RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYOKAMIS, 6 JULI 2023

6
Jul

RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYO
KAMIS, 6 JULI 2023

1. Upaya pembebasan pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philips Mark Methrtens, dalam bentuk negosiasi berjalan alot. Bahkan batas waktu negosiasi yang ditentukan telah habis pada Sabtu (1/7/2023) lalu. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah terus mengupayakan negosiasi dan pendekatan damai untuk membebaskan Philips, dan memberdayakan segala bantuan yang diperlukan dan pematangan penyusunan strategi untuk penyelamatan dan pembebasan Philips.

B. Meminta pemerintah tetap bersikap tegas terhadap tuntutan dari kelompok kriminal bersenjata atau KKB yang mutlak tidak bisa ditolelir, seperti soal referendum dan senjata, dan memastikan Philips segera bisa diselamatkan.

C. Meminta pemerintah memastikan kondisi dan keberadaan Philips saat ini, dan menjamin bahwa komitmen pemerintah untuk membebaskan sandera dengan upaya damai dan persuasif tidak berdampak buruk pada apapun dan siapapun, serta tidak membuat KKB terus melakukan ancaman serupa di kemudian hari.

D. Meminta pemerintah, meskipun proses negosiasi tidak dilakukan dengan kekerasan dikarenakan apabila kekerasan atau operasi militer dilakukan, akan berisiko dan menimbulkan banyak korban jiwa lainnya, namun tetap harus dipastikan KKB berhenti melakukan aksi yang mengancam keselamatan masyarakat sipil.

2. Sejumlah daerah masih memiliki kasus tengkes atau stunting atau gizi buruk yang cukup banyak. Seperti kasus tengkes di Kabupaten Bogor pada tahun 2022 mencapai 16.000 anak bawah lima tahun atau balita. Sementara, rencana zero stunting ditargetkan pada tahun 2024. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah berkomitmen memperkuat dan bersinergi untuk mewujudkan tiap wilayah bebas tengkes, dan secara berkala mengevaluasi seluruh program-program yang terkait dengan penanganan tengkes, serta menyusun strategi dalam mengimplementasikan program pengentasan stunting di lapangan sehingga ada progres positif dan signifikan dalam penanganan tengkes.

B. Meminta pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah untuk meningkatkan layanan air bersih, perbaikan sanitasi, penggencaran imunisasi dasar yang lengkap, pemeriksaan kesehatan berkala, pemahaman air susu ibu/ASI eksklusif dua tahun, hingga kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil dan anak-anak pada 1.000 hari pertama kehidupan, dikarenakan hal-hal tersebut merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencegahan dan penanganan tengkes.

C. Meminta pemerintah daerah memastikan realisasi anggaran untuk penanganan tengkes disalurkan tepat sasaran dan digunakan tepat guna, agar target zero stunting pada tahun 2024 bisa menyeluruh terjadi di tiap wilayah Indonesia.

D. Meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah berkomitmen penuh dalam melakukan percepatan penurunan angka tengkes di Tanah Air, agar generasi penerus bangsa, utamanya dalam generasi emas 2045, memiliki jiwa dan raga yang berkualitas.

3. Baru-baru ini kasus Antraks muncul kembali di Gunungkidul, tepatnya di Kecamatan Samanu dan Kecamatan Karangmojo. Dari kasus yang ada, Kemenkes mencatat tiga orang meninggal akibat tertular antraks. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan bersama para pakar untuk terus melakukan penyelidikan epidemiologi terkait awal mula penularan kasus suspek antraks. Disamping bersama Dinas Kesehatan untuk bergerak cepat melakukan upaya mitigasi dan isolasi wilayah di daerah-daerah yang memiliki kasus antraks, dengan menurunkan Tim Kesehatan Hewan ke lokasi. Sehingga diharapkan, kasus antraks yang terjadi khususnya pada hewan ternak sapi tidak meluas ke daerah lainnya.

B. Meminta Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk terus melakukan tindakan pencegahan serta pengendalian antraks sesuai standar penanganannya, sekaligus menggencarkan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat, utamanya kepada petani dan peternak terkait penyakit antraks yang ditularkan melalui hewan ternak, baik mulai dari gejala, cara penularannya hingga risiko akibat terinfeksi antraks. Sehingga diharapkan, masyarakat dapat lebih aware dan menghindari faktor-faktor yang dapat menularkan.

C. Meminta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk terus memantau situasi penyebaran bakteri antraks dengan terus melakukan mitigasi dan pencegahan, disamping memastikan vaksinasi di daerah yang endemis antraks dilakukan secara rutin juga memperketat pengawasan lalu lintas ternak.

D. Meminta pemerintah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai risiko penularan utamanya di daerah endemis antraks, serta agar tidak mudah tergiur membeli daging murah terlebih pasca Idul Adha. Mengingat, bakteri antraks menular melalui kontak maupun konsumsi hewan atau daging sapi yang sakit.

Terimakasih.

Leave a Reply