Kebahagiaan Saya Melihat Anak-anak Tertawa Lepas Tanpa Beban, Biarlah Beban itu Saya yang Genggam (Rusia)

29
Dec

Kebahagiaan Saya Melihat Anak-anak Tertawa Lepas Tanpa Beban, Biarlah Beban itu Saya yang Genggam (Rusia)

Tiba di Bandara Domodedovo Moscow beberapa hari yang lalu disambut snow minus 8 derajat. Moskow, kota megapolitan Rusia, merupakan salah satu ibukota yang memiliki wilayah terluas di dunia. Dengan luas sekitar 2511 km2, luas Moskow hampir 5x lipat luas wilayah DKI Jakarta. Penduduk yang padat, dengan suku dan kebudayaan yang beraneka ragam mewarnai keunikan kota terbesar di Eropa ini plus, tentu saja dengan saljunya yang membuat kita excited.

Perjalanan keluarga besar kami sedikit kurang lengkap tanpa kehadiran Gladys dan Wisnu (mantu), Alarik, Nami dan Luna (cucu) serta Dimaz dan Riri (mantu).

Malamnya kami sekeluarga dinner bersama Wakil Duta Besar Indonesia untuk Rusia Lasro Simbolon Beserta para atase KBRI untuk Rusia di Moskow, Sabtu malam.

Lanjut menghabiskan waktu akhir tahun, kami sekeluarga mengunjungi beberapa tempat berikut ini :

GUM Mall Red Square Kremlin, Moskow. GUM adalah mall besar yang menjual barang-barang ber-merk terkenal dunia. Mall paling terkenal di Rusia itu terletak menghadap Lapangan Merah di wilayah Kitai-gorod – yang secara tradisional merupakan pusat perdagangan di Moskow. Bangunan tersebut pernah luluh lantak terbakar pada 1813. Kini, pada 2018 bangunan tersebut berfungsi sebagai pusat perbelanjaan. Sebelum tahun 1920-an, lokasi itu dikenal sebagai Baris Perdagangan Atas Rusia.

KREMLIN Moscow. Dalam sejarah pasang surut perpolitikan Rusia, kawasan Kremlin terus berkembang dibangun sejak abab 13, abab 14 hingga abab 17 sebagai tempat tinggal para Raja dan pusat keagamaan. Sekarang, Kremlin adalah salah satu bangunan paling kuno yang mencerminkan simbol Rusia. Selain sebagai tujuan wisata, Kremlin juga merupakan pusat kenegaraan Rusia. Di dalam bangunan Kremlin, ada bermacam-macam museum yang bisa dikunjungi, diantaranya seperti gudang senjata, gereja, ruang dewan majelis, hingga koleksi arkeologi kuno.

Di dalam bangunan Kremlin, ada bermacam-macam museum yang bisa dikunjungi, diantaranya seperti gudang senjata, gereja, ruang dewan majelis, hingga koleksi arkeologi kuno.

Saint Basil’s Cathedral Red Square Kremlin, Moscow. Bersama dengan Kremlin dan Red Square, Gereja St. Basil merupakan warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO. Sekilas bangunan yang bentuknya seperti nyala api unggun yang berkobar ke langit ini ini nampak seperti bangunan masjid, tetapi di ujung pucuknya ada tanda salib. Sejarahnya, gereja St. Basil dibangun sebagai penghormatan terhadap Ivan the Terrible saat berhasil mengalahkan Khan Kazan.

RED SQUARE atau yang lebih dikenal dengan Lapangan Merah adalah kawasan yang berdekatan dengan Kremlin yang berada sisi Barat. Lantai lapangan yang disusun dari batu beton merah yang menjulang luas dengan arsitektur yang cantik ini mewakili simbol kota Moskow sebagai pusat politik, sejarah, ekonomi, dan agama Rusia.

Sebagai daerah pedestrian atau khusus pejalan kaki, lapangan yang disebut sebagai lapangan pusat Rusia ini selalu digunakan sebagai tempat upacara resmi kenegaraan dan momen perayaaan penting lainnya. Setiap ada acara peringatan hari raya kemenangan Rusia ataupun acara penting lainnya, tempat start kendaraan-kendaraan lapis baja selalu dimulai dari Red Square. Sementara bangunan berwarna merah yang menjulang megah dibelakang itu adalah Kremlin yang merupakan salah satu bangunan paling kuno yang mencerminkan simbol Rusia. Selain sebagai tujuan wisata, Kremlin juga merupakan pusat kenegaraan Rusia. Jika di Indonesia ada Istana Negara sebagai kantor presiden di Jakarta, maka di Rusia adalah Kremlin sebagai kantor presiden Rusia.

TSARISINO PALACE, Moscow, merupakan Istana Kerajaan Rusia dibangun tahun 1786-1796 oleh Matvey Kazakov dimasa kejayaan Kaisar Catherine.

MOSCOW CATHEDRAL MOSQUE, merupakan mesjid terbesar di Eropa. Masjid ini adalah masjid utama di Rusia. Dibangun tahun 1904 sesuai rancangan arsitek Nikolay Zhukov dan sekarang menjalani pembangunan ulang. Masjid ini juga dijuluki “Masjid Tatar” karena didominasi oleh arsitektur Tatar. Kalau ada yang bertanya, Dimanakah masjid terbesar di Eropa? Ya di Moskow. Kapasitasnya bisa menampung 10.000 jamaah. Masjid Katedral Moskow sebenarnya sudah dibangun sejak 1904 dan mengalami beberapa rekonstruksi. Namun pada tahun 2011 dilakukan rekonstruksi secara penuh, hinga tepat pada 23 September 2015, masjid ini diresmikan di dalam upacara seremonial. Upacara dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Tayyip Erdogan, dan pemimpin Paletina Mahmoud Abbas, serta petinggi Muslim lainnya.

Masjid Katedral yang terletak di pusat kota Moskow ini begitu megah bak istana. Wajar saja pembangunannya mengucurkan dana sebesar US$ 170 juta. Banyak hiasan ornamen, dan arsitektur bernilai tinggi. Misalnya kubah dan pavilion yang terbuat dari emas sebesar 12 kg.

Masjid Katedral tidak hanya memiliki tempat ibadah, tetapi juga memilik musium Islami. Ada satu hal yang sangat unik yang terdapat masjid ini yang menjadi kebanggan orang Indonesia. Di suatu ruangan di dalam masjid ini terpampang foto Presiden Pertama Kita Soekarno. Nampak Presiden Soekarno berfoto dengan pemimpin Uni Soviet Nikita Kruschev dengan tulisan bahasa Rusia di bawah foto tersebut.

MOSCOW TO ST.PETERSBURG

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke St. Petersburg dan tiba juga di STASIUN LENINGGRADSKII VOKZAL St. Petersburg, Rusia setelah 6 jam menempuh perjalan dari Moscow naik Sapsan Train Express. Keluarga besar kami pun mengunjungi beberapa tempat berikut ini :

KOTA SAINT PETERBURG dibangun 27 Mei 1703 oleh Tsar Peter-I untuk mengenang Vladimir Lenin. Saint Peterburg yang luasnya 1.439 km2 itu sekarang menjadi pusat pemerintahan Oblast Leningrad, walaupun memiliki status sebagai kota federal. Kota ini adalah kota pelabuhan yang terletak di tepi Sungai Neva dan Teluk Finskiy.

Penduduknya berjumlah 4.848.700 jiwa berdasarkan sensus tahun 2010. Penduduknya berjumlah 4.848.700 jiwa berdasarkan sensus tahun 2010. Di kota ini mengalir lebih dari 40 sungai dan kira-kira 20 kanal. St. Peterburg adalah pusat industri, ilmu, dan budaya yang penting serta mempunyai industri mesin, besi, baja, kimia, dan pangan. Kota ini telah mempunyai sistem kereta bawah tanah sejak tahun 1955. Pusat kotanya merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

PETERGOF PALACE. Istana Musim Panas Raja Piter memang luar biasa indahnya. Maha Karya Arsitektur dan Landscape karya Jean-Baptiste Alexandre Le Blond yang dibangun pada tahun 1711 bergaya campuran Barok, Klasisisme dan Gotik. Jean adalah arsitek dan perancang taman Perancis yang menjadi arsitek utama Kota Saint Petersburg Rusia pada tahun 1716. Istana Peterhof adalah bangunan istana dan taman yang terletak di Petergof atau Peterhof, yang dikenal sebagai Petrodvorets dari tahun 1944 hingga 1997. Petergof adalah kota kotamadya di Distrik Petrodvortsovy dari kota federal St. Petersburg, yang terletak di pantai selatan Teluk Finlandia. Dibangun oleh Peter the Great yang terinspirasi dengan Istana Versailles yang dibangun oleh Louis XIV dari Perancis.

BLUE MOSQUE OF SOEKARNO – Akhirnya kita sampai juga ke Masjid yang terkenal sampai tanah air. Tak cuma Turki yang punya Blue Mosque, Rusia pun ada. Yang bikin keren, masjid ini punya ikatan dengan Presiden Soekarno. Julukannya pun jadi Masjid Soekarno.

Masjid Soekarno yang berada di Saint Petersburg, Rusia, memiliki nilai historis tersendiri. Masjid yang dikenal dengan sebutan Blue Mosque itu dipersembahkan oleh Presiden Rusia ketika itu untuk Bung Karno yang kepemimpinan di era Orde Lama memang diakui dunia. Hubungan Indonesia dengan Rusia -waktu itu Uni Sofiet- pun sangat harmonis di era Bung Karno.

Tak pelak, Rusia kala itu sangat menghormati Bung Karno. Masjid Biru di Saint Petersburg bisa kembali digunakan juga berkat jasa Sang Proklamator.

Masjid yang memiliki nama asli Jamul Muslimin itu didirikan pada 1910. Selama Uni Soviet berkuasa, masjid itu akhirnya ditutup lantaran ketika itu semua rumah ibadah tak boleh digunakan di era komunisme. Blue Mosque kemudian dialihfungsi menjadi sebuah gudang.

Pada tahun 1956, Sukarno mengadakan kunjungan bilateral ke Rusia. Ia pun sempat singgah ke Kota St Petersburg yang ketika itu bernama Leningrad. Dalam lawatannya di St Petersburg, Sukarno melihat sebuah bangunan yang berkubah. Ia pun meyakini bangunan dengan kubah biru itu adalah sebuah masjid.

Sempat dilarang tentara Soviet, Sukarno yang dalam kunjungannya ke Rusia membawa sang putri, Megawati Soekarnoputri tersebut, diam-diam mendatangi Masjid Biru. Ia pun lalu meminta pimpinan Soviet kala itu, Nikita Khrushchev untuk mengembalikan fungsi masjid.

Pihak Soviet akhirnya merealisasikan permintaan Sukarno. Sejak saat itu, bagi mereka yang mengerti sejarah ini, menyebut Blue Mosque dengan Masjid Soekarno.

Kemegahan Masjid Sukarno yang tampak dari luar turut terasa di bagian dalam. Masjid ini sungguh indah dengan granit-granit berwarna biru hingga hijau toska. Mayoritas dari granit-granit itu berbentuk mozaik namun tersusun dengan rapi.

Meski begitu, tampak juga ukiran kayu di dalam masjid. Masjid Soekarno bisa menampung hingga 7.000 jemaah.

SMOLNY CATHEDRAL atau Institut Smolny yang bergaya arsitektur Palladian berdiri tahun 1806 oleh Arsitek Giacomo Quarenghi adalah sebuah bangunan Palladian di St Petersburg yang memainkan peran besar dalam sejarah Rusia. Pada 1917, bangunan tersebut dipilih oleh Vladimir Lenin sebagai markas besar Bolshevik saat Revolusi Oktober.

Katedral Saint Isaac atau Isaakievskiy Sobor di Saint Petersburg, Rusia adalah katedral Ortodoks Rusia terbesar bergaya Neoklasic dan Bizantium Yunani di kota. Katedral Saint Isaac yang juga merupakan basilika ortodoks terbesar serta katedral terbesar keempat di dunia ini dipersembahkan untuk Santo Isaac dari Dalmatia, seorang santo pelindung Peter Agung, yang telah dilahirkan pada hari raya santo.

CATHEDRAL OF SAVIOR ON BLOOD AND KAZAN CATHEDRAL adalah Gereja kaum orthodox Rusia yang dibangun untuk mengenang Maharaja Alexander II cedera parah di tempat tersebut pada bulan Mei 1881. Gereja itu dibangun antara 1883 dan 1907.

Pembangunan Gereja Berdarah itu bermula pada tahun 1883 semasa pemerintahan Alexander III. Gereja itu didedikasikan untuk menjadi peringatan kepada Ayahanya, Alexander II dengan Anggaran 4.5 juta rubel. Pembangunan baru selesai semasa pemerintahan Nicholas II dari Rusia Qpada 1907. Pembiayaan telah disediakan oleh keluarga Imperial dengan sokongan banyak penderma swasta.

Gereja ini terletak di sepanjang Terusan Griboedov. Diantara kedua-dua belah kanal. Peristiwa berdarah terjadi Pada 13 Mei 1881, Ketika Julian tarikh membawa Kaisar Alexander melintasi benteng. Tiba2 sebuah bom tangan yang dilemparkan oleh konspirator anarkis meletup. Kaisar yang mengalami pendarahan yang parah, dibawa kembali ke Istana Musim Dingin, di mana dia meninggal beberapa jam kemudian. Nah, ditempat Kaisar diserang itulah kemudian dibangun Gereje yang kemudian diberia nama Gereja Berdarah.

DANAU PETERHOF. Terletak persis di seberang jalan Istana musim panas Raja Piter, Saint Petersburg, Rusia. Tempat yang sangat menarik dan indah di dekat teluk Finladia perbatasan Rusia dan Finlandia. Dengan sebungkus roti tawar, maka kita akan menjadi Raja dari para burung dara yang jinak2 merpati dan bebek belibis yang gendut2 lucu.

Pada intinya berkumpul bersama orang-orang tercinta adalah anugrah yang selalu saya syukuri. Seperti liburan akhir tahun ini, sudah pasti saya nikmati setiap detiknya.

HAPPY TIME. Tidak ada kebahagiaan yang bisa melebihi kebahagiaan lain di dunia saat melihat anak-anak tertawa lepas tanpa beban. Biarlah beban itu hanya saya yang menggengamnya.

SELAMAT BERBAHAGIA UNTUK KITA SEMUA.

Leave a Reply