Respon Ketua DPR RI Atas Isu-Isu Aktual, Selasa (23/07/19)

23
Jul

Respon Ketua DPR RI Atas Isu-Isu Aktual, Selasa (23/07/19)

Pertama: Terkait jatuhnya pesawat latih jenis Cessna di Sungai Cimanuk, Blok Kujang, Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu (22/7), yang mengakibatkan dua korban, satu orang selamat dan satu orang terbawa arus sungai yang hingga kini masih belum ditemukan, Ketua DPR:

  1. Menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam kepada korban dan keluarga korban atas kecelakaan pesawat latih tersebut;
  2. Mendorong Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab jatuhnya pesawat latih tersebut, apakah dikarenakan kelalaian calon pilot atau masalah pada mesin pesawat, serta terus melakukan pencarian terhadap satu orang korban yang terbawa arus sungai;
  3. Mendorong maskapai penerbangan dan instansi yang membuka sekolah penerbangan untuk selalu mengecek kesiapan dan kelaikan seluruh pesawat-pesawat latih yang akan digunakan.

Kedua : Terkait dengan krisis keuangan yang berkepanjangan yang dialami PT POS Indonesia sehingga perusahaan tersebut terpaksa meminjam ke bank untuk menggaji para pegawainya, Ketua DPR:

  1. Mendorong Komisi VI DPR agar segera memanggil Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Direksi PT Pos Indonesia untuk meminta penjelasan mengenai kondisi dan persoalan keuangan yang dihadapi oleh PT POS Indonesia;
  2. Mendorong Komisi VI DPR bersama Kementerian BUMN, Kemenkeu, dan Direksi PT POS Indonesia untuk duduk bersama dalam menentukan upaya guna mengatasi masalah keuangan terutama dalam kelancaran pembayaran gaji pegawai, sehingga dapat mencegah PT. POS Indonesia mengalami pailit/bangkrut.

Ketiga : Terkait Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang merilis pernyataan terkait pemberitaan tentang potensi gempa bermagnitudo 8,8 SR disertai tsunami setinggi 20 meter di Pantai Cilacap, Yogyakarta hingga Jawa Timur yang dinilai menimbulkan keresahan di masyarakat, Ketua DPR:

  1. Mendorong BMKG bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk menjelaskan tentang kajian para ahli terkait potensi gempa disertai tsunami tersebut agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat;
  2. Mengimbau BMKG untuk terus mengupdate informasi tentang potensi-potensi gempa maupun tsunami yang mungkin akan terjadi, serta mengantisipasi dengan memberikan peringatan dini (early warning) secara cepat dan tepat, mengingat besaran skala gempa diprediksi mencapai 8,8 SR;
  3. Mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) Yogyakarta dan Jawa Timur bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi gempa, baik mitigasi struktural maupun non struktural dengan membangun bangunan aman gempa dan melakukan penataan tata ruang pantai yang aman tsunami, guna meminimalisir jatuhnya korban dan kerusakan akibat gempa;
  4. Mendorong BNPB, BPBD bersama Pemda setempat untuk menyosialisasikan pemahaman, simulasi dan kesiapsiagaan tanggap bencana, mengingat Indonesia termasuk dalam jalur Ring of Fire;
  5. Mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu yang beredar serta selalu waspada dan mengikuti arahan dan informasi dari Pemda dan BPBD setempat.

Keempat : Terkait masih terjadinya diskriminasi terhadap anak dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV)/AIDS atau Anak Dengan HIV AIDS (ADHA), Ketua DPR:

  1. Mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menjadikan momentum peringatan hari anak nasional setiap tanggal 23 Juli setiap tahunnya, sebagai ajang edukasi kepada masyarakat bahwa penularan HIV/AIDS atau ADHA hanya bisa terjadi lewat hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, dan air susu ibu, oleh karena itu masyarakat tidak perlu takut tertular;
  2. Mendorong Kemenkes untuk memberikan bimbingan melalui psikolog agar anak dengan HIV/AIDS dapat mengikuti pelajaran dengan baik di sekolah tanpa tekanan mental;
  3. Mendorong Kemenkes untuk melakukan pendataan terhadap anak dengan HIV/AIDS untuk memudahkan pemerintah dalam mencari solusi terbaik bagi mereka, baik untuk pemberian pengobatan maupun dalam memberikan pembinaan;
  4. Mengimbau kepada seluruh orang tua tidak menutupi kondisi anak dengan HIV/AIDS agar mereka dapat bersosialisasi dengan sesamanya tanpa diskriminasi. (Bamsoet)

Leave a Reply