situasi dan kondisi pandemi mendesak agar herd immunity segera terbentuk secara menyeluruh.
D. Meminta Kementerian Kesehatan mendukung peningkatan produksi vaksin dalam negeri, serta berinisiatif melakukan impor vaksin dari negara-negara yang sudah bekerja sama dengan Indonesia apabila diperlukan, guna memastikan stok vaksin terjaga sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia.
- Kekurangan tenaga kesehatan/nakes menghambat percepatan vaksinasi covid-19 di sejumlah wilayah, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta pemerintah daerah mendukung program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah pusat dengan mempersiapkan tenaga medis sebagai vaksinator. Bagi daerah yang kekurangan nakes sebagai tenaga vaksinator, Dinas kesehatan setempat dapat bekerja sama dengan pihak swasta untuk memenuhi kekurangan tersebut, di samping mengatur jadwal pemberian vaksin agar semua daerah-daerah warganya mendapatkan vaksinasi.
B. Meminta pemerintah daerah yang masih kekurangan nakes agar membuka pendaftaran untuk tenaga sukarelawan tenaga medis, sehingga pekerjaan nakes sebagai vasinator dapat terbantukan.
C. Meminta Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Kemendikbud agar memberdayakan lulusan-lulusan kedokteran, atau bagi perawat yang duduk ditingkat akhir untuk membantu dalam menangani pandemi, sehingga kebutuhan penambahan nakes dapat tertangani secara maksimal.
D. Meminta Kementerian Kesehatan memprogram perbantuan nakes sementara dari rumah sakit yang memiliki banyak nakes ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang kekurangan nakes, sehingga kebutuhan nakes di setiap fasilitas kesehatan dapat terpenuhi dan pelayanan vaksin dapat tetap dilakukan secara baik.
Terima kasih.