RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYOSELASA, 31 OKTOBER 2023

31
Oct

RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYO
SELASA, 31 OKTOBER 2023

  1. Detasemen Khusus/Densus 88 Anti Teror Polri mencatat telah menangkap 59 tersangka teroris sepanjang Oktober 2023, yang telah dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta Densus 88 Anti Teror Polri lebih meningkatkan kewaspadaan utamanya jelang pemilu 2024 mendatang, dan meminta Kapolri memberikan dukungan materi dan finansial pada Densus 88 dalam melaksanakan tugasnya memberantas seluruh pelaku teroris hingga ke akar-akarnya.

B. Meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme/BNPT, Badan Siber dan Sandi Negara/BSSN, bersama Densus 88 Anti Teror Polri melakukan kesepakatan kerja dalam menyusun langkah dan upaya melalui kebijakan ataupun program-program preventif yang dapat mencegah munculnya aksi terorisme di Indonesia, termasuk propaganda terorisme dan materi-materi radikal di media sosial maupun dalam kegiatannya.

C. Meminta BNPT bersama Densus 88 Anti Teror Polri untuk bersikap tegas sesuai tugas pokok dan fungsinya kepada pelaku terorisme di Indonesia, dan mengusut tuntas tiap kasus sampai ke akar-akarnya, agar kasus terorisme di Indonesia dapat benar-benar dibersihkan.

D. Meminta BNPT bersama Densus 88 Anti Teror Polri memetakan wilayah-wilayah yang masih rawan terjadi aksi terorisme, agar pengamanan dan penanganan di wilayah tersebut dapat menjadi prioritas.

E. Meminta BNPT, BSSN, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika/Kemkominfo, untuk memblokir website, aplikasi, maupun media sosial yang mengandung unsur terorisme, dan memastikan website, aplikasi, dan media sosial tidak ada yang mengandung konten yang mengarah menuju aksi radikalisme maupun terorisme.

F. Meminta pemerintah memberikan edukasi kepada masyarakat agar waspada dan tidak ragu untuk melaporkan jika diduga ada pergerakan aksi terorisme yang berpotensi terjadi di Indonesia, dan memahami bagaimana modus terorisme bekerja, sehingga bisa terhindar dari keterlibatan dan dampak dari aksi terorisme.

G. Meminta pemerintah, dalam hal ini BSSN, BNPT, berkolaborasi bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi/Kemdikbudristek, untuk memasukan kurikulum yang menekankan pemahaman terhadap rasa cinta pada tanah air, implementasi Pancasila, serta Bhinneka Tunggal Ika, agar sejak dini, generasi muda memiliki kemampuan untuk tidak terjerat dalam aksi terorisme maupun radikalisme.

  1. Menurunnya sumber daya manusia/SDM pertanian tidak sebanding dengan permintaan bahan pangan. Sementara minat anak muda untuk menjadi petani juga mengalami penurunan. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah, memberikan dukungan anggaran kepada Kementerian Pertanian/Kementan, untuk melaksanakan program pelatihan dan pendidikan SDM pertanian, termasuk mengatasi tantangan transformasi pertanian berkelanjutan, dan memberikan peluang yang lebih luas kepada masyarakat untuk berkecimpung dalam sektor pertanian, termasuk menjadi petani.

B. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kementan bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, membuat program yang menarik agar anak muda mau terjun ke sektor pertanian, diantaranya dengan membenahi permasalahan yang terkait alih fungsi lahan, modal pertanian yang sedikit, hingga teknik budi daya yang kurang presisi.

C. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kementan berkolaborasi bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN untuk menciptakan teknologi tepat guna yang dapat membantu SDM di sektor pertanian, sehingga jumlah SDM pertanian bisa sebanding dengan permintaan masyarakat akan bahan pangan.

D. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kementan, menyampaikan informasi secara masif kepada generasi muda terkait potensi dan peluang pekerjaan di sektor pertanian, serta pengembangan dan kesejahteraan yang ditawarkan, sehingga bisa meningkatkan minat anak muda untuk bergabung di sektor pertanian, dengan harapan sektor pertanian di Indonesia dapat lebih maju dan turut menyumbang peningkatan perekonomian masyarakat maupun negara.

  1. Insiden pecahnya jembatan kaca The Geong di Baturraden yang mengakibatkan satu wisatawan meninggal dunia, dan baru terungkap bahwa kawasan wisata tersebut belum melakukan sertifikasi ulang Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) atau belum mengantongi izin usaha. Respon Ketua MPR RI:

A. Mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meminta pertanggungjawaban pihak pengelola atas musibah yang terjadi, dan ketidakpatuhan pengelola wisata yang tidak patuh karena belum melakukan resertifikasi wahana wisata jembatan kaca The Geong hingga menyebabkan jatuhnya korban karena tidak memenuhi standar keselamatan.

B. Mendorong pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meminta pertanggungjawaban pihak pengelola terhadap jatuhnya korban, sekaligus meminta tanggung jawab hukum kepada pengelola yang sudah menjalankan usahanya secara ilegal karena belum ada izin usahanya. Pasalnya, pelaku usaha pariwisata tersebut menjalankan usahanya tidak memenuhi standar kelayakan dan keselamatan objek wisata seperti jembatan kaca.

C. Meminta Kemenpar bersama Dinas Pariwisata untuk menekankan kepada pelaku usaha wisata untuk memperhatikan kemapanan dan kelayakan infrastruktur sektor pariwisata. Mengingat sektor pariwisata merupakan industri yang sensitif terhadap isu keselamatan wisatawan.

D. Meminta Dinas Pariwisata untuk juga melakukan inspeksi/kunjungan lapangan ke setiap kawasan wisata, guna memastikan para pelaku usaha telah melakukan sertifikasi ulang yakni tersertifikasi CHSE demi keamanan dan keselamatan wisatawan.

Terimakasih.

Leave a Reply