RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYOJUMAT, 16 JUNI 2023

16
Jun

RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYO
JUMAT, 16 JUNI 2023

  1. Komisi Pemberantasan Korupsi/KPK menahan sembilan dari sepuluh tersangka kasus dugaan korupsi tunjangan kinerja di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral/ESDM yang diduga merugikan keuangan negara hingga Rp27,6 miliar. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta KPK terus menelusuri temuan dugaan korupsi tersebut, dan bersama Badan Pemeriksa Keuangan/BPK serta Kementerian ESDM untuk mengecek satu persatu secara detail dan transparan terkait uang atau dana yang disalahgunakan tersebut, karena diduga uang tersebut justru digunakan untuk pemeriksaan BPK, operasional kegiatan kantor, hingga keperluan pribadi.

B. Meminta KPK dan aparat Kepolisian memastikan proses hukum berjalan secara adil tanpa pandang bulu agar seluruh pihak yang terbukti terlibat dapat diberikan sanksi atau hukuman sesuai peraturan yang berlaku.

C. Meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan/BPKP mengevaluasi realisasi dan laporan keuangan Kementerian ESDM, guna diketahui celah atau titik bolongnya pengawasan yang menyebabkan korupsi tersebut bisa dilakukan.

D. Meminta BPKP mengevaluasi secara keseluruhan terkait pengawasan keuangan yang dilakukan kepada seluruh instansi, baik pemerintahan pusat maupun daerah, guna mencegah kasus serupa terjadi di instansi lainnya, dikarenakan dapat berdampak pada terganggunya dan meruginya keuangan negara.

  1. Harga hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 2023 terpantau mulai mengalami kenaikan di sejumlah wilayah. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah untuk segera mengatasi kenaikan harga hewan kurban tersebut, dengan melakukan pengecekan langsung ke lapangan, baik ke pasar hewan hingga tingkat peternak guna mengetahui penyebab terjadinya kenaikan harga pada hewan kurban.

B. Meminta pemerintah untuk dapat melakukan intervensi kenaikan harga hewan kurban yang terjadi di sejumlah wilayah, yakni dengan menyusun strategi yang efektif yang mampu menekan harga jual hewan kurban di pasaran.

C. Meminta pemerintah daerah untuk terus memantau lalu lintas hewan ternak, guna memastikan tidak adanya kendala atau permasalahan terkait pendistribusian hewan ternak ataupun kendala terkait wabah penyakit pada hewan ternak, yang berpotensi memicu peningkatan harga hewan ternak di pasaran.

D. Meminta pemerintah untuk juga memberikan imbauan kepada para pedagang hewan kurban, untuk selalu mengikuti peraturan yang berlaku yakni menjual hewan kurban sesuai syariat agama Islam seperti hewan yang sudah cukup umur, sehat, dan tidak dalam kondisi sakit.

  1. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes menjelaskan bahwa El Nino menyebabkan suhu lebih hangat sehingga membuat nyamuk aedes aegypti semakin ganas. Hal ini terlihat dari tren kasus DBD yang cenderung meningkat saat terjadi El Nino. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk benar-benar mewaspadai potensi peningkatan kasus DBD efek dari El Nino tersebut. Sehingga diperlukan upaya dan langkah yang tepat dalam mencegah lonjakan kasus DBD. Mulai dari pemetaan wilayah yang paling terdampak El Nino, hingga meningkatkan pelayanan kesehatan khusus penanganan kasus DBD di seluruh wilayah.

B. Meminta Dinas Kesehatan untuk terus mengupdate data sebaran kasus DBD di seluruh wilayah, agar diketahui wilayah dengan kasus DBD yang tinggi, yang nantinya diprioritaskan dalam hal penanganan kasus hingga pencegahannya.

C. Mendorong Dinas Kesehatan berkolaborasi dengan IDI untuk memasifkan kembali sosialisasi serta edukasi pencegahan penularan DBD, salah satunya dengan menggalakkan kembali program 3M, kegiatan bersih-bersih, hingga penyemprotan fogging secara berkala, utamanya di lingkungan yang padat penduduk.

D. Mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan kebersihan lingkungan dan menyepelekan penyakit demam berdarah, mengingat kasus DBD pada 2022 telah mengakibatkan kematian hingga 1.200 korban jiwa dan hampir 65% terjadi pada anak usia 0-14 tahun.

  1. Rabies masih menjadi permasalah di sejumlah wilayah, khususnya di Nusa Tenggara Timur/NTT, Nusa Tenggara Barat/NTB, dan beberapa wilayah lainnya. Belum ini, terdapat kasus seorang bocah berusia 2 tahun 8 bulan di Kelurahan Bali I, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), harus dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat/puskesmas untuk mendapat penanganan medis karena diduga terpapar rabies pasca digigit kucing. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian/Kementan melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menyusun langkah dalam menangani kasus rabies di NTB, NTT, dan sejumlah daerah lainnya, khususnya di daerah yang mana rabies telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa atau KLB, diantaranya dengan dilakukannya vaksinasi massal terhadap kucing, anjing, monyet, maupun hewan penular rabies lainnya, agar kasus rabies di wilayah tersebut dapat ditekan dan tidak makin meluas ke wilayah lainnya.

B. Meminta pemerintah daerah setempat menyusun program untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran virus rabies, dan secara rutin menyelenggarakan penyuluhan serta koordinasi informasi edukasi kepada masyarakat setempat tentang bahaya rabies dan cara pencegahannya, sehingga diharapkan masyarakat dapat memahami bahaya penyakit rabies juga lebih berhati-hati terhadap metode penularannya.

C. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kementan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan/Kemenkes, menggencarkan program vaksin anti rabies di daerah-daerah yang masih memiliki banyak kasus rabies, khususnya kepada orang yang dianggap berisiko tinggi terpapar, misalnya petugas pengawas hewan, dokter hewan, atau orang yang tinggal atau banyak bepergian ke daerah endemis rabies, mengingat diketahu total korban serangan Hewan Pembawa Rabies/HPR di Dompu Kota bertambah menjadi 157 orang selama periode Januari-Juni 2023.

D. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kemenkes memastikan perawatan dan penanganan penyakit rabies dilakukan secara optimal, guna mencegah kembali jatuhnya korban jiwa akibat rabies.

E. Meminta pemerintah memberikan imbauan kepada masyarakat khususnya di wilayah endemis rabies untuk lebih waspada terhadap hewan yang belum divaksin rabies, disamping untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan/faskes terdekat untuk diberikan pertolongan pertama apabila terkena gigitan dari hewan penular rabies, mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) sesuai indikasi dan kondisinya, serta perawatan lain yang lebih menunjang agar tidak sampai parah dan menimbulkan korban jiwa.

Terimakasih.

Leave a Reply