RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYOSENIN 21 AGUSTUS 2023

21
Aug

RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYO
SENIN 21 AGUSTUS 2023

  1. Belum adanya solusi jangka pendek yang jelas sebagai upaya menekan polusi udara yang terjadi di Jakarta dan daerah penyangga, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Respon Ketua MPR RI:

A. Mendesak para pemangku kepentingan untuk secara serius mengatasi persoalan polusi udara yang terjadi di Ibukota dan daerah penyangganya, dengan duduk bersama membahas juga menyelaraskan pandangan serta merumuskan solusi bersama yang akan diambil. Dengan begitu diharapkan, solusi yang nyata melalui kebijakan/aturan dapat segera diberlakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini. Mengingat, hingga kini para pemangku kepentingan masih belum satu suara utamanya dalam menyimpulkan juga menginformasikan penyebab utama polusi di tengah kualifikasi udara Ibu Kota yang sudah tidak sehat.

B. Meminta pemerintah bersama kementerian/lembaga terkait untuk terus memetakan faktor-faktor penyebab atau sumber dari buruknya kualitas udara di Ibukota sesuai dengan data real atau analisa ahli. Sehingga dengan kejelasan faktor penyebab buruknya kualitas udara, pemerintah dapat bergerak serta bertindak dalam menemukan jalan keluar yang tepat dan solutif bagi permasalahan tersebut.

C. Menilai untuk menemukan solusi kualitas udara Jakarta yang buruk ini diperlukan perbaikan regulasi menyeluruh utamanya terkait penggunaan bahan bakar kendaraan, juga penertiban pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang diduga menjadi salah satu penyebab semakin parahnya kualitas udara, khususnya di Jakarta. Sehingga dengan adanya perbaikan regulasi tersebut, persoalan polusi udara diharapkan dapat segera teratasi dengan baik.

  1. Kembali terjadinya kericuhan antar suporter klub sepak bola. Kali ini keributan terjadi antara suporter PSIS Semarang dengan suporter Persib Bandung, pada Minggu (21/8). Akibat dari insiden tersebut, sejumlah suporter mengalami luka-luka dan mendapat perawatan medis. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait untuk melakukan sejumlah langkah guna menekan aksi kekerasan maupun kerusuhan dalam pertandingan sepak bola, yakni mulai dari memperketat penjagaan, mempertimbangkan pemisahan area suporter atau dengan membatasi kehadiran suporter. Dengan upaya ini diharapkan efektif mencegah bentrok yang kerap terjadi antar suporter klub sepak bola.

B. Meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Asosiasi sepak bola Indonesia/PSSI untuk membahas bersama solusi efektif dalam mencegah berulangnya aksi-aksi kericuhan antar suporter klub sepak bola. Salah satunya dengan mengadakan program pelatihan penggemar atau fan coaching clinic yang ditujukan bagi para pendukung/penggemar klub sepak bola tentang perilaku yang tepat dalam menyampaikan dukungannya. Sehingga dengan adanya program pelatihan ini, diharapkan bisa menjadi salah satu langkah antisipatif yakni untuk mencegah terjadinya insiden di saat sebelum, selama ataupun sesudah pertandingan.

C. Meminta kepada para suporter klub sepak bola tanah air, agar tetap menjaga marwah setiap kompetisi sepak bola dan agar selalu mampu menghormati para pendukung klub lainnya, menghormati setiap keputusan wasit serta menerima setiap kekalahan secara legawa. Mengingat kemajuan sepak bola Tanah Air ditunjukkan antara lain oleh sikap dan perilaku nyata para pendukung klub-klub sepakbola kita yang senantiasa mampu menjunjung sportivitas, persaudaraan, perdamaian dan antikekerasan.

  1. Munculnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence mimbulkan perdebatan dan pro kontra di sejumlah kalangan, seperti pendapat dengan adanya AI, ilmu yang ada tidak dapat tersalurkan dengan baik sehingga menimbulkan masalah bagi generasi muda di era digital. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah segera menyusun regulasi atau ketentuan khusus yang mengatur pengelolaan dan penggunaan AI, sehingga bisa menjawab kekhawatiran dan dilema yang menyangkut penggunaan AI, seperti terkait akurasi, penggantian pekerjaan jurnalis oleh AI, privasi dan keamanan data, transparansi dan akuntabilitas, duplikasi konten, sensitivitas dan trauma, serta kurangnya pemahaman dan kontekstual.

B. Meminta pemerintah berupaya untuk dapat memanfaatkan AI sebagai peluang atau bantuan bagi sejumlah kalangan pekerjaan, seperti jurnalis, dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan bukan justru sebagai penghalang atau meminimalisir penggunaan ilmu atau karya masyarakat, sehingga AI benar-benar bisa dimanfaatkan secara maksimal dan tidak disalahgunakan.

C. Meminta pemerintah terus memperbaiki kekurangan-kekurangan dan celah kecurangan terhadap penerapan AI dalam kegiatan sehari-hari, dan mengatur pembatasan penggunaan AI dalam tiap aspek dengan menerapkan prinsip kehati-hatian.

D. Meminta pemerintah mengawasi hasil dari penggunaan AI, dengan cara mengecek dan memvalidasi kembali hasil akhir AI, sehingga bantuan AI dalam memudahkan pekerjaan dapat menghasilkan informasi yang akurat dan juga valid.

E. Mengimbau generasi muda untuk menggunakan AI secara bijak dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku, sehingga AI dapat digunakan untuk membuka pintu peluang bagi generasi muda di era digital hingga masa yang akan datang, bukan justru sebagai hambatan.

Terimakasih.

Leave a Reply