DPR Sayangkan Adanya Silang Pendapat Antara Mendag dan Bulog

2
Oct

DPR Sayangkan Adanya Silang Pendapat Antara Mendag dan Bulog

Merdeka.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyayangkan adanya silang pendapat antara Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dengan Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) terkait penyimpanan beras impor. Dia mengungkapkan, tidak seharusnya pemerintah berseteru seperti itu.

“Nah kita menyayangkan kalau di internal pemerintah sendiri terjadi beda pendapat yang terbuka. Lebih arif kalau diselesaikan di dalam kamar tertutup buka-bukan data kemudian keluar bersikap satu suara. Itu harapan kami,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9).

Menurutnya, pemerintah harusnya bisa memberikan ketenangan pada masyarakat. Mengingat saat ini sudah masuk tahun politik.

“Seharusnya para pimpinan lembaga itu memberikan ketenangan pada masyarakat di tengah berbagai isu dan panasnya suhu politik yang ada,” ungkapnya.

“Kami saja di DPR sedang berusaha supaya tidak ada gejolak-gejolak yang berarti, yang dapat mengganggu jalannya pemerintahan maupun persiapan jalannya pesta demokrasi yang akan kita lakukan tahun depan,” tambah Bamsoet.

Dia juga menyarankan pada Komisi IV dan VI DPR untuk memanggil kedua belah pihak. Tentunya untuk menyelesaikan perseteruan itu.

“Jadi saya hanya bisa mengimbau dan saya minta komisi terkait komisi IV dan komisi VI untuk mengundang kedua pimpinan lembaga itu,” ucapnya.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi IV Viva Yoga Mauladi mengatakan pihaknya memang berencana memanggil Mendag dan Dirut Bulog dalam bentuk rapat koordinasi. Dalam rapat itu komisi IV juga akan mengevaluasi kinerja mereka.

“Tujuan Rapat Komisi gabungan, pertama, mengundang menteri perdagangan, menteri pertanian, dan dirut BULOG untuk menjelaskan pencapaian kinerjanya atas tugas pokoknya. Kementan menjelaskan tentang data produksi pangan (beras), Kemendag melaporkan tentang kebutuhan konsumsi pangan, dan BULOG menjelaskan jumlah penyerapan gabah dan beras petani lokal,” kata Viva dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/9)

Leave a Reply