RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYO JUMAT 3 MEI 2024

3
May

RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYO JUMAT 3 MEI 2024

1. Produsen vaksin virus Covid-19, AstraZeneca, untuk pertama kalinya mengakui bahwa vaksin yang mereka produksi secara umum dapat menyebabkan efek samping yang sangat jarang terjadi, yakni Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome atau VITT (Vaccine Immune Thrombosis with Thrombocytopenia) yang merupakan sindrom langka yang ditandai dengan terjadinya trombosis (pembekuan darah) dan trombositopenia (jumlah trombosit rendah). Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk tidak menutupi informasi tentang efek samping vaksin AZ, dan meminta keterbukaan produsen vaksin coovid-19 AZ untuk menjelaskan kepada masyarakat sekecil apapun efek yang ditimbulkannya vaksin tersebut. Karenanya, pemerintah bersama Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) untuk segera merespon pemberitaan tersebut, dengan melakukan survei yang lebih intensif, walau hasil surveilans aktif dan pasif yang sampai saat ini masih dilakukan Komnas KIPI bahwa belum ditemukan adanya kejadian TTS setelah pemakaian vaksin AZ di Indonesia.

B. Meminta Kemenkes mendorong produsen vaksin AztraZeneca untuk terus melakukan uji coba vaksin tersebut untuk mengetahui efek samping akibat vaksinasi yang dilakukan sebelum digunakan untuk manusia, disamping itu pihak produsen vaksin AZ harus menjelaskan secara detail sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

C. Mendorong Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) untuk terus melakukan pemantauan terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh setiap kasus dari vaksin Covid-19 di seluruh negara, guna keperluan penelitian lebih lanjut.

D. Meminta Kemenkes bersama Komnas PP KIPI agar terus memantau masyarakat melalui surveilans aktif dan pasif pasca imunisasi Covid-19, utamanya kepada masyarakat yang memperoleh vaksin AstraZeneca guna memastikan tidak adanya kasus dari efek samping AstraZeneca.

2. Gelombang panas tengah terjadi di sejumlah negara di Benua Asia, dan harus diperhatikan potensi dampaknya bagi Indonesia. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah untuk terus memantau kondisi cuaca ekstrem secara global, dan mengantisipasi dampak yang mungkin muncul di Indonesia, khususnya yang berbahaya bagi masyarakat.

B. Meminta pemerintah Indonesia tetap berhati-hati dan waspada dalam menangani dampak gelombang panas tersebut, meskipun Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN menyatakan bahwa gelombang panas tidak akan melanda Benua Maritim Indonesia.

C. Meminta pemerintah memetakan potensi dampak yang mungkin terjadi apabila gelombang panas melanda Indonesia, sehingga Indonesia bisa terus siap dan meminimalisir dampak buruk akibat gelombang panas ekstrem tersebut.

D. Mengimbau masyarakat agar meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar.

3. Ditemukan dugaan manipulasi nilai mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menginvestigasi kasus tersebut secara mendalam dan memberikan sanksi tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku terhadap pelaku manipulasi nilai, dikarenakan hal tersebut bertentangan dengan integritas sebagai tenaga kependidikan di perguruan tinggi.

B. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi/Kemdikbudristek mengevaluasi kejadian tersebut, dan meningkatkan pengawasan terhadap sistem pendidikan, termasuk penilaian di perguruan tinggi, sehingga perguruan tinggi mampu menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya pikir yang kritis.

C. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kemdikbudristek, berkomitmen penuh dalam mencegah berbagai kecurangan di sektor pendidikan, dan menyusun langkah dan upaya untuk mencegah adanya celah dilakukannya kecurangan.

D. Meminta pemerintah, dalam hal ini Kemdikbudristek, memetakan kecurangan-kecurangan yang sering terjadi di sektor pendidikan, seperti plagiarisme, manipulasi nilai, dan lainnya, agar dapat disusun langkah dan solusi yang tepat untuk menangani hal tersebut agar tidak kembali terjadi.

Terimakasih.

Leave a Reply