Respon Ketua DPR RI Atas Isu-Isu Aktual, Selasa (30/04/19)

30
Apr

Respon Ketua DPR RI Atas Isu-Isu Aktual, Selasa (30/04/19)

Pertama : Terkait rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota Negara Indonesia ke pulau Kalimantan, dikarenakan adanya pertimbangan padatnya pulau Jawa dan untuk pemerataan pembangunan, Ketua DPR:

  1. Mendorong pemerintah untuk melakukan studi kelayakan ibu kota secara mendalam, terutama dari sisi infrastruktur yang mendukung wilayah tersebut menjadi ibu kota, seperti bangunan perkantoran, bandara, transportasi, maupun Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga pemindahan ibu kota dapat terlaksana sesuai tahapan yang telah direncanakan;
  2. Mendorong pemerintah untuk mempersiapkan anggaran secara matang dan terencana dengan baik, mengingat anggaran yang akan digunakan untuk pemindahan ibu kota sangat besar;
  3. Mendorong pemerintah untuk dapat memastikan komunikasi dan koordinasi antar kementerian dan lembaga tetap efektif dan terkoordinasi dengan baik sehingga kegiatan pemerintahan tetap dapat berjalan dengan baik, mengingat pemindahan ibu kota bersifat jangka panjang.

Kedua : Terkait persetujuan Menteri Keuangan (Menkeu) terhadap usulan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memberikan santunan kepada petugas penyelenggara pemilu yang meninggal atau sakit, Ketua DPR:

  1. Mendorong Pemerintah untuk segera mengeluarkan Peraturan Presiden tentang santunan kepada petugas penyelenggara pemilu yang meninggal atau sakit dan Menkeu segera menetapkan surat keputusan untuk pencairan dana santunan tersebut;
  2. Mendorong KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berkordinasi dengan pihak keluarga korban untuk menyiapkan data-data yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan administrasi pencairan santunan;
  3. Mendorong Menkeu untuk menjelaskan besaran santunan yang sudah disepakati untuk diberikan yaitu, bagi petugas yang meninggal dunia santunannya sebesar Rp. 36 juta, cacat permanen Rp 30 juta, luka berat Rp 16,5 juta, dan luka sedang Rp 8,25 juta, hal ini untuk menghindari kesalahpahaman dalam implentasinya.

Ketiga : Terkait masih kurangnya stok bawang putih yaitu sebesar 2.930 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Ketua DPR:

  1. Mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengkaji terhadap kebutuhan bawang putih selama bulan puasa Ramadan dan lebaran secara akurat;
  2. Mendorong Kemendag untuk meminta kepada para importir bawang yang masih mempunyai stok bawang putih di gudang untuk dapat mengeluarkan stok bawang yang ada di gudang, sehingga dapat mencegah terjadinya potensi penimbunan stok bawang putih dan dapat mencukupi jumlah permintaan terhadap bawang putih, mengingat kebutuhan selama bulan Ramadan diperkirakan sebesar 2.970 ton atau bisa meningkat dari kebutuhan normal sebesar 2.700 ton per bulan;
  3. Mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) untuk dapat memaksimalkan hasil produksi bawang dalam negeri dengan mendukung para petani bawang untuk dapat memproduksi bawang yang berkualitas dan mencukupi jumlah permintaan, sehingga Indonesia tidak ketergantungan terhadap impor bawang;
  4. Mendorong Kemendag dan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) untuk terus melakukan pemantauan harga bawang di pasaran agar harga bawang dapat terjaga kestabilitasannya, terutama menjelang bulan puasa Ramadan tiba.

Keempat : Terkait diperingatinya Hari Buruh Sedunia (May Day) pada tanggal 1 Mei setiap tahunnya sebagai momentum atas keberhasilan dan andil para pekerja dan buruh atas kemajuan ekonomi dan sosial di seluruh dunia, Ketua DPR:

  1. Menyampaikan harapan kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para pekerja, seperti jam kerja yang intensif dan penyesuaian upah para pekerja, agar pekerja memiliki waktu kerja dan upah yang manusiawi, serta meningkatkan sistem kerja buruh menyesuaikan dengan perkembangan revolusi industri digital 4.0;
  2. Mendorong Kepolisian RI bersama dengan Polres menurunkan aparatnya untuk mengawal dan menjaga keamanan perayaan Hari Buruh, terutama di titik-titik yang akan ramai oleh para pekerja yang ingin menyampaikan aspirasi, serta menyiapkan langkah antisipatif agar tidak terjadi kericuhan, sehingga Hari Buruh dapat dirayakan dengan aman, tertib, dan lancar;
  3. Mengimbau masyarakat, terutama para pekerja, untuk memperingati Hari Buruh dan menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai. (Bamsoet)

Leave a Reply