RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYOJUMAT 19 MEI 2023

19
May

RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYO
JUMAT 19 MEI 2023

  1. Pemerintah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) rabies di NTT, menyusul meningkatnya kasus gigitan anjing sebanyak 518 kasus dengan satu korban meninggal dunia. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk bergerak cepat merespon status KLB rabies di NTT, dengan segera mengerahkan petugas ke sejumlah wilayah endemis rabies untuk melakukan vaksinasi massal terhadap anjing maupun hewan penular rabies lainnya seperti monyet. Upaya ini dilakukan agar kasus rabies di wilayah tersebut tidak terus meningkat maupun meluas ke wilayah lainnya.

B. Meminta pemerintah daerah setempat sudah memiliki program untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran virus rabies, salah satunya dengan mengandangkan anjing-anjing liar dan menertibkan anjing peliharaan juga mengadakan penyuluhan serta koordinasi informasi edukasi (KIE) secara rutin kepada masyarakat setempat tentang bahaya penyakit rabies dan cara pencegahannya. Sehingga diharapkan masyarakat dapat memahami bahaya penyakit rabies juga lebih berhati-hati terhadap penularannya.

C. Meminta Kementan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam upaya percepatan penanganan penyakit rabies khususnya di wilayah NTT. Dengan begitu diharapkan penanganan serta perawatan secara optimal dapat diberikan nakes guna mencegah kembali jatuhnya korban jiwa akibat rabies.

D. Meminta pemerintah memberikan imbauan kepada masyarakat khususnya di wilayah endemis rabies untuk lebih waspada terhadap hewan yang belum divaksin rabies, disamping agar melapor ke faskes terdekat seperti puskesmas atau rabies center apabila terkena gigitan dari hewan penular rabies sehingga bisa mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) sesuai indikasi dan kondisinya.

  1. Brasil belakangan tengah mengidentifikasi kemungkinan kasus hh87 flu burung pada manusia. Pasalnya, salah satu warga Brasil yang melakukan kontak erat dengan unggas sakit mengeluhkan gejala flu ringan sehingga harus diisolasi. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk mewaspadai kecenderungan flu burung yang diduga menginfeksi manusia seperti yang terjadi di Brasil. Oleh karenanya, pemerintah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dini serta melakukan upaya pencegahan dan pengendalian terhadap flu burung pada manusia, meski risiko infeksi pada manusia masih terbilang rendah.

B. Meminta Kemenkes untuk tetap mengoptimalkan fasilitas kesehatan untuk penatalaksanaan kasus suspek flu burung sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Serta meningkatkan kapasitas labkesmas untuk pemeriksaan sampel dari kasus dengan gejala suspek flu burung.

C. Meminta pemerintah untuk terus memonitor perkembangan virus flu burung di negara-negara luar khususnya yang telah teridentifikasi adanya temuan virus tersebut menginfeksi manusia. Disamping terus memasifkan kegiatan surveilans dan mengoptimalkan Tim Gerak Cepat dalam mendeteksi sinyal epidemiologi di lapangan.

D. Meminta pemerintah daerah khususnya daerah yang menjadi sentinel surveilans influenza like illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) agar meningkatkan kewaspadaan dini untuk penemuan kasus suspek Flu Burung di daerah yang terjadi KLB Avian Influenza pada unggas.

E. Meminta pemerintah memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), melaporkan kepada dinas peternakan apabila ada kematian unggas secara mendadak dan dalam jumlah yang banyak di lingkungannya serta segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala flu burung dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko.

  1. Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB memprediksi akan terjadi kenaikan suhu global pada lima tahun ke depan di beberapa titik di seluruh dunia yang bisa berdampak luas bagi kesehatan, pangan, serta pengelolaan lingkungan, dan air. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah Indonesia menyikapi dengan menginstruksikan kepada kementerian dan lembaga terkait untuk berkoordinasi dan mengupdate potensi kenaikan suhu global dalam kurun waktu lima tahun ke depan tersebut, guna dilakukan langkah mitigasi yang tepat untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan, utamanya pada aspek kesehatan, keamanan pangan, pengelolaan air, dan lingkungan.

B. Meminta pemerintah Indonesia mendorong universitas teknik untuk mengembangkan teknologi yang dapat menunjukkan hasil pemodelan cuaca dengan bentuk prakiraan berbasis dampak, agar bisa diberikan informasi lebih lanjut dengan prakiraan dan dampak yang dihasilkan.

C. Meminta pemerintah Indonesia melalui kelembagaan terkait untuk memberikan edukasi dan tips kepada mm
asyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, mencukupi kebutuhan pangan, serta pengelolaan lingkungan dan air, utamanya jelang lima tahun mendatang sebagai imbas dari kenaikan suhu global.

D. Meminta pemerintah menyusun atau merancang kebijakan pembangunan yang tepat untuk mengatasi perubahan suhu atau iklim, yakni diantaranya dengan mempercepat dan merancang transisi menuju sumber energi yang bersih, bersih, dan juga lebih hijau, serta upaya pengelolaan lingkungan yang tepat sejak saat ini, dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim atau suhu global.

  1. Pasca World Health Organization/WHO mengakhiri status darurat Covid-19, Indonesia memasuki fase penyebaran Covid-19 yang rendah dengan jumlah kasus positif harian yang fluktuatif, mengikuti siklus mobilitas dan kemunculan varian baru. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah, khususnya dalam hal ini Kementerian Kesehatan/Kemenkes tetap menjaga kewaspadaan terhadap munculnya varian baru yang tidak kalah berbahaya dibanding varian lainnya, meskipun saat ini sudah banyak pelonggaran protokol kesehatan/prokes dan menguatnya imunitas masyarakat terhadap covid-19.

B. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, terus menjalin koordinasi dengan WHO terkait perkembangan varian-varian baru covid-19, guna mencegah meluasnya dan masuknya varian-varian baru tersebut ke Indonesia.

C. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan kasus covid-19 di Indonesia bersifat fluktuatif, yakni diantaranya dikarenakan tinggi atau rendahnya mobilitas masyarakat hingga munculnya varian maupun subvarian covid yang baru.

D. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, terus menggenjot program vaksinasi covid baik primer hingga penguat atau booster, utamanya pada masyarakat yang sama sekali melakukan vaksinasi covid-19, guna memperkuat imunitas tubuh, dan memberikan perhatian dan upaya lain terhadap kelompok rentan terpapar dampak covid yang berhalangan untuk diberikan vaksinasi covid-19.

Terimakasih.

Leave a Reply