Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Senin 3 Mei 2021
- Terjadinya kerumunan yang cukup membludak di Pasar Tanah Abang Jakarta tanpa memperhatikan protokol kesehatan, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta kepada masyarakat agar benar-benar waspada, dan tidak boleh lengah ataupun menyepelekan, walaupun kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan menyambut hari raya Idul Fitri 1442 H, sebab kondisi pandemi saat ini yang mengharuskan penerapan protokol 5M dalam kehidupan sehari-hari, yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan, dikarenakan herd immunity atau kekebalan imunitas belum tercipta secara sempurna dan menyeluruh.
B. Meminta pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar tidak abai dalam menanggulangi Covid-19 dan terus melakukan perkembangan persentase kasus aktif, progres pembentukan posko, dan perkembangan zonasi risiko.
C. Meminta pemerintah daerah agar mengarahkan pengelola tempat publik dan wisata untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan batasan-batasan dan persyaratan kunjungan masyarakat ke tempat publik atau wisata tersebut, seperti memastikan bahwa pengunjung harus menjaga jarak juga membatasi jumlah pengunjung, disamping menjelaskan menjaga jarak juga merupakan protokol kesehatan, bukan hanya sekedar memakai masker, serta pembatasan jumlah pengunjung.
D. Meminta pemerintah daerah agar mengoptimalisasikan posko-posko covid-19 agar efektif dalam menekan penularan, yaitu dengan melakukan pemantauan, sosialisasi, dan edukasi kepada masyarakat.
- Peredaran uang palsu diprediksi meningkat menjelang Lebaran, serta sedikitnya diperjualbelikan melalui media sosial, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta aparat Kepolisian bekerja sama dengan Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Botasupal) untuk melakukan pengawasan dan pencegahan peredaran uang palsu yang marak terjadi jelang Lebaran, khususnya di tempat-tempat penukaran uang yang tidak resmi.
B. Meminta Bank Indonesia (BI) untuk memperluas layanan drive-thru penukaran uang di seluruh wilayah, guna memudahkan masyarakat dalam melakukan penukaran uang, sekaligus mencegah terjadinya penipuan yang dilakukan oknum pengedar uang palsu.
C. Meminta BI untuk secara gencar menyosialisasikan pengenalan ciri-ciri uang asli melalui teknik 3D (Dilihat, Diraba dan Diterawang) baik melalui media cetak, siaran maupun media sosial. Sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai uang yang secara resmi dikeluarkan oleh BI, sehingga masyarakat tidak mudah tertipu ketika melakukan penukaran uang.
D. Mengimbau masyarakat agar memahami teknik 3D dan selalu waspada, teliti dan secara aktif melapor jika menemukan uang palsu dalam transaksi sehari-hari atau terkena penipuan saat melakukan penukaran uang, serta hanya melakukan penukaran uang di tempat-tempat penukaran uang resmi seperti Bank Indonesia, Bank Pemerintah maupun Bank Swasta.
- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat, angka putus sekolah bertambah dan peserta didik dari keluarga miskin nyaris tidak terlayani karena ketiadaan alat daring, respon Ketua MPR RI:
A. Meminta pemerintah untuk mencermati terkait informasi yang disampaikan FSGI tersebut dengan membenahi seluruh infrastruktur penunjang kegiatan belajar-mengajar agar merata di seluruh daerah sehingga pembelajaran jarak jauh (PJJ) berjalan efektif serta mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan persoalan angka anak putus sekolah akibat ekonomi keluarga terdampak pandemi.
B. Meminta pemerintah bersinergi dengan Dinas Pendidikan Daerah untuk memastikan terlaksananya proses pembelajaran antara siswa dan guru, dengan berbagai model dan cara sesuai disparitas wilayah, potensi dan kesiapan sekolah. Dengan demikian dapat tercipta keefektifan belajar dari rumah (BDR) baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan.
C. Meminta komitmen pemerintah untuk terus berupaya mencegah semakin lebarnya kesenjangan pendidikan, terutama pada masa pembelajaran jarak jauh yang mensyaratkan infrastruktur digital, akses internet serta perangkat pendukung lainnya karena sangat berdampak pada keberlanjutan pendidikan anak, mengingat pendidikan adalah hak dan kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi demi mewujudkan Indonesia maju.
- World Press Freedom Day merupakan acara tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 3 Mei setiap tahunnya, sebagaimana tahun 2021 bertema ‘Informasi sebagai Barang Publik’, respon Ketua MPR RI:
A. Mengucapkan selamat merayakan hari kebebasan press dunia, dan meminta pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap media sebagaimana Pasal 28 F UUD NRI 1945 menyatakan bahwa kebebasan pers merupakan hak asasi, namun demikian kebebasan pers tetap harus memperhatikan etika dan keseimbangan isi berita, mengingat pers merupakan salah satu pilar demokrasi.
B. Menyampaikan kepada seluruh pers bahwa dalam menyampaikan sebuah informasi, hendaknya harus terverifikasi terlebih dahulu, serta harus ada cek ulang konten informasi, agar tidak menimbulkan misinformasi ataupun pemberitaan hoax di media massa, dikarenakan pentingnya memahami dan menghargai suatu informasi sebagai barang publik.
C. Meminta pemerintah memperhatikan dan mendukung peran penting jurnalis yang bebas dan profesional dalam memproduksi dan menyebarkan suatu informasi, serta memberikan edukasi kepada pers agar dapat menangani misinformasi dari konten-konten berbahaya ataupun konten-konten hoax, dikarenakan peran pers juga untuk membantu Pemerintah dalam mencerdaskan hidup bangsa.
D. Meminta pers agar dapat mendalami tiga fokus utama dalam World Press Freedom Day 2021 yaitu langkah-langkah untuk memastikan kelangsungan ekonomi media berita, mekanisme untuk memastikan transparansi perusahaan internet, dan peningkatan kapasitas Literasi Media dan Informasi.
E. Meminta pemerintah memperkuat perlindungan kepada jurnalis, dengan tetap melaksanakan revisi terhadap UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, agar jurnalis mendapatkan kepastian keamanan dalam menjalankan tugas.
Terima kasih.