Bamsoet Resmikan Perpustakaan KALVERD UNPERBA
PURBALINGGA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meresmikan Perpustakaan KALVERD di Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA), Jawa Tengah. Nama perpustakaan tersebut diambil dari nama almarhum putera Bapak Harjono, sahabat dekat Bamsoet, yang telah berpulang saat menimba ilmu di Amerika Serikat, Desember 2018.
“Perpustakaan KALVERD ditujukan sebagai perpustakaan modern yang memiliki ribuan buku pengetahuan dan memiliki akses digital tanpa batas ke perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi lainnya, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Serta akses ke berbagai pusat informasi lainnya di seluruh penjuru dunia,” ujar Bamsoet saat meresmikan Perpustakaan KALVERD, Kamis (11/04/19).
Turut hadir sejumlah tokoh seperti Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. Mohamad Nasir, Plt Bupati Kabupaten Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan Prof. Rizal Djalil, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI Jawa Tengah Prof. Sugiharto dan Rektor Universitas Jenderal Soedirman Prof. Dr. Soewarto.
Legislator Partai Golkar Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini menjelaskan, tujuan utama dibangun perpustakaan KALVERD adalah untuk menjaga dan menyediakan pengetahuan manusia yang terekam. Koleksi perpustakaan KALVERD akan meliputi koleksi terbitan berkala berupa bahan informasi yang diterbitkan oleh institusi pemerintah maupun swasta, perguruan tinggi, lembaga-lembaga, organisasi profesi, perusahaan maupun kelompok masyarakat yang terbit secara berkala.
“Koleksi terbitan berkala di perpustakaan internasional terdiri dari koleksi majalah terjilid. Ada juga koleksi referensi yang merupakan koleksi rujukan untuk mempelajari dengan cepat berbagai bidang ilmu, terdiri dari kamus, ensiklopedia, biografi, almanak, tahunan, direktori, handbook dan lainnya. Tidak ketinggalan koleksi elektronik yang dikemas dalam bentuk digital,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, perpustaan KALVERD akan memberikan jaminan mutu pelayanan seperti yang diberikan perpustakaan Internasional di dunia. Sehingga perpustakaan KALVERD dapat menjadi inspirasi bagi perpustakaan-perpustakaan di Indonesia untuk dapat meningkatkan layanannya kepada para penggunanya dengan lebih baik.
“Iklim pendidikan tinggi yang berbasis pada riset dan menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi, edukasi dan penelitian adalah modal awal sebuah perpustakaan kelas dunia. Perkembangan perpustakaan modern di negara-negara maju terjadi dengan sangat cepat. Sayangnya, penelitian tentang perpustakaan terutama berkaitan dengan ilmu pengetahuan masih sangat sedikit di Indonesia,” terang Bamsoet.
Bagi Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini, ketertinggalan tersebut tidak cukup hanya untuk diratapi, tetapi harus dihadapi. Faktor yang menjadi kendala bagi kemajuan perpustakaan di Indonesia memang masih sangat banyak. Tinggal bagaimana sumber daya manusia, dalam hal ini pustakawan, mampu untuk selalu berpikir positif dan terus mengembangkan diri.
“Eksistensi suatu perpustakaan akhirnya akan ditentukan oleh seberapa besar perpustakaan tersebut bermanfaat secara optimal dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas. Khususnya bagi para mahasiswa dan generasi muda untuk menjadikan perpustakaan sebagai jendela dunia,” pungkas Bamsoet. (*)