Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Senin 14 Juni 2021
1. Dalam sebulan terakhir, angka kematian harian tidak pernah dibawah 100 orang per hari serta penambahan kasus Covid-19 harian terus menanjak signifikan, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk kembali menarik rem darurat guna meredam lonjakan penularan Covid-19 serta melakukan pengawasan ketat agar kasus Covid-19 tidak semakin meluas dan angka kematian tidak terus bertambah. Mengingat, lonjakan kasus saat ini seolah mengembalikan tren kasus Covid-19 Indonesia ke posisi awal 2021.
B. Meminta pemerintah segera melakukan isolasi terhadap wilayah-wilayah yang disinyalir terdapat penularan Covid-19 yang tinggi/parah atau daerah yang menjadi penyumbang angka tertinggi kasus Covid-19 seperti DKI Jakarta, Kudus, Bangkalan, dan Bandung dengan menerapkan PPKM secara ketat dan menutup pintu masuk bagi warga yang ingin ke daerah-daerah dengan kasus tinggi. Dengan begitu, tidak ada mobilitas warga yang keluar atau masuk dan berisiko membawa virus mutan Covid-19.
C. Meminta pemerintah untuk segera merumuskan sejumlah kebijakan sebagai tindakan untuk menekan laju kasus Covid-19 khususnya di wilayah dengan angka kasus yang tinggi, seperti dengan menerapkan kebijakan work from home (WFH), menutup sementara sektor-sektor perekonomian maupun melakukan pengetatan lainnya.
D. Meminta pemerintah daerah untuk mendorong RT-RW dan stakeholder terkait agar dapat berkolaborasi menekan penyebaran virus, salah satunya dengan menggenjot pemberian vaksinasi.
E. Meminta pemerintah bersama aparat untuk memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes), sekaligus mempertegas tindakan bagi warga yang tidak mengindahkan prokes, mengingat mengendurnya perilaku masyarakat dalam menjalankan prokes menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada lonjakan kasus Covid-19.
F. Meminta komitmen pemerintah untuk lebih mengutamakan upaya penanganan kasus Covid-19 di Indonesia, disamping tetap berupaya melakukan pemulihan aspek ekonomi. Mengingat untuk saat ini lebih penting memutus rantai penularan agar pandemi terselesaikan secara tuntas secepat-cepatnya.
2. Risiko penularan dan kematian anak karena Covid-19 di Indonesia sangat tinggi, tetapi selama ini cenderung terabaikan, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta pemerintah menyampaikan kepada seluruh orang tua untuk tidak abai terhadap kesehatan anak, mengingat kondisi anak sangat rentan terhadap tertularnya virus Covid-19. Disamping pemerintah terus memperbaiki data terkait kasus anak yang terpapar Covid-19, sehingga penanganan kasus Covid-19 terhadap anak dapat dilakukan secara tepat dan merata. Mengingat, data anak yang terpapar Covid-19 masih banyak yang belum terlaporkan.
B. Meminta pemerintah untuk dapat mempertimbangkan kembali pembukaan sekolah tatap muka pada Juli mendatang, sebab pembelajaran tatap muka memiliki risiko penularan Covid-19 yang sangat besar, baik bagi anak maupun komunitas.
C. Meminta pemerintah dan pihak penyelenggara sekolah untuk terlebih dahulu mematangkan sejumlah persyaratan kesehatan apabila tetap akan melakukan pembukaan sekolah pada Juli mendatang sesuai dengan syarat yang diajukan oleh IDAI diantaranya, rasio tes positif Covid-19 dibawah 5 persen dan angka kematiannya menurun, memperbaiki sistem tes dan lacak, pendidik dan tenaga pendidikan yang akan menjalani pembelajaran tatap muka harus negatif Covid-19 berdasarkan tes PCR serta sekolah disarankan dilakukan di luar ruangan dan apabila tetap berada didalam ruangan tertutup harus ada penyaring partikel udara (HEPA filter). Hal tersebut harus dipenuhi sebagai persyaratan untuk menyelamatkan dari terpaparnya anak sekaligus sebagai upaya dalam menyukseskan pembelajaran tatap muka.
D. Meminta pemerintah untuk terus mengevaluasi sekaligus memperbaiki sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), disamping terus berupaya memenuhi persyaratan keamanan pembelajaran tatap muka.
E. Meminta komitmen pemerintah untuk tetap fokus pada penanganan kasus positif pada anak, disamping terus menekan angka lonjakan Covid-19 di Indonesia yang cenderung naik seiring dengan adanya penyebaran varian baru.
3. Tengah berlangsungnya proses migrasi penyiaran televisi analog ke televisi digital atau analog switch off atau ASO, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta pemerintah mendorong seluruh stasiun televisi untuk mengoptimalkan masa transisi tersebut dengan membangun ekosistem produksi program lokal di berbagai daerah, sehingga digitalisasi penyiaran bisa menghasilkan diversifikasi konten dan penayangan program-program tidak hanya terpusat di DKI Jakarta atau ibukota saja.
B. Meminta pemerintah menyampaikan kepada masyarakat mengenai transisi penyiaran televisi analog ke ASO kepada masyarakat, baik kegunaan, tujuan, manfaat, dan maupun perubahan-perubahan atau perbedaan apa saja di antara kedua sistem penyiaran tersebut, serta memastikan proses perubahan penyiaran tersebut dapat dinikmati oleh pemirsa dan tidak akan merugikan atau mempersulit penerimaan siaran televisi masyarakat.
C. Meminta pemerintah berkomitmen mendorong kesetaraan program siaran lokal dari seluruh wilayah di Indonesia, dengan tidak hanya memperhatikan dari sisi teknis infrastruktur siaran televisi digital saja, tetapi juga konten-konten yang akan ditayangkan agar sesuai dengan tujuan dari penyiaran ASO untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
D. Meminta Komisi Penyiaran Indonesia membuat dan menginformasikan kepada seluruh stasiun televisi mengenai aturan khusus terkait penayangan konten-konten dalam siaran ASO, serta tetap mengawasi seluruh tayangan dalam televisi. MPR berharap agar konten-konten yang dihadirkan menghadirkan keragaman aspek, seperti informatif, edukatif, entertain, dan lain-lain, serta tetap disesuaikan dengan perkembangan zaman dan dikemas secara menarik, sehingga penonton tidak merasa jenuh dan mendapatkan tayangan-tayangan yang berbobot.
4. Menteri Kesehatan menyatakan bahwa sebagian besar varian baru covid-19 masuk ke Indonesia melalui jalur pelabuhan, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta pemerintah daerah dan Satgas penanggulangan Covid-19 untuk menjadikan pernyataan Menteri Kesehatan tersebut menjadi perhatian dan mengevaluasi sistem pemeriksaan yang dilakukan di pelabuhan selama ini, serta berupaya maksimal agar kejadian tersebut dapat dicegah dan tidak terulang lagi ke depannya.
B. Meminta pemerintah memperketat pengaturan di seluruh pintu masuk Indonesia khususnya di pelabuhan dan bandara, dengan memperketat pengaturan dan persyaratan bagi warga negara asing dan warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri, maupun Pekerja Migran Indonesia/PMI, yang ingin masuk atau kembali ke wilayah Indonesia, baik dari pemeriksaan riwayat kesehatan, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan, hingga perkembangan virus di negara asal WNA sebelumnya.
C. Meminta masyarakat untuk mengindari kerumunan dan bepergian apabila tidak diperlukan, dikarenakan penyebaran virus saat ini bisa terjadi di mana saja, dan perlu komitmen dan kesungguhan masyarakat untuk dapat memutus mata rantai virus corona di tanah air.
Terima kasih.